Dua puluh delapan

932 48 2
                                    

"Beb besok ikut fitting ya, kamu mau kan jadi pengiringku nanti."

"Jam berapa besok fittingnya?"

"Agak siangan sih soalnya romi pagi ada acara."

"Gimana mas, besok pagi mas jadi meeting sama Mr. Chan kan?"

"Mas meeting cuma bentar kok yank, habis itu mas antar kebutiknya."

"Baiklah, besok ketemu dibutiknya aja ya beb."

"Kalian manis banget....." Seru imeld

Tak lama terdengar suara ponsel mas verlan

"Aku angkat tlp dulu ya yank." Dia sedikit menjauh menerima tlp itu.

"Siapa?" Tanyaku ketika kembali duduk disampingku.

"Temen waktu sma dulu. Dia pas balik indo ngajakin ketemuan."

"Ya udah gapapa pergi aja."

"Temenin ya...bsk malem kok acaranya"

"Baiklah."

"Jadi besok ziarah ke makam revo jm berapa?" Tanya bunda

" Gimana kalo habis vitting, soalnya pagi nemenin mas verlan dulu meeting,baru bisa nemenin imeld."

"Bailah gapapa."

"Beb, tesis lo kelarin cepet....tinggal tesis terus sidang doang sih...."

"Lho tinggal tesis aja?segera slesein tesisnya kalo gitu,nanti aku bantu." Suara menyejukkan mas verlan

"Hehe....iya mas."

"Nggak perlu kak....tu anak tiap taun ipknya paling tinggi lho..." Celetuk imeld

"Heh? Beneran?"

"Kakak belum tau?"

"Dia ngakunya cuma lulusan sma."

"Wah kakak kena tipu tuh. Nih ya dia tuh mahasiswi terbaik seangkatan. Pernah ikut pertukaran pelajar ke jepang juga kak. Waktu sekolah nilainya juga paling tinggi."

"Wow."

"Udah ghibahin guenya meld?"

"Kan loe denger beb....berarti bukan ghibah dong ah..."

" Maaf ya lan, mereka kalau ketemu emang begini ni....ribut terus..."

"Iya bunda ga papa..."

"Tapi beneran yank yg dibilang imeld? Pantesan cepet banget ngerjain tugas kantor. Nggk mungkin lho klo cm lulusan sma bisa nglakuinnya." Mas verlan mempertanyakan ku.

"Hehe......aku nggk sepintar itu mas..."

"Tuhkan masih nggk mau ngaku."

"Beb udah malem nih....pulang dulu ya." Pamitku

"Yah.......oke deh....besok ketemu di butik ya."

" Siap.....bund aku sama mas verlan pulang dulu ya."

Setelah cipika cipiki kami pun pulang.

*****

Verlan  pov

"Mas, kok diem? Mikirin apa?"

"Kamu." Jawabku

"Hah?"

"Kok hah?" "Harusnya seneng donk..calon suamimu ini mikirin kamu."

"Hahaha......" Dia hanya tertawa.

Memang benar dia selalu ada dipikiranku.

"Seriusan la..... Aku penasaran sama ipk mu la.."

"Ck....dibahas lagi...."

"Kenapa? Tinggal sebutin angka doang."

"3,98 doang mas"

"Hah!! Serius...." Gila calon istriku ternyata...

" Kenapa sih mas...."

"Ipk segitu doang?"

"Emang mas berapa?"

"Aku cuma 3,75. Kalah aku...."

"Terus kenapa? Em....mau serahin perusahaan ke aku?"

"Eh....??" Aku kaget dengan ucapannya.

"Hahahaha...." Mas lucu kalo kaget.

"Kamu ini....berani godain mas ya sekarang..."

"Emang kenapa sih mas kepo banget sm nilai ipk ku?"

"Ya penasaran lah....cv kamu pke ijazah smu, tpi pekerjaan sempurna tanpa cela. Jadi mas penasaran seberapa pandai calon istriku ini."

"Terus setelah tau?"

"Ya bersyukur. Berarti aku nggak salah pilih. Karena setelah kita punya anak nanti mereka mempunyai guru yg luar biasa."

"Hahaha.. ..mas ini bisa aja deh. Tapi tunggu mereka? Emang mau berapa mas?"

"Berapapun yg bisa kamu lahirkan dari rahimmu sayang."

"Lalu berapa yg mampu kamu tanam dirahimku mas?"

"Wow...nantangin ini ya....mau langsung dari sini kita coba?" Selorohku pada lala

Aku ingin memanggilnya Lala seperti orang terdekatnya yg lain. Ingin rasanya segera sampai dibulan yg kami tentukan agar segera bisa memilikimu seutuhnya.


                                Tbc

====================================

Hay readers....

Semoga kalian sehat² dimanapun kalian berada.

Stay at home and sosial distancing ya demi keselamatan bersama.

Semoga suka sama part ini...

Big hug and jaga kesehatan dears...

😘😘😘

Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang