One

4.7K 388 1
                                    

Gadis itu teruduk di bangku kelasnya, menatap lurus pada jendelanya yang sudah dibasahi air hujan. Ia tersenyum beberapa saat. Tersadar lamunannya akan semakin jauh jika melihat hujan.

"Seungwan!"

Gadis itu langsung mengerjap dan mengalihkan pandangannya pada Han ssaem yang memanggilnya barusan.

"Kalau kamu hanya melamun di kelas saya lebih baik keluar."

"Maaf, saya sedang kurang enak badan."

"Ke UKS sana. Jin, tolong antar Seungwan."

Laki-laki bertubuh tinggi tegap yang menjadi ketua kelasnya itu berdiri menghampirinya. Dia menjulurkan tangan.

"Katanya sakit. Ayok."

Dengan malu Seungwan meraih tangan itu dan berdiri.



Ahh, jantungku kembali berdetak tak normal. Terlalu cepat.





☂☂☂




Dengan wajah dinginnya ia melangkah menuju ruangan serba putih. Ia harus mengambil barangnya yang tertinggal.

Saat sudah sampai depan UKS dia mencari bangsal tempatnya barusan. Tirainya sudah tertutup kembali, sudah ada yang mengisi sepertinya.

Tanpa pikir panjang ia membuka tirainya dan melihat seorang perempuan yang sedikit terkejut dengan kedatangannya.

"Sorry, siapa ya?" Seungwan menutup tubuhnya dengan selimut yang ada.

"Mau ambil barang doang."

Dengan jawaban singkat dan wajah dinginnya membuat Seungwan yang masih terkejut itu kembali diam.

"Hujannya masih deras ya," gumam Seungwan.

"Hm? Apaan?" Laki-laki itu langsung berdiri tegap dan menatap Seungwan dengan raut wajah yang cuek.

Seungwan menggeleng cepat. Laki-laki itu hanya mendengus dengan tangan yang masih sibuk mencari barangnya itu. Dia sampai masuk ke dalam kolong kasur untuk mencari.

"Cari apaan sih?" Tanya Seungwan yang akhirnya merasa penasaran.

"Barang gue."

"Ya maksudnya barang apaan? Siapa tau juga bisa bantu."

"Rokok."

"Ohh rok- ROKOK?!"

Laki-laki itu langsung menutup mulut Seungwan. Ia panik bukan main jikalau penjaga UKS ini akan mendengar dan melaporkan pada guru nya.

"Lu mau bantu atau mau bikin gua mati sih?"

"Dih, rokok juga bisa buat lu mati. Udah deh, gak usah dicari. Balik kelas aja gih."

Laki-laki berambut gelap itu tiba-tiba diam dan menatap lurus pada perempuan dengan wajah polos itu.

"Lu- lu ambil rokok gua?"

"Kalau mau mati tinggal berdiri di tengah jalan gak perlu pake rokok," Seungwan menjawabnya dengan tatapan yang ikut dingin.

"Ck, lu gak sakit aja belaga di UKS. Numpang tidur doang lu," Seungwan menepis tangan laki-laki itu yang menyentuh dahinya. Ia semakin menatapnya dingin sampai orang itu berdecak dan terlihat meninggalkan ruangan itu.

"Cowok aneh," Seungwan langsung menidurkan tubuhnya yang terbalut selimut hangat itu.



  ☂☂☂  




Dengan kesal seorang pria berambut gelap menyusuri koridor sekolahnya. Ia mengacak rambutnya sebentar.

"Dimana ya itu barang? Lupa segala elah. Hhh."

Ia memasuki kelasnya yang lebih tepat disebut kandang ayam karena berantakan itu. Terduduk lemas di bangkunya yang terletak paling belakang.

"Gimana?" Tanya temannya yang ikut duduk di kursi depannya.

"Gak ada. Lupa nyimpen sih gua."

"Udahlah biar aja itu barang. Cuman flashdisk doang ini," usul temannya satu lagi yang mengambil kursi dan teruduk dekat dengannya.

"Ck, ya ya emang flashdisk doang. Tapi itu isinya tontonan lu dan data diri gua."

Teman dengan nametag Jung Hoseok itu terkekeh. Ia menepuk pelan temannya yang duduk menghadap belakang, Kim Namjoon.

"Film dia doang. Yang gua belum dipindahin."

"Yaelah lagian bokep doang. Wajar kali," ucap Namjoon yang tanpa dosanya menjawab.

"Tapikan itu isinya data diri gue. Orang yang nemuin bakal ngira pangeran sekolah ini mesum. Bego ahh lu pada," ia menjitak Hoseok dan Namjoon bergantian.

"Namanya takdir. Udah ahh mau kantin dulu laper, mumpung guru juga kosong," Hoseok langsung berdiri mengikuti langkah Namjoon menuju kantin.

Laki-laki berkulit pucat seperti mayat itu masih mendengus kesal dan mengacak rambutnya.


"Sial."



  ☂☂☂  







-billoxx

PLUVIOPHILE [ wenga ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang