Empat

2.9K 103 0
                                    

Akhirnya kami bisa berduaan, setelah LDR 1 thun.

"Gimana kuliah kamu la?"

"Sudah mulai skripsi, kamu sendiri?"

"Tinggal wisuda, minggu depan aku ke canada lagi."

"Cepet pulang ya."

"Pasti, aku pengen cepet cepet nglamar kamu la."

"Ih.....pede ya.....siapa juga yang mau nikah sama kamu."

"Serius g mau nikah sama aku...."

"Sapa juga yg mau sm cowok usil gini."

"Klo aku g usil lagi mau donk?"

"Pikir pikir dulu deh."

"Diambil orang tahu rasa nanti."

"Emang ada yg mau?"

"Jangan salah.....gini gini banyak lho bule yg nyantol."

"Oh....gitu.....main sama bule sekarang.....dah sono cptan balik, bule lo nungguin."

"Ih....ada yg cemburu...."

"Ihh......sapa yg cemburu....."

"Tuh bibirnya manyun gitu...."

"Ih.....baru ketemu juga....udah ngajakin ribut."

"Nggak sayang.....seneng aja aku godain kamu."

"Dasar."

"Kemana nih?"

"Serah deh."

"Ngambek.... kita cek in aj yok."

Bugh.....

Langsung buku tebalku bersarang di pundak kekarnya

"Auw....sakit la."

"Makanya jangan macem macem. Loe sering gituan ya sm bule sana?"

"Enak aja nggaklah...."

"Muka loe merah...bohong kan?"

"Sapa yg bohong sih. Dah kita makan aj ya laper."

"Aku juga laper."

Sejak jadian panggilan antara revo dan aku adalah aku kamu. Tapi klo lgi emosi biasanya yg kluar loe gue.

Sesampainya di resto kami memilih tempat yg sedikit privat. Sambil menunggu pesanan kami datang kami mengobrol, dari yg paling ringan hingga berat.

"La kamu maukan menikah denganku?" Kata revo sambil menunjukkan sebuah cincin yg manis.

"La kamu maukan menikah denganku?" Kata revo sambil menunjukkan sebuah cincin yg manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terkejut dengan perlakuannya ini.

"Aku partime di sana, aku membelinya dengan gaji yg aku kumpulkan selama berbulan bulan."

"Revo....." aku terharu dia yg notabene anak seorang pengusaha otomotif yg lumayan berada tetapi bersedia partime demi aku.

"Starla cavarela will you marry me?"

"Yes." Kata itulah yg keluar setelah beberapa saat terpaku.

"Thank you." Katanya sambil menyelipkan cincin ke jariku lalu mencium punggung jariku yg kini terpasang cincinnya.

Dan pesanan kamipun datang. Kami memakannya dengan lahap.

"La nanti mlm temani aku ke puncak ya, temenq buat acara disana."

"Malu ah tar aku jadi pusat perhatian lagi."

"Idih....pede siapa juga yg mau merhatiin."

"Tuh....kan.....ngajak ribut lagi....."

"Enggak sayang.....ya udah aku minta maaf. Tapi mau kan?"

"Emmm.......baiklah...."

"Terimakasih sayang. Habis ini kita ke boutique."

"Buat apa?"

"Cari gaun buat kamu nanti malem."

"Mau beliin aku gaun?"

"Aku pilihin kamu yg bayar."

"Ih.....curang....."

"Curang gimana? Kan gaun nya kamu yg pakai."

"Kan buat nemenin kamu, masak bayar sendiri....ga asik ah..."

"Hahaha.....iya....aku beliin deh.....tpi pke duit kamu ya....."

"Y udah g jadi nemenin deh kalo gitu."

"Yah.....ngambek lagi deh....."

"Biarin siapa suruh buat aku jengkel terus."

"Iya sayang aku beliin. Senyum donk...."

Tbc

====================================

Maaf di unpublis dlu part ini. Karena draft tulisan sempet lupa naroh. Setelah ketemu ko ceritanya ngawur bgt dari draft awal mkanya unpublish dulu baru deh munculin lagi.

Semoga suka dengan cerita ke3 ku ini.

😘😘

Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang