Twelve

1.6K 276 4
                                    

Yoongi mendengus panjang membaca isi pesan teks dari ibunya. Ia terpaksa harus membatalkan janji dengan Hoseok juga Namjoon untuk tanding futsal dengan kelas sebelah.

"Yuk jalan sekarang," ajak Hoseok yang sudah datang menggendong tasnya diikuti dengan Namjoon yang berdiri siap pergi.

"Gak bisa ikut gua. Disuruh nyokap dulu," kesal Yoongi menutup resleting tasnya cepat.

"Yaudah ikutin apa kata nyokap dulu daripada dikutuk jadi kodok lu nanti nambah pendek kan," ucap Namjoon yang dengan ceoat mendapat pukulan bagian dibagian lengan dati Yoongi.

"Kampret emang punya temen kayak lu pada."

Mereka bertiga jalan beriringan menuju area parkir. Sekalipun tujuan akhir mereka berbeda.

Yoongi masuk ke dalam mobil kesayangannya dan mulai menyalakan mesin. Ia membuka kacanya yang terarah pada kedua teman di sampingny. "Ehh menang apa enggaknya nanti kabarin gua."

Hoseok dan Namjoon yang sudah di atas motor masing-masing mengacungkan jempolnya bersamaan.

Dengan cepat Yoongi menjalankan mobilnya dan meninggalkan sekolah. Ia menggunakan kecepatan di atas rata-rata karena melihat waktu yang sudah melewati jam 2 siang.

Setelah memakan waktu sekitar sepuluh menit, Yoongi sampai. Di depan sebuah bangunan bertingkat dua itu Yoongi memarkirkan kendaraannya.

Ia berjalan masuk ke dalam bangunan itu yang tertera dengan tulisan 'Psikiater dr. Hyungsik'.

Saat baru masuk saja ia langsung disapa ramah oleh para pegawai di sana. Mungkin sudah biasa dengan kedatangan Yoongi.

Yoongi menghampiri salah seorang yang ia kenal, "lagi ada pasien gak?"

"Ada. Tapi ini pasien terakhir kok, tunggu aja."

Yoongi mengangguk, "makasih Bang Jisoo."

Lelaki yang dipanggil Jisoo itu mengacungkan jempol dan pamit meninggalkan Yoongi.

Dengan menyusuri beberapa kursi akhirnya Yoongi memilih duduk depan pintu praktek dr. Hyngsik.

Tak lama pintu terbuka dan muncul sosok perempuan dengan seragam yang sama dengan yang ia pakai.

"Lah Seungwan? Ngapain?" Yoongi langsung berdiri menghampiri Seungwan yang berdiri dengan lemasnya.

"Ini temen kamu, Gi?" Tanya Hyungsik yang jalan di belakang Seungwan masih lengkap dengan seragam dokternya.

"Iya. Kenapa dia?"

Hyungsik menjawab dengan senyum. Seperti biasa, menjaga privasi pasiennya. Yoongi mengangguk mengerti.

"Anterin dia pulang dulu nih. Lagi demam dia," pinta Hyungsik sedikit mendorong maju tubuh lemah Seungwan yang tak menolak.

"Tapi kesini disuruh Mamah buat ketemu Bang Hyungsik."

"Nanti Abang yang ke rumah kamu aja ketemu Tante langsung. Dah, anterin temen kamu pulang dulu."

Yoongi akhirnya setuju dan beralih menatap Seungwan yang terlihat pucat di depannya.

Dengan sedikit ragu Yoongi menarik pelan tangan Seungwan. "Gua anterin pulang ya."

"Balik duluan, Bang. Ditunggu di rumah!"

Yoongi berjalan pamit pada Hyungsik dan beberapa pegawai yang ia kenal dengan Seungwan yang masih diam di genggamannya.

Saat di parkiran Yoongi langsung membukakan pintu untuk Seungwan. Dan, tanpa ragu Seungwan masuk dan duduk dengan nyaman.

Yoongi ikut masuk dan mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Ini terlalu dingin gak ac nya?" Khawatir Yoongi yang melihat Seungwan memeluk tubuhnya sendiri.

"Sedikit. Lagian faktor kurang enak badan aja jadi kerasa dingin," jawab Seungwan dengan suara seraknya.

"Yaudah jangan ngomong banyak itu suara lu jelek. Duduk yang manis aja ya gua anterin ke rumah lu sekarang."

Seungwan hanya mendelik pada Yoongi yang mengendarai mobilnya dengan pelan. Maklum lagi bawa anak orang lain.

Suasana sedikit canggung ketika mereka berdua diam di kursi. Akhirnya, Yoongi memulai bicara terlebih dahulu.

"Gara-gara main hujan kemaren ya jadi sakit? Bandel sih dibilangin."

"Main hujan boleh tapi jangan sering juga badan lu gak sekuat Hulk kali."

"Untung cuman demam gini coba kalau sampe harus dirawat di rumah sakit kan nanti keluarga lo kerepotan."

"Ngomongin soal hujan kemaren, sweater gua mana? Kemaren gua pinjemin kan buat lu."

Yoongi menatap sekilas Seungwan yang ternyata sudah terlelap menyandarkan kepalanya ke bagian pintu.

"Lah gua ngomong sendiri dari tadi ternyata."

Yoongi memarkirkan mobilnya ke samping. Ia meraba jok bagian belakangnya.

Dengan cepat ia menemukan sweater hitam yang selalu ia simpan di mobil.

"Ini sweater kedua gua yang lu pake nih, " Yoongi dengan perlahan memposisikan sweater di atas tubuh kecil Seungwan.

Tanpa sadar sedikit senyum muncul di bibir Yoongi.

"Lu cantik banget kalo diem diem gini. Tapi sayangnya gua lebih suka lu yang suka nyinyir kayak biasa."

Yoongi mengusap pelan kepala Seungwan lalu kembali menjalankan mobilnya membelah kota yang mulai ramai dengan kendaraan lainnya.



☂☂☂



Kalo banyak typo maaf ya

Ohya sebelumnya sorry nih aku lelet banget updatenya.

Kmrn aku mabok jungri dulu:""")))

Dahlah. Bye.

Vomments yappp😉😉😉














-billoxx

PLUVIOPHILE [ wenga ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang