TwentyEight

1K 160 2
                                    

Kim Seokjin yang selalu sendiri saat memasuki kawasan sekolah kini selalu jalan beriringan dengan Seungwan. Sehingga banyak rumor yang beredar bahwa Seungwan telah putus dengan Yoongi dan beralih ke Jin.

Seungwan sudah merasa biasa saja dengan beberapa bisikan di lorong sekolah, di kantin, di perpustakaan, hingga di parkiran. Toh, ia merasa memang sepertinya tanpa penjelasan lagi Seungwan sudah putus dengan Yoongi.

Pria pucat itu bahkan tidak meminta maaf dan malah berlagak seperti biasanya pada Seungwan. Mengirim pesan manis secara tiba-tiba dan dingin secara tiba-tiba. Seungwan sempat berpikir apakah pria itu berkepribadian ganda atau tidak.

Saat sampai kelas ternyata bangku Seungwan sudah ada yang menduduki. Tak lain tak bukan adalah pria yang baru saja disebut berkepribadian ganda oleh Seungwan.

"Ngapain disini?" ketus Jin sambil menghampiri bangku Seungwan.

"Ketemu pacar lah masa gak boleh sih," jawab Yoongi menggeser duduknya dan memberikan bangku Seungwan kepada pemiliknya. "Sini duduk."

Tanpa menjawab Seungwan melepas tas dan terduduk di bangkunya. Tangannya dengan telaten mengeluarkan bukunya satu per satu untuk memiliih mana yang akan disimpan dalam loker dan di kolong bangku membiarkan dua pria di hadapannya ini saling menyerang lewat tatapan.

"Mending balik ke kelas aja lu ganggu mood orang aja pagi-pagi gini," usir Jin yang masih menggunakan tas nya karena memang saat masuk kelas langsung menuju meja Seungwan.

"Bacot lu. Mending lu yang balik ke bangku lu aja. Gua kan mau ketemu pacar gua ini kenapa lu yang ribet sih. Seungwan kangen Yoongi kan?"

Seungwan hanya terdiam sambil sesekali menggumamkan judul buku yang sedang dirapihkannya.

Yoongi merasa terabaikan oleh kekasihnya itu mulai mencari perhatian. Pertama megetuk meja dengan keras dengan sengaja, namun gagal. Kemudian menyenggol bahu Seungwan, namun nihil.

Pria itu mendengus kesal. "Sayang kamu kenapa sih?"

Seungwan menoleh sebentar dan memalingkan wajahnya lagi. "Gak apa-apa."

"Kalau gak apa-apa kenapa cuek gini sih?" tanya Yoongi sambil mengerucutkan bibirnya gemas.

"Cuman mau datang bulan aja jadi bete. Lagian juga bener kata Jin, mending kamu ke kelas aja gih udah mau bel juga," usir Seungwan dengan mata dan tangan yang fokus pada ponsel.

Yoongi makin merajuk. Kini ia menyimpan dagunya dibahu milik Seungwan. Dengan pelan ia membisikan beberapa kata, "Kamu masih pacar aku jangan gandengan sama cowok lain. Aku gak suka."

Dan begitulah ucapan terakhir Yoongi sebelum ia benar-benar berdiri dan pergi meninggalkan kelas Seungwan dengan Jin yang menatap dengan dinginnya.

Seungwan yang baru saja ditinggal itu menatap lirih ambang pintu yang baru saja dilewati pria hampir albino itu. "Kamu juga masih pacar aku dan aku gak suka kamu gandengan sama perempuan lain."

Jin mendengar jelas apa yg diucapkan oleh Seungwan barusan. Ia mencoba tersenyum pelan lalu mengelus puncak kepala Seungwan. "Kita ke toko buku dulu nanti pas pulang sekolah ya." Dan Seungwan mengembangkan senyumnya sambil memangguk menatap Jin yang masih berdiri di samping mejanya.




☂☂☂

Seungwan tertawa mendengar celotehan Jin yang selalu membuat mood-nya membaik makin hari. Tangan dengan jari lentiknya sudah siap menggunakan helm untuk bergegas pulang namun semuanya gagal.

Tangan Yoongi menarik paksa helm Seungwan. "Kamu pulang sama aku."

Nahkan keluar lagi sifat dinginnya, batin Seungwan.

PLUVIOPHILE [ wenga ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang