"AAARRRGGHH!!! JEON JUNGKOOK!!!"Meski hanya sekian inci, tetapi Taehyung berhasil menghindar. Ia tutupi tengkuknya yang menguarkan feromonnya begitu kuat sesaat sebelum gigi Jungkook berhasil menyentuhnya. Pemuda alpha itu terhenti seketika.
"APA YANG MAU KAU LAKUKAN? INGAT PERJANJIAN KITA!!!"
Taehyung memekik keras. Kedua matanya mulai berair kembali, kali ini hingga jatuh pada kedua pipinya.Jungkook mengerjapkan netranya perlahan. Ia pun teringat akan sesuatu—syarat yang diajukan Taehyung sebelum keduanya mulai bercinta.
Kau tidak boleh mengalami rut...
Kau tidak boleh menandaiku...
Dan Jungkook hampir mengalami rut juga menandainya. Apa dirinya sudah benar-benar gila?!
Bagaimana jika kesalahan fatal terjadi dan mau tak mau ia harus bertanggungjawab? Bukan hanya karirnya yang hancur, melainkan juga jabatannya sebagai presdir di masa depan benar-benar akan lenyap dari genggamannya. Orang-orang perusahaan dan pamannya takkan mau menyerahkan jabatan itu pada bocah alpha yang menghamili sembarang omega.
Jika saja itu omega biasa, dengan mudah Jungkook bisa mengancam atau menculik dan membunuhnya. Namun Kim Taehyung? Keluarganya adalah salah satu yang paling berpengaruh di Korea. Anak pertama keluarga itu sangat menyebalkan dan over-protektif padanya. Selain itu juga ada si sialan Min Yoongi dan pria sponsor bernama Park Bogum yang sangat membenci Jungkook dan tak segan-segan akan melakukan sesuatu jika terjadi yang tidak-tidak pada Taehyung.
"S-sial!" umpat Jungkook. Ia tarik kembali tubuhnya, menjauh dari tengkuk sang omega.
Taehyung memutar kepalanya, menatap pada wajah frustasi Jungkook seolah masih mengalami pergelutan batin yang besar dalam dirinya.
"Aku sudah sering mengalami ini. Kecuali kau mengalami rut lebih dulu, aku masih bisa menghentikanmu." ujar Taehyung. Nada suaranya kembali merendah.
"M-maaf..." Hanya kata singkat itu saja yang berhasil keluar dari mulut Jungkook. Ia masih terpaku dalam angannya sendiri. Hanya suara desah napas yang terdengar darinya.
"Jungkook?"
"Mungkin kita harus berhenti..." balas pemuda alpha itu. Ia berniat melepaskan tautan keduanya, tetapi suara lantang Taehyung menghentikannya.
"Jangan!"
"Aku tak yakin bisa menahan diri lebih dari ini." sahut Jungkook. Suaranya bergetar ragu.
"Aku tahu, tapi―" Taehyung menghela napas cukup panjang, menjeda ucapannya.
"Kau bahkan belum mengalami klimaks. Aku berniat membantumu, bukan justru membuatmu kian menderita."
"K-kalau aku―"
"Percaya padaku. Aku akan menghentikanmu jika ini terjadi lagi. Jaga dirimu tetap sadar sampai selesai."
Jungkook menggigit bibir bawahnya. Sejenak, tak ada percakapan apapun di antara keduanya. Pada akhirnya ia mengangguk dengan ekspresi getir.
"Mari kita lanjutkan."
***
Ciiiit!
Tubuh Baekhyun hampir terhempas ke depan jika saja ia tak mengenakan sabuk pengaman.
"Sayang, bisakah kau sedikit lebih berhati-hati?" katanya.
"Maaf, aku parkirkan sebentar." Chanyeol menyetir kembali mobilnya, menempatkannya pada garis parkir yang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE A [KookV / KookTae]
FanfictionFeromon beraroma cokelat itu begitu memabukkan bagi Taehyung, membawanya keluar dari sisi rasionalitas, terjatuh dalam lembah bernama cinta. Bagaimana mungkin seorang omega kotor sepertinya berani mengharapkan alpha setia yang telah memiliki mate it...