dua puluh empat

2.2K 80 6
                                    

Verlan pov.

"Untuk memastikan pendengaranku tak salah, tolong katakan sekali lagi."

"Aku mau kak."

"Mau apa?" Godanya

"Mau tidur biar bsk pagi tidak terlambat bangun." Jawabku sambil berdiri.

"La mau kemana?"

"Ish....kakak ni banyak nanya banget sih sekarang."

"Jelas donk....aku nggak mau kehilangan calon ibu dari anak anak ku."

Kata katanya membuat pipiku memanas pasti sekarang warnanya semerah tomat.

"Kita jalan jalan sebentar kepantai yuk." Tanpa mendengar persetujuanku dia menggandengku, lalu menarik ku menuju mobil untuk ke pantai.

" Tanpa mendengar persetujuanku dia menggandengku, lalu menarik ku menuju mobil untuk ke pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangannya tak pernah lepas dari tanganku.
"Kita naik dokar yuk."

"Eh....iya..."

" Kenapa tiba tiba jadi pendiam gini sih la

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Kenapa tiba tiba jadi pendiam gini sih la."

" Nggak papa kak."

"La bisa nggak kamu panggil aku mas, kita akan segera menikah la."

"Eh siapa yg bilang kita segera menikah."

"Aku la." Jawab nya sambil nyengir.

"Memang sudah melamarku? Berani beraninya bilang mau nikah..."

"Eh.....kamu pengen dilamar? Tapikan semua sudah setuju jadi nggak usah saja ya."

Mendengar itu tiba tiba ingin rasanya segera turun dari dokar ini dan pergi ke cottage. Tapi semua itu ku urungkan.

"La?"

"Kita pulang yuk aku ngantuk. Bsk pihak decor akan datang pagi pagi."

"Baiklah sayangku."

"Ish.....lebay banget sih."

Aku tau kalau dia memang ingin dilamar seperti kebanyakan gadis lain. Lihat saja bibirnya yg manyun itu. Jadi pengen nyium deh.... Godain ah....

Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang