TwentySix

905 152 1
                                    

Seungwan mengikat rambutnya sembari jalan dan mengobrol dengan pria yang sudah semingu ini selalu pulang dan pergi bareng ke sekolah bersama, Kim Seokjin.

"Jin nanti pulangnya anter beli kado buat Yeri dulu yuk. Nanti malem kan dia ngadain pesta ulangtahun gitu, lu ikut gak?"

Jin menepuk jidatnya, "Ohiya, untung diingetin. Yaudah nanti patungan aja belinya lagian katanya hari ini guru pada rapat buat UAS jadi kita bisa pulang lebih cepet."

Seungwan menyatukan teluntuk dan jempolnya membentuk tanda 'OK'. Dan mereka berdua pun lanjut jalan, namun langkah mereka yang diselingi obrolan singkat itu terhenti seketika saat ada pria pucat yang suah berdiri di ambang pintu dengan tatapan tak sukanya.

"Woy bro! Nih cewek lu dengan selamat sampe sekolah, gua duluan masuk." Jin menepuk bahu Yoongi dan langsung saja nyelonong masuk kelas karena sudah pasti akan kena marah dilihat dari ekspresi Yoongi.

Pria bermarga Min itu tak menjawab ucapan Jin apalagi membalas senyum Seungwan yang berjalan centil ke arahnya.

"Ada apa nih pacar aku tumben ke kelas masih pagi gini?"

Yoongi diam tak menjawab malah menarik paksa tangan Seungwan menuju parkiran, lebih tepatnya ke samping motor Yoongi. Seungwan rasa pergelangannya bahkan akan terlepas jika terus ditarik seperti itu.

"AW! Sakit Yoongi! Mau apaan sih?! Ini udah mau masuk tau!"

"Diem dan pake helm terus naik!"

Seungwan terbelak mendengar Yoongi yang daritadi diam tiba-tiba berteriak depan wajahnya. Bahkan siswa lain yang masih lalu-lalang di sekitar parkiran langsung menoleh ke arah mereka.

Dengan rasa takut ditambah bingung Seungwan terpaksa mengambil helm dari tangan Yoongi dan naik ke atas motor serta melingkarkan tangannya ke tubuh Yongi. Lalu, tanpa ragu Yoongi mengendarai motornya ke luar lingkungan sekolah.

Di atas motor tidak ada percakapan tapi adanya monolog kalau bisa dibilang. Soalnya cuman Seungwan yang berbicara dengan sedikit menuntut Yoongi yang masih sibuk menjalankan motor dan hanya sesekali melirik ke arah Seungwan dari spion.

"Mau kemana sih?"

"Ini udah lewat jam masuk kelas tau!"

"Ayok balik ke sekolah aja!"

"Jawab dong ih jangan gini. Aku takut!"

"Pacarku yang ganteng ngomong dong."

Dan omongan Seungwan yang dirasa semakin memperburuk mood Yoongi membuat pria itu semakin menarik gas nya dan membelah jalanan yang sudah sedikit senggang karen jam masuk sekolah dan kerja sudah terlewat.

"Buset ngebut bener si bapak!"

Lalu motor kesayangan Yoongi berhenti tepat di depan pagar rumah yang sangat Seungwan hapal karena setiap hari ia lewati. "Gi, ngapain ke rumah aku?"

Yoongi turun dari motor setelah memberi kode Seungwan turun terlebih dahulu. Tangannya yang selalu dianggap seksi oleh Seungwan karena terlihat jelas guratan timbul membuka helm nya perlahan.

"Aku mau anterin kamu pulang. Dan sekarang kita berangkat lagi, pake helmnya."

Seungwan menyeritkan dahinya bingung. "Hah? Gimana gimana?"

"Aku udah anter kamu pulang dan sekarang kita pergi lagi. Ngerti?" Yoongi bersiap di atas motor lagi dengan helm yang sudah terpasang.

Gadis yang kini merasa bingung mau tak mau hanya menurut dan mulai memasang helm lagi lalu naik ke atas motor. Tak lupa tangannya memeluk dari arah belakang seperti biasanya.

Karena sudah tahu omongannya akan menjadi dialog lagi bukan percakapan kini Seungwan terdiam dan memilih menanti kemana kekasihnya ini akan membawanya di jam bolos kelas.

Dan untuk saat ini Seungwan diminta turun di sebuah parkiran mall. Pikirannya kembali membingung dengan perlakuan Yoongi. "Kamu mau apalagi?"

Dengan entengnya Yoongi menjawab, "Katanya mau beli hadian buat Yeri kan? Yaudah ayok aku anterin."

Tangan mungilnya nan putih mulus Seungwan digenggam dengan lembut lalu ditarik mengikuti langkah Yoongi ke dalam mall.

"Kamu mau beliin apa buat Yeri? Aku juga diundang soalnya," ujar Yoongi diakhiri dengan senyum lebar yang malah dibalas tatapan Seungwan yang masih bingung.

Seungwan menarik tangan Yoongi agar berhenti lalu menggerakan tangannya yang bebas menyentuh dahi Yoongi, "Kamu sakit? Tadi marah sekarang manis banget."

Yoongi menepis pelan tangan Seungwan di dahinya lalu menggeleng dan lagi-lagi tersenyum. "Kangen aja jalan sama pacar sendiri. Gak salah kan?"

Seungwan memutar bola matanya. "Kamu yang selalu batalin janji kita akhir-akhir ini dengan alesan ini itu. Terus tadi kamu ngajak aku pergi dengan cara maksa sambil nakutin gitu gak ngomong dan kamu masih bilang itu gak salah? Gila kali ya kamu," Seungwan kini mulai nyerocos seperti biasanya yang membuat Yoongi gemas.

"Aku kan udah bilang kalau sibuk tapi nyatanya aku malah cemburu pacar aku yang cerewet ini pulang pergi sama cowok lain," ujar Yoongi diakhiri mengusap puncak kepala Seungwan lembut lalu menarik tubuhnya kembali untuk berjalan.

"Jadi tadi ke rumah aku–"

"Iya. Aku cemburu liat kamu pulang pergi sama Jin terus makanya aku mau bales dengan anterin kamu pulang dulu tadi baru kita main ke mall. Hehe."

"Kurang kerjaan banget sih."

"Kan sama pacar sendiri ini, jadi bebas dong."

Seungwan terkekeh pelan mendengar obrolannya yang terasa sangat manis itu sampai ia tersenyum sangat lebar. Namun, kenyataan mematikan segalanya. Ia sendiri sadar dengan hubungannya yang sekarang terasa palsu hingga kini senyumnya luntur secara perlahan.

Karena, ucapan yang terasa manis itu ia yakin diucapkan bukan hanya untuk dirinya, tapi perempuan rambut sebahu itu juga.





☂☂☂



Nahloh nahloh nahloh
Gimana nih ceritanya yang sekarang?
Dugeun-dugeun belom?

Belum?
Yaudah oke ditunggu part selanjutnya yaaa yang sudah makin dekat sama end.

Cerita ini bakal jadi fokus aku skrg makanya dua cerita lainnya aku agak rem dulu. Ini udah ngebangke lama abisan.

So, tunggu endingnya bentar lagi ya :)
Gak akan lebih dari 35 kayaknya deh.

Hehe.
Kayaknya.





-billoxx

PLUVIOPHILE [ wenga ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang