20. Where The Feelings

95 14 0
                                    


"Dia seperti gulali
Manis dan berwarna."

                       
                          🌜

"Mau bareng gak?" Tanyanya seraya membuka helmetnya.

"......."

   
      Yang ditanya masih tidak bergeming. Wait, mulutnya saja yang tidak bergeming, tetapi lihat saja kakinya ia ketuk-ketuk di aspal sambil menyedekapkan tangannya di dada sedangkan matanya ia arahkan ke jalanan.


"Gue tanya sekali lagi, lo mau bareng gue gak?"

"......."

"Oke. Gue duluan." Dipakainya lagi helmnya, menyalakan mesin motor, lalu melajukan motornya.

"Dasar cowo nyebelin."  gumam Syahla sambil berkacak pinggang.

   
      Sedangkan Raihan hanya geleng-geleng kepala saat mendengar gumaman Syahla sambil melihatnya dari kaca spionnya. Tiba-tiba Raihan menghentikan jalannya sambil  menepikan motornya di pinggir jalan.

Raihan merogo saku celananya, untuk mengambil handphone, lalu mengetikan sesuatu di sana.

WhatsApp

Raihan : Kalo lo gak mau ngomong sama gue it's okay. Ini terakhir kalinya gue nanya, pulang mau bareng gue?✔

Raihan hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar saat chatnya hanya menyisakan satu ceklis.

     Di sisi lain, Syahla sedang menatap Raihan dengan tatapan bingung karena tiba-tiba dia menepikan motornya dan dalam waktu sepersekian detik Syahla langsung memalingkan wajahnya saat tiba-tiba Raihan turun dari motor dan berjalan ke arahnya. Ia berdoa dalam hati semoga Raihan tidak melihat, saat ia menatap Raihan dari kejauhan.

Setelah sampai di hadapan Syahla, Raihan masih memasang wajah datarnya. "Terserah lo mau ngomong, apa engga sama gue. Ini udah hampir malem dan lo masih mau berdiri di sini. Sekarang mending lo cepet ke motor gue!!"

"Please Syah buang gengsi lo, ini udah hampir malem. Ok bodoamat." Ucap Syahla dalam hatinya, sambil meyakinkan dirinya.

     Ditatapnya Raihan sebentar, lalu ia langsung berjalan dengan gerakan cepat menuju motor Raihan, sedangkan Raihan langsung mengikutinya dari belakang.

Setelah sampai, Raihan langsung memberikan helmnya pada Syahla. "Pake helmnya!"

"Lo gimana?" Tanya Syahla sambil mendorong kembali barang tersebut ke tangan Raihan.

      Namun Raihan justru langsung memakaikan Helmetnya pada kepala Syahla. Membuat Syahla tercengang, beda halnya dengan jantungnya yang berdetak tidak karuan. Syahla hampir saja kehabisan nafas akibat menahan nafas saat Raihan memakaikan helm untuknya.

     Sebenernya ini bukan kali pertamanya Raihan memakaikan helm tetapi sudah kedua kali, ia bingung kenapa Raihan masih berbuat baik padanya wait, menurutnya, Raihan bukan saja berbuat baik tetapi berperilaku manis, setelah semua yang ia telah lakukan padanya dan ini balasan dia.


"Masih mau berdiri di situ?"

    Syahla tersentak mendengar ucapan Raihan barusan, dilihatnya Raihan sudah menaiki motor. Sedetik kemudian ia langsung menaiki motor Raihan dengan gerakan cepat. Raihan pun langsung melajukan motornya dengan kecepatan lumayan kencang.

Where The FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang