TwentyThree

1K 146 1
                                    

Pria tinggi asal kelas yang berbeda itu datang dengan terburu-buru menuju kelas sosial. Kakinya terus dilangkahkan sambil beberapa kali mulutnya mengucap maaf karena tak sengaja menyenggol beberapa murid di koridor.

Saat sudah depan kelas yang dituju ia berteriak, "Min Yoongi!!"

Min Yoongi si pria berkulit pucat dan tentu kedua sohibnya menengok langsung menuju arah suara yang awalnya ada di dekat pintu kini mendekati mejanya. "Apaan sih Jin pake teriak segala manggil gua?"

"Tolong bentar ikut gue dulu ke depan," pinta Jin menghiraukan Namjoon dan Hoseok yang saling tatap.

Mau tak mau Yoongi mengekor Jin menuju tangga samping yang jarang dipakai oleh murid karena sepi dan terkadangan gelap.

Jin menarik nafas dan menatap lekat Yoongi. "Dengerin omongan gua baik-baik ya."

Yoongi mengangguk sambil berdehem tanda mengerti arahan dari Jin.

"Gue harap lu bisa jagain Seungwan tanpa buat dia nangis tanpa buat dia marah tanpa buat dia kecewa tanpa buat dia nyesel jadian sama lu tanpa buat dia-"

"Weitss....tunggu nih lu ngapain ngomong kayak gitu tiba-tiba sama gua? Hak lo apa ngomong kayak gitu?" sanggah Yoongi sambil sedikit memajukan tubuh pada Jin menantang.

Jin mendorong tubuh Yoongi dengan pelan agar menajuh, "Gua sahabat dia dan sahabat lu juga jadi tolong dengerin omongan gue."

"Ya alesan gitu doang semua orang bisa aja kali. Gua yakin ada sesuatu yang lu-"

Alasan yang awalnya ingin Jin tahan akhirnya terucap dengan lemah, "Hana udah balik dari Jepang dan dia sekarang ada di Korea."

Yoongi semula sudah siap maju untuk menantang Jin malah menjatuhkan tubuhnya tubuhnya secara perlahan ke bawah. Tangan putihnya menutup wajah yang kini semakin menunduk.

"Gua masih ngerasa bersalah, Jin. Gua nyakitin dia."

Jin berempati dan ikut berjongkok di hadapan Yoongi sambil menepuk bahunya perlahan secara berulang. "Lu gak usah ngerasa nyesel, Gi. Dia yang minta lu untuk pergi waktu itu, bukan salah lu."

Terdengar beberapa kali isakan dari seorang Min Yoongi. Pria beken dengan julukan kulkas satu pintu, dingin dan pendek. "Gua...pernah nyakitin cinta pertama gua...Hana...."

"Itu kenapa gua sekarang bilang untuk jagain Seungwan. Karena, ini giliran gua gak mau cinta pertama gua yang sakit hati."

Yoongi membuka tangannya menatap nanar pada Jin, sahabat yang paling bisa diandalkan ketika sedang butuh sandaran. Dan, kini hanya senyum yang telihat dipaksakan dari wajah Jin.

"Son Seungwan. Dia cinta pertama gua. Jadi selesain masalah lu sama Hana sebelum Seungwan sakit hati. Gua gak akan segan ambil dia kalau dia sampai diperlakukan sama kayak Hana."



  ☂☂☂ 

  

Seungwan tertawa bersama Joy dan Yeri disebuah kafe kecil setelah menemani Joy mencari sepatu yang cocok untuk dipakai ke acara keluarganya.

"Rame banget ya ini," komentar Yeri mengedarkan pandangannya.

"Akhir pekan namanya juga, Yer," jawab Seungwan.

"Ya kan Yeri gak tau mana hari kerja sama akhir pekan soalnya jomblo."

Jawaban tambahan dari Joy membuat Yeri menggerutu dan mencubit pelan lengan Joy. Tapi, tak berapa lama mereka kembali tertawa.

"Eh eh ada gosip nih, mau tau gak?" tawar Seungwan memajukan tubuhnya mendekat meja.

"Kalau cerita lu sama itu kulkas gak perlu deh. Kenyang gua," tolak Yeri sambil mengibaskan tangannya.

PLUVIOPHILE [ wenga ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang