Sepulang sekolah Adel menyempatkan untuk ke rumah Nikol. Hampir seminggu lamanya dia nggak jenguk Nikol, karena keseringan jalan sama Mina. Adel selalu berpikir bahwa dia harus nurut sama Mina karena mereka sudah pacaran. Bukan nurut juga sih, tapi harus lebih sering sama Mina. Dan mumpung hari ini Mina lagi sibuk banget ngurusin eksul voli yang mau ikut lomba jadi Adel menjenguk Nikol. Adel juga membawakan Nikol buah mangga, buah favoritnya. Yah walaupun belum musim tapi dia cari buah itu di supermarket.
"Nikol" Adel memasuki kamar Nikol,
"gua kangen banget sama elo, elo gimana udah baikan kan?” dia duduk disebelah Nikol yang berbaring sendirian dia kamar.
“Adel, “ jawabnya, wajahnya datar menyambut kedatangan Adel.
“Gua bawain mangga, elo suka kan? Gua kupasin ya" ucap Adel lalu mengupas mangga itu untuk Nikol
Melihat tulisan dan gambar yang ada di perban cowok itu dia langsung menanyakannya. Vira? Gua kira mereka ketemu di pasar malam itu udah pertemuan terakhir sama Nikol. Sekarang? Batinnya
"ini yang coret-coret siapa?" walaupun dia sudah tau siapa yang menulis semua itu di gips Nikol, hanya saja Adel ingin tahu bagaimana jawaban dari Nikol sendiri
"Vira" jawabnya sembari memakan potongan mangga yang disuapkan oleh Adel
Adel diam, hanya itu yang dia ucapkan? Jelasin Vira siapa dan seberapa jauh hubungan mereka sekarang atau dulu. Adel sangat ingin tahu namun malas untuk menanyakannya
“elo sekarang berubah” ucap Nikol, matanya tajam menatap Adel. Dia menolak suapan buah mangga darinya
“Berubah gimana?”
"sahabat gua kan? Del gua tau sekarang elo udah punya pacar. Elo pasti ngehabisin waktu elo hampir setiap hari sama dia kan? bahkan baru sekarang elo kesini. Gua cuma takut, elo dimainin sama dia karena elo belum tahu yang namanya cinta tulus itu gimana" ucap cowok itu
“Nik, kok elo ngomong kaya gitu. Gua minta maaf kalo gua nggak bagi waktu buat elo. Dan asal elo tau ya, Mina tuh tulus sama gua dia cinta sama gua dan gua nggak suka kalo elo ngomong kaya gitu buat Mina”
“iya terserah elo”
‘Aww!’ teriak Adel, jari telujuknya tersayat pisau hingga berdarah saat memotong mangga sembari berbicara sama Nikol tadi. Dari situ Nikol langsung meraih tangan cewek itu yang luka. Tidak peduli seberapa kecewanya dia sama cewek itu yang penting adalah dia cowok sejati yang selalu bisa nerima kenyataan. Yang tegar. Dan tulus jika sudah mencintai.
Nikol mengusap darah itu dengan tisu yang ada di meja samping ranjangnya. Dan membalut dengan plester di kotak p3k yang ada dilaci
“ udah nggak sakit kan?" tanyanya
Adel menggeleng. Lebih sakitan kalo sikap elo kaya gini terus sama gua.
"Mendingan elo pulang aja. Nanti gua makan kok mangga nya. ” ucap Nikol kemudian
"lo ngusir gua?"
"gua mau tidur"
"tidur aja, gua masih mau disini"
"gua nggak bisa tidur kalo ada orang"
"gua kan baru sampe"
"gua ngantuk"
"gua nggak lihat mata lo ngantuk"
Hhhhooooaaaaahhm.... Nikol sengaja menguap
“yaudah gua pulang! Tidur yang bener biar besok gua kesini elonya nggak nagntuk”, ucap Adel lalu keluar dari ruangan itu.
Dasar cewek dongkol. Iya emang Mina cinta sama elo tulus sama elo, tapi elo sendiri masih nggak tahu apa itu cinta. Cinta yang tulus dari hati. Karena yang elo rasain saat elo pacaran sama dia itu bukan cinta tulus dari hati, tapi cinta karena elo merasa lebih dari cewek-cewek lain , merasa elo lebih sempurna buat dicintai. Merasa elo bangga doang bisa dicintai sama dia, sebab dia yang lebih berani mengungkapkan rasa cinta ke elo yang hanya didasari rasa kagum dari mata. Pikir Nikol.
Part 9 sudah direvisi, selamat membaca Fivers :*
.
.
.
.
(BAGI PART YANG BELUM ADA TANDA ATAU TULISAN SEPERTI DIATAS , BERARTI BELUM DIREVISI YA)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVER'S (Comoleted)
Teen Fiction"untung cewek gua lebih cantik daripada Angel, kalo enggak pasti udah gua duain del" sindir Nikol