epilog

161 21 1
                                        

Ada gadis di lorong gelap sekolah. Mata memindai ke kiri dan kanan, mengintip seorang lain yang tengah memburunya. Kaki melangkah cepat, tangan berdekapan erat, rambut beterbangan. Ludah terteguk ke tenggorokan, mengambil persimpangan di samping kanan. Terdapat satu lorong di sana, berlampu temaram tanpa anak-anak yang biasa bercengkerama kala malam.

"Perkataanmu waktu itu benar, jadi sekarang aku bersedia," ujarnya pada sosok yang menyandar pilar.

Lelaki itu kemudian menyeringai dan mendekatinya. "Aku memang selalu benar."

"Tapi satu yang harus kamu patuhi," sela gadis berkardigan merah muda.

"Apa?"

"Aku yang menentukan tempat makan kita."

°TAMAT°





Awal penulisan : 29 Juni 2017

Terakhir penulisan : 20 Juli 2017

Andai Aku DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang