Bermimpi apa seorang Kim Taehyung semalam? Kini alpha yang paling diidamkannya tengah mengungkungnya dari atas, melucuti bajunya seperti orang gila, membaui ceruk lehernya, menjilat, dan mencium lembut-kasar di berbagai tempat.
"Mmmph! Ahh!"
Taehyung melingkarkan kedua tangannya pada sang alpha, tubuhnya menggeliat aktif, mencoba mendapatkan lebih banyak sentuhan dari tubuh atletis sang alpha. Walaupun partnernya masih berpakaian lengkap, Taehyung bisa membayangkan tubuh seksi dengan otot-otot padat di sekujur torsonya. Lalu gundukan besar di antara selangkangannya―Yah, takkan lama lagi Taehyung bisa merasakan benda masif itu dalam lubangnya di bawah sana. Membayangkannya saja sudah membuat Taehyung menggelinjang karena kesenangan.
Melihat ekspresi nikmat juga senyum lebar tanpa henti pada wajah Taehyung, Jeon Jungkook tampak tak senang. Ia menggigit keras di area tulang selangkanya, membuat Taehyung memekik keras seraya mengencangkan tautan kedua tangannya pada leher sang alpha.
"Dasar Omega Murahan."
"Hahaha."
Taehyung tak berhenti tertawa. Semakin Jungkook menyumpah serapah padanya, semakin ia ingin tertawa bahagia.
Bibir Jungkook mendarat pada salah satu putingnya, menggesek kedua belah gigi tumpulnya pada titik itu, membuat Taehyung memekik karena rasa perih yang tiba-tiba. Kedua tangan pemuda omega itu menjambak surai sang alpha, mencoba menghentikan aksi yang membuatnya kesakitan. Di sisi lain, Jungkook bergeming, tetap pada aksinya mengigit, menandai salah satu pucuk merah ranum itu dengan gigitan kerasnya. Ia bisa melihat sedikit darah mengalir di sana. Tak lantas berhenti, ia menandai puting satunya, membuat Taehyung kembali dilanda rasa sakit tak terperi. Ia menjambak kembali kepala cokelat tua di hadapannya dengan lebih keras, tetapi sebuah tangan menghentikannya.
"S-ssakit. Hen-tikan!" Taehyung bisa merasakan air mata mulai memenuhi pelupuk matanya, tetes demi tetes membasahi pipinya. Ia mengigit bibirnya sendiri, mencoba mengalihkan sedikit rasa sakit itu pada bagian lain tubuhnya.
Jungkook mendongak dengan tatapan dingin.
"Siapa yang mau membuatmu keenakan? Aku di sini untuk menghancurkanmu."
Ekspresi pedih Taehyung berubah menjadi seringai kesal―ia merasa tertantang, tentu saja. Namun naluri submisifnya tetap terpaku pada aksi-aksi binal untuk menggoda sang alpha lebih jauh. Di satu sisi ia merasa begitu marah dan kesal, tetapi di sisi lain ia begitu menginginkan tubuh dan hati pemuda itu.
Sebenci-bencinya pada Jungkook hingga berniat balas dendam, Taehyung terlanjur jatuh cinta. Hal itu tidak pernah berubah, meski ia sudah meneguhkan hati dan perasaannya untuk membuat pria alpha itu hancur dan menyesal di bawah kakinya.
Semerbak aroma feromon cokelat menguar kuat dalam ruangan kamar hotel, membuat Taehyung begitu mabuk akan rasa kekangan dan dominasi penuh. Kini feromon menggoda itu berbaur dengan feromon manis stroberi segar miliknya.
"Jungkook-ah―Ahh!"
Taehyung mengerang rendah manakala pemuda alpha itu kini mengangkat salah satu pahanya, menggigit area di dekat selangkangannya.
Dekat, sangat dekat.
Taehyung begitu menginginkan pemuda itu untuk menggerakkan mulutnya turun, mengecupi sepanjangnya yang kini sudah terereksi penuh, berdiri tegak dengan sedikit precum yang menetes tanpa henti. Di bawah batang kokohnya, sang omega bisa merasakan dinding rektrumnya yang kini sudah basah, terlubrikasi oleh cairan omega.
"Kau bau." Jungkook berkomentar setelah meninggalkan gigitan keduanya pada paha mulus Taehyung.
"Mmmph. Ma-af."
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE A [KookV / KookTae]
FanfictionFeromon beraroma cokelat itu begitu memabukkan bagi Taehyung, membawanya keluar dari sisi rasionalitas, terjatuh dalam lembah bernama cinta. Bagaimana mungkin seorang omega kotor sepertinya berani mengharapkan alpha setia yang telah memiliki mate it...