Sixteen

1.4K 236 2
                                    

nonton dulu sebelum baca hehe.


Hoseok, Yoongi, dan Namjoon melilih untuk duduk di selasar depan perpustakaan soalnya menurut mereka itu tempat paling adem. Mereka duduk berjajar ke samping lalu menyandarkan tubuh ke tembok.

"Gi, lu yakin mau deketin Seungwan?" Tanya Hoseok yang tiba-tiba memulai pembicaraan.

"Kenapa?" Yoongi menjawab dengan dingin. Ia tipe orang yang sedikit tidak suka jika ditanya keyakinan tentang keputusan yang sudah dibuatnya.

"Ya... lu kan gatau banyak tentang Seungwan," tambah Hoseok. Namjoon cuman duduk di tengah Hoseok dan Yoongi sebagai pendengar.

"Dibanding Jin maksudnya?" Yoongi sedikit merasa tak nyaman dengan pembicaraan seperti ini, ia berdiri dan melangkah ke depan Hoseok yang masih duduk.

"Bukan gitu jir, ya maksudnya jangan gercep banget kali sama dia," jawab Hoseok santai sekalipun sudah ada Yoongi berdiri di depannya.

"Sebentar nih, ngobrolnya mending di kantin yuk sambil ngemil terus liat ke lapangan ada adik kelas lagi olahraga kan enak ya," cegah Namjoon yang sudah sadar akan suasana yang agak sedikit canggung itu. Ia merangkul Yoongi dan menarik tangan Hoseok untuk ikut berjalan. Dan, akhirnya mereka jalan menuju kantin yang masih sepi karena masih jam kelas.

Mereka sengaja mengambil duduk di samping jendela, sesuai penawaran Namjoon tadi untuk melihat adik kelas olahraga.

"Weh, pendek bener Dek itu celana apa kolor," ujar Namjoon sambil geleng-geleng liat adik kelas perempuan dengan kuncir rambut tinggi dan baju olahraganya yang ketat dan celana olahraga yang kelewat pendek.

"Kesambet apaan lu bilang itu kependekan? Biasanya bilang kurang pendek mulu," hadrik Hoseok yang baru saja duduk dari membeli mimun untuk mereka bertiga.

"Lagi edisi tobat gua hari ini. Capek liat cewek pamer paha sama dada mulu kadang kepikiran kalo itu cewek gua terus cowok lain ngeliatin gua harus gimana," jawab Namjoon yang dibarengi gelengan Yoongi dan Hoseok.

"Gak sehat beneran ini anak harus dibawa ke psikiater," gumam Yoongi menjitak kepala Namjoon.

"Dia yang ngajak kita nonton dia sendiri yang gak mau nonto. Gila," tambah Yoongi.

"Ohya, ngomong psikiater gua mau ngomongin masalah Seungwan yang tadi mau gua bilang di kelas," ucap Hoseok langsung mengeluarkan ponselnya dan membuka obrolannya dengan Joy.

Namjoon sudah menatap awas pada Hoseok kalau-kalau isi pesan chat dengan Joy malah memancing emosi Yoongi seperti di selasar depan perpustakaan tadi.

Yoongi mendorong ponsel Hoseok menjauhi meja bagiannya. Namjoon menatap aneh dan Hoseok menatap sebal.

"Gak mau baca gua. Takut nyesel," ucap Yoongi yang langsung meminum minumannya.

"Lu malah nyesel kalo gak baca ini," jelas Hoseok yang menyimpan ponselnya di tengah meja yang berbentuk bundar itu.

"Baca aja kalian gua ogah," Yoongi berdiri menuju tempat pembelian makanan. Ia sebenarnya tidak lapar namun menghindari ocehan dari kedua temannya itu.

Namjoon mendengus tapi akhirnya ia memilih lanjut baca chat Hoseok dan Joy. Bahunya sedikit bergidik melihat isi chat Joy dan Hoseok yang dinilainya sangat cheesy tapi akhirnya ia membulatkan matanya ketika melihat chat lainnya di bagian bawah.

"Seok, aslinya nih? Lu jangan pake boongin gua, Kuda," bisik Namjoon pada Hoseok yang langsung diangguki mantap.

Namjoon menggeleng dan segera mengunci ponsel Hoseok lalu dikembalikan setelah melihat Yoongi kembali dengan sebuah cup ramen.

Yoongi duduk dan mengaduk ramennya sebentar lalu melirik Namjoon, "Udah bacanya? Rame gak?"

Namjoon kebingungan menjawabnya dan menengok pada Hoseok untuk meminta bantuan namun Hoseok malah menaikkan alisnya dan menyandarkan tubuhnya sambil menegak soda miliknya. "Yahh, biasa aja sih malah jijik liat obrolannya ini setan sama ceweknya."

Yoongi mengangguk dan mulai memakan ramennya. "Mau kagak?"

Hoseok ikut mengambil ramennya namun Namjoon kelihatan masih kaget dengan isi chat Hoseok dan Joy malah menenggalamkan wajahnya tak percaya.

Tak lama terdengar bunyi bel istirahat yang membuat suasanya seketika riuh dibanding dengan tadi mereka hanya bertiga di kantin itu.

Yoongi yang baru ingat janjian dengan Seungwan pu akhirnya berdiri, "Kita cari meja yang lebih besar aja soalnya nanti Seungwan mau gabung."

Mendengar nama Seungwan malah Namjoon kembali teringat isi chat tadi. Hoseok menepuk bahu Namjoon mengerti apa yang dirasakan pria itu, ia merasakan hal yang sama tadi malam saat Joy pertama kali bilang padanya.

Saat Joy menceritakan alasan Seungwan selalu bermain hujan. Karena, perempuan itu melawan rasa takut dan rasa sakitnya sendiri dengan hujan.

Dari yang Namjoon tangkap, ternyata Seungwan bukan menyukai hujan tapi perempuan itu malahan sangat membenci hujan.

Jadi, selama ini perempuan itu bermain hujan untuk melawan takutnya sendiri. Ekspresi bahagia yang selalu orang lihat saat Seungwan bermain hujan ternyata selama ini menipu.

Seungwan tidak sebahagia yang orang kira.

Dia menyimpan sakitnya sendiri.

Dia menyakiti diri sendirinya dengan melakukan hal yang ia sangat benci.






Hujan.








☂☂☂



Woyyyy!!!
Peek a boo udah rilis!!!

PEEK A PEEK A BOO❗

💃💃💃💃💃💃

ASLI GUA YANG CEWEK AJA CENGO LIATNYA ASTAGFIRULLAH :"))

Kita stream yuk! Kita penuhin target kita. FIGHTINGGG!!

POKOKNYA NO COMMENT BUAT PEEK A BOO :)

Sekian.










-billoxx

PLUVIOPHILE [ wenga ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang