Ch 1 : Night Lust

18.1K 1.1K 166
                                    

Kim Taehyung, 18 tahun, seorang omega jantan yang tak sedang berada dalam masa heat, hanya berniat keluar mencari angin, seraya cuci mata di salah satu pusat hiburan malam di kota Gangnam. Namun setiap kali matanya bertemu pandang dengan beberapa orang alpha jantan, lidahnya tak berhenti menjilati sisi dalam bibirnya, membasahinya lamat-lamat. Ia merasa lapar, ingin bermain-main dengan salah satu dari mereka sampai pagi. Namun tentu saja ia tak ingin terkapar tak berdaya esok hari karena masih memiliki serangkaian jadwal padat, sehingga memutuskan bahwa seks kilat di kamar mandi atau gang terpencil tak ada salahnya.

"Hei!" Seorang pria paruh baya, terlihat seperti seorang beta biasa, menghentikan langkah kakinya. Taehyung menilai penampilannya dari atas sampai bawah, memberinya skor tak lebih dari 60. Dengan malas ia memutar bola matanya, mencoba menghindar tanpa kata, tetapi pria itu tetap mengejar langkahnya. "Kau sendirian? Mau main denganku?"

"Maaf, aku tak tertarik. Setidaknya kau harus alpha kalau menginginkanku, Ahjussi." Taehyung melempar seringai lebarnya, kemudian dengan cekatan melewati pria malang itu.

Tak berhenti sampai di sana, beberapa pria beta lain mulai mengejarnya satu persatu, mengajaknya berkencan atau meminta kontaknya tanpa malu. Semua itu karena mereka tertarik dengan feromon manisnya yang begitu menggoda―aroma stroberi segar yang baru dipetik dari pohonnya. Taehyung melewati kesemuanya dengan cuek setelah mendapati tak ada seorang alpha pun di antara mereka. Ia sungguh tak tertarik dengan gender selain alpha. Bersetubuh dengan mereka tak membuatnya terangsang, apalagi mengalami orgasme.

"Cih, tak ada mangsa bagus." Ia berdecak kesal. Tiba-tiba saja ia menyesal sudah keluar malam itu. Mungkin dirinya memang harus keluar saat malam minggu untuk mengantongi setidaknya 3-4 kartu nama alpha tampan dan kaya raya. Karena dari kegiatan kotornya itu, setidaknya ia sudah mendapatkan 5 sponsor tetap yang membantu debutnya sebagai idol. Tentu saja tidak semua orang tahu―itu rahasia umum, mengingat pemuda itu baru 1 tahun menjadi trainee di sebuah agensi besar.

Taehyung menghentikan langkahnya di depan sebuah toko kue. Manakala ia mencium aroma cokelat yang khas menguar dari dalam toko, sontak kepalanya menoleh, mencari sumber feromon kuat penuh intimidasi yang begitu menggoda itu. Didapatinya seorang pemuda lain berbadan tegap bidang dengan surai sewarna cokelat tua. Pemuda itu tengah asik memilih sebuah kue, melempar senyum pada sebuah cheesecake stroberi berukuran loyang sedang, kemudian meminta sang pramuniaga wanita untuk membungkuskan kue itu. Tanpa sadar, Taehyung melangkahkan kakinya, masuk melewati pintu kaca toko itu, bergerak perlahan mendekati pemuda beraroma cokelat yang begitu kuat itu―semakin dekat, semakin ia merasa begitu bergairah.

Pemuda beraroma cokelat ini berbeda dari semua pria yang ia temui di jalanan, lebih dari alpha-alpha kaya raya yang diam-diam ia kencani agar bersedia menjadi sponsornya. Untuk pertama kalinya, Taehyung dibuat mabuk oleh feromon, menginginkan lelaki ini lebih dari siapapun, tanpa memandang tubuh, wajah, maupun strata sosialnya.

Taehyung beberapa kali meneguk air liurnya sendiri selagi kedua netranya tertuju begitu intens pada sang target. Ia merasa begitu haus, lapar, dan terangsang. Jika bisa, ia menginginkan pria itu di sini juga sekarang, tak lagi peduli dengan tempat dan waktu keberadaannya.

Sebelum jemarinya sampai pada bahu sang alpha, pemuda itu tetiba menoleh padanya, menatapnya dengan sepasang manik cokelat besar yang berkilat-kilat merefleksikan bayangan wajah Taehyung secara utuh.

Ya Tuhan, bahkan matanya begitu indah.

Taehyung mengamati baik-baik lekuk wajah pemuda idamannya itu―dahi yang tertutup poni comma hair, hidung bangir tajam, bibir tipis ranum yang menggoda, kulit wajah bersih sewarna putih gading, dan rahang tegas dengan dagu oval―sungguh menawan. Tak hanya matanya saja yang cantik, pria ini sungguh tampan secara keseluruhan, membuat Taehyung makin bertekad.

LINE A [KookV / KookTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang