Eleven

1.8K 277 8
                                    

Yoongi terdiam di kelasnya dengan kaki yang ia silangkan.

Hoseok dan Namjoon datang sambil ribut dengan obrolan yang gak jelas seperti hari lainnya.

"Tapi nih ya kalau nanti Superman bisa jadian sama Cinderella makin keren dah ceritanya," Hoseok mengacungkan jempolnya dengan bangga.

"Ehh kuda mereka aja hidup di tahun yang berbeda masa iya bisa buat film bareng," protes Namjoon.

"Cinta tidak memandang umur, bos. Mau beda berapa ratus tahun kayak EunTak sama Goblin juga bisa aja anjir," jawab Hoseok tak mau kalah.

"Berisik banget sih lu berdua," ucap Yoongi dengan dingin.

Hoseok dan Namjoon langsung saling kode untuk diem. Dan benar saja untuk sekitar beberapa menit tak ada suara keluar dari mereka bertiga.

"Kan enak didengernya kalau diem," ucap Yoongi sambil tersenyum puas.

"Kalau diem terus hening emang apaan yang didengernya?" Pertanyaan bodoh mulai keluar dari mulut Hoseok.

"Enak aja gitu tenang suasananya. Kalau berdua menggonggong terus bisa rusak ini gendang telinga gua," omel Yoongi menunjuk kedua telinganya.

Namjoon hanya tertawa sedikit mendengar jawaban Yoongi. Padahal yang lagi dimongingin menggonggong itu kan dia sama Hoseok.

Irene yang baru datang dari luar kelas lari ribut sendiri ngubek dalam tasnya.

Yang lain natap heran. Biasanya Irene gak gini banget kalau buru-buru.

Yoongi yang kebetulan duduk di depannya menoleh ke belakang.

Irene masih diam sambil terus seperti mencari barang penting dalam tasnya. Sampai ia mengeluarkan semua isi tasnya.

"Kenapa sih?" Tanya Hoseok yang ikutan panik melihat Irene.

"Ini gua cari hp gua," jawab Irene membuka satu per satu saku tasnya.

"Nih pake punya gua dulu. Kuota penuh dan pulsa banyak," Yoongi menyerahkan ponselnya dan langsung diambil oleh Irene.

"Seriusan banyak ya?" Tanya Irene dan Yoongi hanya mengangguk.

"Gua pinjem buat telepon dulu," Irene mengeluarkan buku catatannya dan menyalin nomor yang ada ke ponsel Yoongi.

"Lah itu bukan nomor Korea," tunjuk Namjoon pada nomor di buku Irene.

"Emang bukan. Ini nomor Kanada. Pulsa dia banyak gak masalah."

Yoongi menganga mendengar ucapan Irene. Mau marah tapi gengsi, yaudahlah. Pasrah aja pulsa dia bakal abis dalam sekejap.

"Tante ini Irene pake nomor temen."

"....."

"Ini loh biasa Wendy kambuh gitu, gimana ya?"

"......"

"Bawa ke tempat itu aja?"

"......"

"Yaudah oke tante, maaf ganggu."

Irene mematikan panggilan dan kembali menyerahkan ponsel Yoongi.

"Makasih banyak. Lu berjasa buat Seungwan," ucap Irene yang langsung lari keluar kelas.

"Udah berantakin barang di meja terus pake pulsa orang lain lah sekarang main kabur aja," ucap Namjoon menggelengkan kepalanya dan memasukan barang Irene ke dalam tas nya asal.

"Ngomong-ngomong kenapa gua berjasa buat Seungwan?" Tanya Yoongi yang masih dengan posisi awal, menghadap belakang.

"Mana gua tau," jawab Hoseok mengangkat kedua bahunya.

"Wendy itu bukannya Seungwan ya?" Bisik Namjoon pada Hoseok sepelan mungkin.


☂☂☂



Seulgi dan Irene panik setengah mati. Mereka berdua berlari mengikuti Jin yang membawa Seungwan dalam gendongannya menuju gerbang sekolahan.

Setelah memberhentikan sebuah taksi yang kebetulan lewat, Jin mendudukan Seungwan di antara Seulgi juga Irene di kursi belakang.

"Pak, klinik dr.Hyungsik cepat ya," pesan Jin sebelum menutup pintu.

"Nanti kabarin gua ya jangan lupa," ucap Jin pada Seulgi juga Irene yang udah keringetan di dalem taksi gara-gara panik dan lari cepet.

"Nanti Seulgi yang hubungin aja hp gua gatau dimana," jelas Irene.

"Pokoknya gimanapun caranya kasih gua kabar. Dah jalan sana. Hati-hati," pamit Jin lalu menutup pintu mobil yang langsung melaju.

Jin mengatur napasnya sambil jalan kembali menuju kelas. Di jalan ia tak sengaja bertemu dengan Jungkook yang seperti sedang adu mulut dengan seorang perempuan dekat tangga.

"Heh bocah bukan masuk kelas malah pacaran disini," ucap Jin sambil menjitak kepala Jungkook.

"Pacaran?! Coba bilang sekali lagi!! JANGAN SEMBARANGAN KALO NGOMONG YA!"

Jin melangkah mundur ketika cewek yang keliatannya manis itu malah teriak depan wajahnya.

"Setan mana lagi ini?" Bisik Jin di balik tubuh Jungkook. Dan, jawaban Jungkook hanya nyengir sambil menaikkan bahu.

"Eh ngomong-ngomong lu sendiri ngapain disini, Bang?" Tanya balik Jungkook menghiraukan Yeri yang dihadaonnya sudah berkacak pinggang.

"Abis anter Irene juga Seulgi buat bawa Seungwan ke dokter."

"KA SEUNGWAN? DOKTER?!"

Jin menutup kupingnya dan melangkah makin mundur ketika Yeri malah maju terus minta penjelasan darinya.

"Urusin tuh setan berisik banget dah. Balik kelas dulu," pamit Jin yang langsung lari meninggalkan Jungkook yang sudah pasrah diteriaki habis-habisan oleh Yeri.


☂☂☂


Hanya dalam rangka 'mumpung punya kuota' jadi aku update sebanyak yg aku udah tulis wkwkwk

Jangan nyariin kalo ilang ya soalnya lagi gk punya kuota:(

Pengangguran diem di rumah akhir bulan mah gini aja diem kayak bangke-___-

Ohya jangan lupa vomments yaww







-billoxx

PLUVIOPHILE [ wenga ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang