Dua Puluh Tujuh

1.2K 54 4
                                    

" Buat apa marah? Toh dia memang orang spesial kamu kan? Mas nggak akan minta kamu melupakannya sayang. Tapi simpan dia diruang tersendiri diujung hatimu, sedang bagian lainnya biar untuk mas tinggal okey." Jawabnya sambil menatap mataku.

Aku langsung saja membuka seatbelt ku dan menghambur kepelukannya

"Ini jadi bertamu atau mau pelukan aja didalam mobil?"

"Mas nih merusak suasana ih."

"Kita pulang aja gimana biar bisa pelukan terus."

" Udah sampai disini sayang....."

"Hahaha.....ya udah turun yuk aku sudah nggk sabar memintamu untuk ku."

Ting tong ting tong

"Sebentar...." Suara orang dari dalam.

"Eh....non lala.... Masuk non."

"Bunda sama imeld ada bi' nah?"

"Ada non. Sebentar bi' nah panggilkan."

Tak seberapa lama bunda muncul

"Starla sayang....." Lalu beliau memelukku erat

"Bund....."

" Bunda senang kau berkunjung kesini la"

" Maaf bund, lala baru bisa datang."

" Tak apa sayang, bunda mengerti. Bunda senang kamu baik² saja sekarang, sudah lebih segar dan ceria. Maafin revo ya la."

" Kak revo nggak salah bund, ini semua takdir dari Allah untuk perjalan cinta lala sama kak revo."

" Kamu benar sayang. Oh iya imeld masih dikamar baru mandi kayanya, barau pulang dia sama romi ngurusin pernikahan mereka nanti."

" Iya bund, tapi tanggalnya...."

" Maafin kami ya. Seharusnya itu tanggal untukmu dan revo tapi jadi untuk imeld dan romi. Katanya imeld ingin itu sebagai warisan dari kakaknya, termasuk gaun pengantin rancangan bunda untukmu. Kamu tidak marah kan?"

Sedikit rasa sakit dihati ini, tapi apaboleh buat daripada mubadzir. Toh aku tak akan mungkin memakainya jika aku menikah dengan kak verlan nanti, itu pasti akan menyakiti hatinya.

" Tak apa bunda." Hanya itu yang bisa aku katakan

" Imeld sebenarnya mau minta ijin langsung padamu, tapi waktunya belum ada."

" Iya bunda. Oh ya  kenalkan ini verlan tunangan lala, maaf bund."

"Assalamualaikum tante."

" Waalaikumsalam"

" Tante saya kemari selain mengantar lala untuk bersilaturahmi saya juga berniat untuk meminta calon menantu tante ini untuk jadi istri saya."

"Kamu gentle juga. Sebenarnya berat bagi tante, tapi mau gimana lagi revo sudah tidak ada lagi. Tante hanya bisa berharap kamu bisa bahagiain lala, dia gadis yang baik."

Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang