Amoura POV
Gue masih menatap kedua 'pasangan' itu. Dan,ya,gue juga masih nangis.
"Mour,kenapa gamasuk?" Tanya Varo.
Gue cepet-cepet ngapus air mata gue, "Lo duluan aja deh kayaknya sama Elsa. Gue barusan di LINE sama Dimas,ternyata dia belom pulang. Entar gue balik bareng dia aja."
"Lo udah baikan?" Tanya Varo lagi. Sedangkan Elsa natap gue dengan pandangan lo-udah-jadian dan senyum jailnya.
"Udah," Belom.
"Yaudah. Tutup pintunya," Suruh Varo.
Gue merhatiin mobil Varo sampe udah bener-bener gak keliatan lagi.
Gue balik badan dan mulai jalan ke arah taman samping sekolah. Dan,mereka masih asik aja. Udah berapa menit? 4? 5? Mati aja lo berdua.
Pas bener-bener udah di samping mereka, gue nanya, "Asik banget ya?" Dan sialnya,mata gue berkaca-kaca lagi.
Dimas dan Mila langsung ngelepas ciuman mereka secara spontan.
Gue mandang Dimas dengan kecewa. Sedangkan Mila udah pengen gue hanyutin di laut.
"M-mour? A-aku bisa j-jelasin." Kata Dimas.
Gue ngibasin tangan di udara tanda gak peduli, "Lo tau bullshit? Nah iya,itu dia. Omongan lo bullshit semua. Semua cowok bakal bilang gitu kalo udah ke 'gap'. Gue kenal lo bertahun-tahun dikira gue lo..." Gue mundur satu langkah dan air mata gue netes, "Gak kayak gini. Dikira gue lo beda sama cowok kebanyakan. Ternyata,sama aja. Sama-sama jerk."
"Dan lo," Kata gue sambil nunjuk Mila, "Cewek kampungan gatau diri. Geli gue sama lo."
"Mour..." Panggil Dimas, "Aku bisa jelasin."
"Apa gue peduli? Dan oh ya,ngapain lo ngomong sama gue pake 'aku-kamu'?" Tanya gue.
Dimas natap gue dengan pandangan memohon, "Plis,aku gamau putus."
"Putus? Emang kita pernah pacaran?" Kata gue dingin.
"Mour,plis..."
"Apa gue masih bisa percaya sama lo?" Kata gue sambil tersenyum miring. "Kayaknya nggak,"
"Mour,aku masih sayang-" Gue potong perkataannya Dimas, "sayang? LO BILANG SAYANG?! Kalo lo sayang sama gue,lo gabakal ciuman sama cewek kegatelan gatau diri kayak dia!" Kata gue sambil nunjuk muka Mila yang lagi nunduk.
"Mour,gue....minta...maaf," Kata Mila takut-takut.
Gue tertawa sinis, "Minta maaf? Segampang itu? Lo tau? Gue muak sama kalian berdua," Gue natap Dimas, "Jangan tunjukin muka lo berdua di depan gue lagi."
Setelah ngomong kayak gitu,gue langsung pergi ninggalin mereka yang terdiam.
***
Gue ngebanting pintu rumah gue dengan kekuatan maksimal. Gue gatau keadaan gue sekarang kayak apa. Pasti ancur banget.
Varo yang lagi nonton di ruang keluarga langsung kaget dan nengok kearah gue, "Mour?! Lo kenapa?! Rambut lo acak-acakan,mata sama idung lo merah! Abis di gebukin preman?!"
Gue jalan kearah Varo dan duduk disamping dia, "Gue putus sama Dimas."
Mata Varo melebar, "Kok bisa?! bukannya tadi lo bilang udah baikan?"
"Nggak,gue boong. Gue cuman gamau lo nonjok Dimas,"
"Emang Dimas ngapain?"
"Dia....ciuman sama Mila di taman samping sekolah." Dan air mata gue langsung tumpah.
Varo langsung meluk gue, "Sshh. Jangan nangis,masih banyak cowok yang lebih baik dari dia."
"Tapi,gue udah terlanjur sayang sama dia."
Varo ngelepas pelukannya dan natap mata gue, "Tapi kalo gabaik buat lo,apa masih pantes dipertahanin?"
"Gue capek,mau ke kamar dulu ya." Kata gue sambil beranjak dari sofa.
Sebelum naik tangga,gue balik badan dan bilang, "Kalo Dimas kesini,bilang gue gamau ketemu dia."
Setelah itu gue langsung ke kamar.
***
Dimas POV
"AARRGGGHHH!!"
Gue nonjok tembok sekolah gue dan ngacak rambut gue frustasi. Belom seminggu gue pacaran sama dia,tapi udah putus. Emang,Amoura gak bilang kata 'putus' tapi dengan dia ngomong 'apa kita pernah pacaran?' itu sama aja kan?
"Dimas..." Panggil Mila sambil mendekat kearah gue.
Gue mendesis, "Jangan deket-deket."
"Tapi Dim-"
Gue potong kata-katanya Mila, "GUE BILANG JANGAN DEKET-DEKET! LO GAK NGERTI BAHASA MANUSIA?!" Teriak gue marah.
Mungkin kalo dia bukan cewek,udah gue tonjokin daritadi.
"Pergi lo sana," Usir gue dingin.
"Gak." Jawab Mila.
"PERGI MIL PERGI!" Teriak gue lagi.
Mila ngangkat kedua tangannya, "Oke,gue pergi. Tapi asal lo tau,gue sayang sama lo."
"Kenapa gak dulu pas gue sayang sama lo aja?" bisik gue.
Mila tersenyum miris, "Penyesalan selalu dateng di akhir kan?"
"Oh ya,gue minta maaf banget sama kalian. Terutama lo Dim. Gara-gara gue,kalian putus." Lanjut Mila.
"Emang udah seharusnya lo minta maaf," Kata gue dingin.
Mila menghela nafas, "Gue bakalan bikin lo berdua balikan lagi. Gue janji. Dan lo,pegang janji gue."
Kali ini,Mila beneran pergi dari hadapan gue.
Tbc.
Hai! Holla! Hello! Olla! Dan berbagai macam 'halo'. Sebenernya gue gamau ngepost hari ini,tapi karena tadi di sekolah gue udah di cekek sama temen gue. Dan kemaren di tempat les gue udah dipaksa buat ngelanjutin. Akhirnya gue ngelanjutin.
Oiya,Kalo feelnya kurang dapet maaf ya wkwk gue udah berusaha semaksimal mungkin serius deh.
Satu lagi,kayaknya cerita ini dikit lagi selesai muehehehe.
Lagi ya,Makasihh banget sumpah sama yang udah vomments:") gue seneng pake banget tau gak<3
Kayaknya udah cukup ya ngebacotnya? Bye!
xx Andien
KAMU SEDANG MEMBACA
Amoura
Teen FictionKlise banget. Sepasang sahabat,cewek sama cowok. Akhirnya saling suka. Tapi bedanya,yang cowok malah ngarepin cewek lain. Sedangkan,yang cewek disukain sama satu cowok yang dia sadar gak akan pernah jadi miliknya. (P.S) : Bahasanya masih berantakan.