Sebelas

2.4K 97 6
                                    


Starla pov

Aku menjadi asisten sekertaris saat ini. Tak apa lah daripada cuma nganggur dirumah bibi, mau ngerjain skripsi juga masih belum konsen.

Kuliah membuatku teringat akan revo. Mbak via mengajari aku semua yg harus dilakukan sekertaris. Selain mengatur jadwal aku juga harus membantu merapikan file dan menelitinya sebelum diserahkan ke verlan untuk ditandatangani.

"Mbak via kapan lahirannya? Udah gede bgt perutnya."

"3 mingguan lagi."

"Ko blm cuti mb?"

"Itu dia, mb mau cuti tapi harus cari pengganti dulu, dan mbak blm sempat."

"Ow begitu....."

"Makanya mbak seneng ada kamu. Belajar yg rajin ya."

"Iya mbak pasti."

Verlan pov.

Tok tok tok

"Masuk."

"Selamat pagi pak."

"Kenapa via?"

"Pak hari ini jam makan siang bapak ada jadwal meeting dengan Mr. Takamura. Tapi saya tidak bisa menemani bapak, saya ada jadwal bertemu dokter kandungan saya."

"Tak apa pergilah."

"Bapak bisa mengajak starla."

"Apa dia mampu?"

"Ini hasil kerjanya pak."

Aku melihat lembaran lembaran yg diberikan via, tak kusangka pekerjaannya nyaris sempurna, padahal dia baru beberapa hari kerja.

"Bagaimana menurut anda pak?"

"Luar biasa, ijasahnya hanya lulusan smu."

"Anda sudah tau usianya pak?"

Shittt....aku lupa melihat usianya. Aku segera mengambil cvnya yg masih ku simpan dilaci.

"18 tahun hampir 19 tahun. Dia lulus smu 3 thun yang lalu."

"Dia pasti ikut akselerasi pak. Jika dijitung dari usianya."

"Tapi kenapa dia tidak melanjut ke universitas?"

"Hanya dia yang tau pak."

"Baiklah aku akan mengajaknya."

"Saya permisi pak."

"Ya. Ah.. via."

"Ya pak."

"Suruh dia masuk. Aku ingin bicara."

"Baik pak."

Tak berapa lama via keluar ada suara ketukan pintu, dan masuklah gadisku. Ah....lagi-lagi aku menyebutnya gadisku padahal blm pernah aku menyatakan perasaanku padanya. Dia tampak anggun dengan dress putih tulangnya.

 Dia tampak anggun dengan dress putih tulangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anda memanggil saya pak?"

"Ya duduklah aku ingin bicara sebentar."

"Ada apa pak?"

"Ini benar pekerjaanmu?"

"Iya pak. Apa ada kesalahan?"

"Ini....nyaris sempurna. Dari mana kamu mempelajarinya?"

"Sekolah pak."

"Tingkat smu tidak mempelajari statistik secara detail."

"Em....maaf pak."

"Hem...knpa minta maaf. Kau menyuruh orang lain yg mengerjakan dan mengaku sebagai hasil kerjamu? Hah?"

"Tidak pak. Itu murni hasil saya."

"Lalu?"

"Sebenarnya saya masih berstatus mahasiswi management bisnis di Universitas Indonesia."

"Semester berapa?"

"Tinggal skripsi pak."

"Ijasahmu baru 3 thun yang lalu lulus smu."

"Benar pak. Dari SD sampai sekarang saya mengikuti akselerasi bahkan beberapa bln lalu saya baru saja kembali dari study banding di jepang."

Mendengar penjelasannya aku jadi spechless kagum dengan prestasinya. Tumbuh tekat bulatku untuk memilikinya.

"Kenapa tidak kau selesaikan skripsimu?"

"Aku belum menemukan materi yang pas."

"Mau aku bantu?"

"Terima kasih, dengan senang hati."

"Baiklah, nanti kau temani aku menemui klienku dari jepang. Tentu kau bisa bahasanya kan?"

"Sedikit pak. Tidak terlalu fasih."

"Verlan. Jika kita berdua saja panggillah verlan saja."

"Itu tidak sopan, anda lebih tua dariku."

"Terserah asal jgn bapak. Aku belum tua usiaku baru 27 tahun."

"Baiklah....kak verlan...."

"Okey itu lebih baik daripada bapak."

Tbc

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Happy weekend....

Maaf lama update.....

Vote n coment ya....

Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang