Enam

2.6K 96 0
                                    

Hujan turun tiba tiba dan sangat deras. Air yg turun menyerupai tirai air yg cukup tebal, saat itu jalanan menikung dan turun. Tidak ada tempat untuk berhenti berteduh. Tiba tiba ada truk yang muncul revo kehilangan kendali, mobl yg kami kendarai oleng...

Brrraaaaaaakkkkkk........

Suara benturan yg sangat nyaring hingga memekakkan telinga. Saat aku menoleh kearah revo, aku melihat dia berlumuran darah. Lalu semuanya gelap..

*****

Apakah aku sudah mati? Semuanya gelap namun tiba tiba ada seberkas cahaya yg sangat jauh. Aku mencoba berlari dan berlari menuju cahaya itu.

Cahaya itu semakin jelas dan semakin terang.

"Starla...kamu sudah bangun sayang?" Suara itu terdengar setelah aku berhasil melihat sinar putih di atas tempatku tidur.

"Mama....." panggilku saat ku lihat wajah cantiknya tampak lelah.

"Bagaimana perasaanmu sayang."

"Sakit ma....."

"Iya sebentar sayang."

Aku memejamkan mataku, mengingat kejadian naas itu.

"Ma....revo bagaimana?"

"Istirahat dulu nanti baru kita lihat revo."

Aku menuruti kata mamaku, namun msh blm boleh jg. Hingga 1minggu berlangsung.

"Ma aku sudah boleh pulang kenapa aku blm boleh melihat revo."

"Iya nanti kita mampir ya "

"Beneran ma?" Aku senang sekali karena mau bertemu revo.

Kami berjalan menuju area parkir,

'Aneh' pikirku apakah revo sudah pulang tetapi kenapa dia tidak menengok ku. Mobil berjalan menuju area pemakaman.

"Ma kok kita kesini? Bukankah kita mau ketemu revo?"

"Turunlah dulu sayang." Kata mama.

Lalu mama menuntunku menyusuri nisan nisan hingga sampailah ke sebuah makam baru yg bertuliskan 'Revo delinsky'.

Kakiku langsung lemas, aku terduduk.

"Ma......" hanya itu yg bisa ku ucapkan.

"Ya sayang, revo ditemukan meninggal dan kamu kritis hingga koma selama 1 bln."

"Revo........kenapa.......hiks.....hiks...." duniaku serasa runtuh.

"Sabar sayang."

"Dia melamarku ma......kenapa.....kau meninggalkan aku revo........."

Semua pedih ku ku luapkan semua, supaya dia bisa mendengar bahkan bangkit dari kematiannya.

"Revo.......kamu jahat.......kenapa pergi setelah mengikatku........BANGUN REVO......... " jerit ku sambil memukul tanah basah makam revo.

Semua menjadi gelap kembali. Mungkinkah revo mengajakku?

"La...." aku membuka mataku ku lihat revo duduk disampingku. Kami berada di kamarku.

"Revo...."

"Iya sayangku."

"Kau disini?"

"Maafkan aku cintaku."

"Kenapa?"

"Waktuku sudah tiba. Jangan lupakan janjimu padaku."

"Revo....."

"Hiduplah dengan bahagia sayangku. Cintamu selalu dihatiku.senyummu adalah bahagiaku."

"Revo....tidak....." karena revo melepas dekapanku.

"Jangan pergi vo....."

"Maafkan aku sayang......aku selelu mencintaimu." Dia mengecup keningku lalu berjalan ke pintu berhenti lalu menghadapku untuk kissbye dan menghilang dibalik pintu.

"Revo......." jeritku, saat kubuka mataku ada mama disampingku.

"La....."

"Mama revo mana? Dia tadi disini....."

"Sayang kau harus kuat. Relakan revo."

"Tidak ma....."

"Le revo pasti sedih bila kamu seperti ini."

Aku hanya bisa menangis dan menangis. Kehilangan orang yg paling dicintai adalah sesuatu yg teramat menyakitkan. Terbayang senyum terakhir revo ketika di pesta.



Tbc

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Jadi baper sendiri nulis part ini.

Maaf lama update.

Semoga suka

😘😘

Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang