Waktu berjalan begitu cepat, hampir 4 bulan Adel menjalani hubungan spesialnya dengan Nikol. Awalnya semua berjalan mulus-mulus saja.
Memang itu harapan dia, tidak ada orang ketiga tidak ada masalah-masalah kecil maupun besar diantara mereka yang ditakutinya nanti akan memisahkan mereka.
Setelah kejadian malam itu dipom bensin, Dimas berubah menjadi seorang yang pendiam dan bahkan selalu menolak untuk hangout bareng lagi sama mereka.
Vira juga bingung kenapa pacarnya berubah seperti ini. Setiap saat setiap hari dia bertanya kenapa, tapi tak pernah menjawab.
Waktu itu Dimas tidak sengaja bertemu dengan Adel, bukanya menyapa tapi dia malah menghindari cewek itu. Mina dan Nikol juga pernah mencoba mendatangi rumahnya namun mereka malah tidak bisa bertemu dengan Dimas.
“Min elo bener nggak tau kabar terkini tentang Zoy? ” tanya Nikol pada Mina saat mereka berkumpul di basecamp malam itu
Mina hanya menggeleng pasrah “dia udah nggak tinggal dirumah gua lagi, dia tinggal di apartemen nyokapnya” jawabnya
“elo sabar ya Vir, tenang aja kita akan bantu nyelesain masalah ini” ucap Adel lalu memeluk Vira diikuti oleh Angel
“nggak usah" jawab Vira, "gua udah putus sama Dimas” lanjutnya
Tersirat perasaan sakit yang sangat mendalam dari wajah Vira. Dia sendiri tidak menyangka kalau akan seperti ini. Dia masih sangat menyayangi Dimas.
“Ha?” kaget Adel
“gua udah ngerasa dititik dimana gue emang harus mengakhiri hubungan ini. Setiap gue ngajak ketemuan dan kita berduaan, baru semenit aja dia ninggalin gue tanpa ngomong sedikitpun. Bahkan dia udah nggak seperti yang dulu. Dia udah berubah” jelas Vira, perlahan air matanya keluar.
"ini emang ada yang nggak beres nih sama dia. Kalian masih inget kan, gimana perasaan Dimas ke Vira? Bisa-bisanya putus gitu aja" sahut Mina
“Kita kerumah Dimas sekarang!” ucap Nikol,
"mau ngapain Nik?" tanya Adel, dia takut kalau Nikol akan melakukan yang tidak-tidak dengan Dimas.
Dia langsung bergegas pergi bersama Mina.
Tidak peduli resiko yang akan mereka terima, mereka hanya butuh bicara dengan Dimas.
Sesampainya dirumah Dimas mereka langsung turun dari mobil dan masuk begitu saja melewati pintu gerbang yang kebetulan saat itu tidak dikunci.
Berkali-kali mereka mencet bel, dan akhirnya dibuka oleh seorang pembantu dan pembantu itu bilang kalau Dimas sedang tidak ada dirumah.
Padahal mereka tau di garasi rumah itu masih ada motor Dimas, nggak mungkin dia pergi tanpa motornya. Setelah pembantu itu masuk mereka tetap bersikeras berdiri di teras rumah Dimas. Berkali-kali dia telfon namun tak pernah diangkat.
Sampai akhirnya mereka tetap disana selama dua jam sampai hujan mengguyur dengan derasnya malam itu. Tidak sekalipun mereka berniat untuk pergi dari situ sebelum bertemu dengan Dimas.
“Dimas, gue mohon elo keluar sekarang !” teriak Mina mengarah kesuatu ruangan dilantai dua rumah itu yang tepat mengarah ke jendela pada kamar Dimas. Lampunya masih menyala tapi terlihat sepi.
“Dimas, apapun masalah elo juga masalah kita. Kita akan bantu elo” teriak Adel
“Woi Dimas jangan jadi pengecut lo! Keluar lo sekarang, temui kita dan kasih tau apa masalah lo!” teriak Nikol.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVER'S (Comoleted)
Teen Fiction"untung cewek gua lebih cantik daripada Angel, kalo enggak pasti udah gua duain del" sindir Nikol