"Dari mana saja kau Bocah Sial?"
Yoongi menunggu di depan pintu kamarnya saat Taehyung mengendap-endap tengah malam dengan suara seminim mungkin.
Sial.
"A-aku dari jalan-jalan."
Taehyung mencoba tersenyum, tetapi tampaknya Yoongi tak terkesan dengan kebohongannya.
Yoongi merogoh sesuatu dari dalam sakunya, benda persegi pipih kesayangan Taehyung.
"Permainan konyol. Kalau kau melakukannya lagi, aku takkan mengampunimu."
Taehyung lantas menunduk dalam di depannya.
"Maafkan aku. Aku berjanji takkan melakukannya lagi."
"Sudahlah. Lagian masalahnya sudah selesai."
Taehyung mengangkat kepalanya dan mengambil ponsel yang disodorkan pria itu. Dirinya mana mungkin percaya jika Yoongi melepaskannya begitu saja. Leader galaknya itu tidak pernah segampang ini.
"Apa Jimiin-ah memperlakukanmu dengan baik?"
Yoongi menghela napas, kemudian menarik Taehyung ke dalam kamarnya di mana cahaya terang membuat keduanya bisa melihat satu sama lain dengan lebih jelas.
"Soal dia, bagaimana kau bisa―" Perkataan Yoongi terpotong saat ia melihat begitu banyak kissmark tertoreh di leher sang omega. Dan saat dirinya berkonsentrasi, ia bisa mencium sedikit aroma cokelat kental yang menempel pada pemuda itu. Dengan kemarahan yang meluap, ia meraih kerah kemeja Taehyung, membuka beberapa kancing teratas yang membuat sang maknae sedikit meronta.
"Hyung, apa yang kau lakukan?!"
"Kenapa ada aroma cokelat pada tubuhmu? Lalu, luka di sekujur tubuhmu ini, bagaimana kau menjelaskannya padaku? Tuan sponsormu itu sedang pergi ke luar negeri kan?"
Taehyung lantas membuang muka, ekspresinya terlihat getir, tetapi dengan tangan sedikit gemetaran ia meraih kedua pergelangan tangan Yoongi, mencoba melepaskan tangan pria itu dari tubuhnya.
"Maaf Hyung, aku sedikit bermain dengan seorang alpha. Aku merasa frustasi karena stress akhir-akhir ini."
"Feromon cokelat ini milik Jeon Jungkook kan?"
Taehyung melebarkan matanya. Ia tentu terkejut saat mendapati Yoongi mengenali feromon pemuda Jeon itu. Apakah keduanya pernah beradu feromon sebelumnya? Tapi mana mungkin?
"B-bukan." Taehyung mencoba berbohong, walaupun ia tak yakin Yoongi yang punya intuisi sangat tajam itu bisa dibodohi. "Kebetulan saja mirip. Aku bertemu dengan alpha lainnya."
"Jawab aku dengan jujur. Apa kau melakukan sesuatu dengan Jeon Jungkook?"
Taehyung menggigit bibir bawahnya. Ia tak tahu apa yang harus dikatakannya agar Yoongi mempercayai kebohongannya.
"Jawab aku Taehyung!"
"Aku tidak melakukan apapun."
"Kau bohong!"
"Aku tidak―"
"Taehyung jawab aku dengan jujur!"
"Tidak!"
plak
Sebuah tamparan mendarat dengan keras pada pipi Taehyung. Pemuda itu terdiam dengan ekspesi terkejut.
"Aku tidak suka pembohong." Yoongi mendesis tajam.
"Aku tidak mau mengatakannya." Taehyung bersikukuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE A [KookV / KookTae]
FanfictionFeromon beraroma cokelat itu begitu memabukkan bagi Taehyung, membawanya keluar dari sisi rasionalitas, terjatuh dalam lembah bernama cinta. Bagaimana mungkin seorang omega kotor sepertinya berani mengharapkan alpha setia yang telah memiliki mate it...