Nasib Pahit

281 8 2
                                        

Ku lihat rekaman cctv itu, ternyata ada dua orang pemuda yang sengaja mengotak atik rem mobil Satrio. Dan Satu orang lagi berjaga. Mereka tak menyadari adanya cctv.

Lalu polisi pun mencari mereka, dan salah satu dari mereka tertangkap. Ternyata mereka melakukan itu disuruh oleh bos-nya di bayar upah besar.

Ketika ditanya bos-nya itu, dia tetap tak mau menjawab, lalu pukulan keras dari polisi , dia mau mengungkapkannya.

Tiba-tiba sebelum aku mendengar nama bos-nya...

"Ting!", Suara hp-ku berbunyi, SMS dari Mama Satrio, bahwa aku harus ke rumah sakit ada kabar penting.

Aku langsung pergi meninggalkan kantor polisi, aku sempat tidak tahu jelas siapa yang tega menjahati Satrio, calon suamiku.

...

Aku datang menemui orangtuanya Satrio, Mama Satrio sangat menangis histeris. Lalu aku bertanya kepada Ayah Satrio,

"Pa, ibu kenapa?"

Lalu ayah Satrio hanya memandangku, seperti rasa iba dan sedih melihatku.

"Satrio nak"

"Iya kenapa Satrio pa? Baik baik aja kan?", Tanyaku dengan penasaran. Aku harap Satrio baik baik saja, tidak terjadi apa-apa.

"Batalkan saja pernikahanmu dengan Satrio", jawab tegas ayah Satrio.

Aku sangat lemas mendengar itu, maksudnya apa ayah Satrio berkata seperti itu.

"Tapi kenapa?"

"Satrio tak ingin lagi bersamamu"

"Tapi Satrio masih ada kan pa?"

"Satrio baik-baik saja dan sudah siuman, dia bilang, dia tak ingin menikahimu nak. Mengertilah"

Aku sangat merasa heran, sedih, rasanya campur aduk tak karuan. Kenapa ini terjadi lagi? Ketika aku sudah jatuh hati, tetapi malah pergi lagi. Kenapa aku selalu dipermainkan oleh para pria? Kenapa nasibku seperih ini?, Begitu banyak pertanyaan yang aku lontarkan kepada hatiku.

Lalu aku teringat akan pelaku yang mencelakai Satrio, aku langsung pergi ke kantor polisi. Dan menanyakan siapa pelaku sebenarnya.

Tak aku sangka sebelumnya, ternyata bos mereka adalah Rafi, orang yang dendam kepada Satrio dan menyimpan rasa benci.

Rafi menghalalkan semua cara agar dapat bersamaku kembali. Tapi ini sudah keterlaluan!. Kalau saja dia tak sejahat ini, Satrio tak akan membatalkan pernikahan kami!.

Lalu, polisi membawa seorang laki-laki yang di borgol. Orang itu jelas siapa, dia adalah Rafi. Rafi menatapku, aku menatap dia dengan sinis. Terbukti sudah dia yang membuat Satrio celaka. Dan dia akan langsung di jebloskan ke penjara.

Aku berkata kepada Rafi sebelum dia masuk jeruji besi,

"Kamu orang paling jahat yang pernah aku kenal Raf, aku tak pernah berkesan baik kenal sama kamu, malah aku merasa sial kenal sama kamu, menyesal kenal sama kamu. Aku harap kita menjadi teman baik setelah aku bersama Satrio. Nyatanya kamu berubah menjadi iblis yang tak punya hati. Hingga akhirnya kamupun menang, Satrio Kini memutuskan membatalkan pernikahan kami, INI SEMUA KARENA ULAHMU. AKU BENCI SAMA KAMU! JANGAN HARAP AKU MAU BERSAMAMU!!!".

Lalu aku pergi sambil menitikkan air mata, hatiku lagi-lagi seperti pecah, lebih-lebih ketika dikhianati Rafi.

...

Rafi setelah mendengar perkataanku tadi, ia merasa tak enak hati kepadaku, ia sangat merasa bersalah dan berniat untuk menebus kesalahannya.

...

Rafi memang anak orang berada, sehingga ia dapat keluar dari jeruji besi dengan uang yang sangat banyak jumlahnya.

Ia tetap ingin menebus kesalahannya, ia sadar betul yang dilakukan ia salah, apalagi melihatku yang sedih karena tak jadi menikah karena ulahnya.

Rafi mencari tau keadaan Satrio, dan mengapa Satrio menyudahi hubungan kami.

Ia menyuruh anak buahnya untuk memata-matai keluarga Satrio.

...

Dua hari kemudian, Rafi mendapat kabar bahwa Satrio dalam keadaan buta, karena kecelakaan itu. Dan Satrio membatalkan pernikahan bersamaku karena tak ingin merepotkan ku memiliki suami buta seperti Satrio. Satrio tak ingin melihatku susah bersamanya, sebetulnya berat hati Satrio memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dan kehilangan Gina.

Rafi semakin terpukul mengetahui hal itu,

Hingga Rafi berfikir untuk mendonorkan matanya untuk Satrio.

...

Kebetulan keluarga Satrio saat itu sedang mencari donor mata yang cocok untuk Satrio. Diam-diam Rafi cek matanya kepada dokter yang merawat satrio.

Bagi Rafi ini kabar baik, ternyata matanya sangat cocok dengan Satrio, dan ia ingin cepat-cepat mendonorkan matanya.

-bersambung-

Vote& comment ya❤❤

Love or Future?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang