night

499 18 0
                                    

   Malam ini setelah hujan turun langit kembali cerah walaupun tidak bintang menyertainya. Adel memakai Tsirt biru muda yang kegedean hampir celana jeans pendek yang dia pakai tertutup oleh kaosnya, dia menunggu Nikol sendirian di atap gedung perusahaan Ayah Nikol. Tempat inilah yang mereka berdua rancang untuk menjadi basecamp saat malam tiba. Di sini mereka bisa melihat bintang dan langit di seluruh dunia yang menjadi satu yang terhampar diatas mereka.

Kebetulan gedung perusahaan bokap Nikol dekat dari perumahan mereka, jadi tinggal naik sepeda aja. Tapi tumben Nikol nggak on time, biasanya kan anak itu gak suka sama yang namanya telat. Terdengar suara hentakan sepatu, Adel menengok dan munculah Nikol dengan berjalan santai menghampirinya. Udara semakin dingin saja malam ini.

“Tumben elo nggak on time, digigitin nyamuk gue nungguin elo"  ucap Adel,

“sorry” jawabnya singkat, dan membuat Adel berhenti untuk berbincang. Biasanya sih  yang suka cerewet ya Adel. Tapi sekarang dia begitu kalau lagi mood diam ya diam kalau lagi mood nyerewet ya bicara mulu. Itu yang membuatnya lebih baik diam dan menunggu Nikol bicara duluan.

“Oh ya, katanya elo mau cerita ke gua ” ucap cowok itu

Adel menghela nafasnya sejenak, “iya,"

"gua udah salah paham.”

Nikol terlihat tertarik untuk mendengar cerita selanjutnya “maksud lo?”

"soal Mina" Adel mengatakannya dengan menunduk

"hubungan lo baik-baik aja kan?"

“Mina dulu nembak gua cuma kasihan sama gua” ucap Adel sedikit pelan, suaranya sedikit serak karena air matanya mendesak untuk keluar.

Nikol terlihat mulai mengepalkan tangan, rahan mengeras

“jangan marah sama Mina, Pliss. Dia nglakuin ini karena Zoy” jelas Adel

“Zoy? ” tanya Nikol, kedua alis matanya terpaut.

“Dia itu keponakan Mina. Dia dan genk nya kan yang udah buat elo babak belur? Dulu dia belum puas udah ngeroyok elo. Makanya dia juga bakal ngerusak gua karena gua satu-satunya orang yang deket sama elo. Dan Mina tahu rencana ini, dia langsung deketin gua dan malam itu dia nembak gua , karena kalo gua cewek Mina , Zoy nggak bakal nyakitin gua” jelas Adel,

“dasar cowok pengecut! ” bentak Nikol dia berdiri dan mengepalkan tanganya

“Udahlah, gua lihat wajah elo belum sembuh, masa elo mau berantem lagi. Pliss jangan lakuin” Adel ikut berdiri disamping Nikol yang terus menatap kedepan tanpa jelas sedang memikirkan apa

“Gua minta maaf” ucap Nikol

“kenapa?”

“gara-gara gua elo ikut dalam masalah “

“nggak apa-apa, untung ada Mina. Dan sekarang kita udah putus"

Nikol sedikit kaget, dia langsung memandang Adel seperti butuh penjelasan

“iya, dia udah jujur selama ini kalo dia cuma ngelindungin gua dari Zoy. Dan setelah Zoy udah nggak mau lagi ngincer gua, Mina cerita semua ini ke gua” jelas Adel, dirinya berharap Nikol juga mau memaafkan Mina. Karena menurutnya Mina nggak salah.

“terus perasaan elo ke Mina?”

"ternyata gue itu nggak cinta sama Mina"

"maksud lo?"

“gua nggak tahu, selama ini tuh yang gua rasain apa? Gua tuh Cuma bangga aja bisa punya pacar seperfect Mina, dan saking bangga nya gua, gua jadi nurut sama dia jadi nguntit terus ke dia. Sampe-sampe gua jarang nemuin lo” Adel terdiam , kembali menatap Nikol dan berkata “sampe sekarang gua kecewa , kenapa dulu pas sahabat gua sakit gua nggak ada disamping elo. Dan sampe elo sembuh Vira yang ngejagain elo ngehibur elo?”

“Berarti yang elo rasain ke Mina itu bukan Cinta” ucap Nikol,

"selama elo sakit, siapa yang nemenin?"

"Vira"

"beneran? Syukur deh "

“Vira selalu disamping gua waktu itu. Padahal dia sendiri juga udah punya cowok. Katanya sih cowoknya kuliah, makanya dia sering jenguk gua di rumah sakit sepulang kerja” lanjutnya

“oh, “ jawab Adel , dia diam sejenak

“elo pernah jatuh cinta?” tanya Nikol , “apa elo bener-bener nggak jatuh cinta sama Mina, elo nangis nggak pas putus?”

“udah lah. Berkali-kali hati gua dipatahin cuma karena status yang nggak memungkinkan  untuk bersama. Dan gua nggak nangis tapi hati gua capek dan kecewa atas cobaan percintaan yang gua sendiri nggak paham. Gua jatuh cinta, tapi sendirian. Makanya gua nerima Mina buat ngelatih hati gua agar tidak terfokus sama satu cowok aja. Nyatanya, sekali gua jatuh cinta gua nggak mudah jatuh cinta sama orang lain lagi. Karna gua selalu jatuh cinta sama orang yang sama, setiap hari” jelasnya,

Dalam benaknya selalu mengharap perasaan yang sama dari Nikol.

“maksud lo? Jatuh cinta sama siapa? Setahu gua elo jarang deket sama cowok selain gua”

Heran, setahu dia Adel hanya dekat dengan dia. Dengan Mina pun dia tidak bisa jatuh cinta. Pikir Nikol

“hm?... Rahasia. Kalo gua ngasih tahu elo jadinya ntar nggak seru Nik” jawabnya lalu tertawa

“nggak asik lo, gue kan sahabat elo" lagi-lagi Nikol menjitak kepala Adel,

"entahlah siapapun itu cowoknya harus cowok baik-baik. Jangan cowok brengsek. Dan harus gue seleksi dulu”

“ya kali gua mau sama cowok brengsek. Dia tuh baik banget, bahkan sulit banget gua nemuin kekurangan dari dirinya” ucapnya sambil senyam senyum sendiri menatap langit . “um...kalo elo pernah jatuh cinta nggak Nik ? sekarang?”

“pernah, “

“sama siapa? Cerita dong, kalo gua kenal dia? Gua bantu comblangin elo” padahal harapannya dialah cewek itu. Hufttt beruntungnya cewek yang pernah dijatuhin cinta sama Nikol, batinnya

“Soal cinta, gua nggak ambisi untuk memiliki. Masalah dia tahu atau enggak soal perasaan gue atau bahkan gue ditolak itu urusan nanti. Yang penting apa yang udah kita lakuin ke dia, dia pasti bakal tahu itu”

Nik gua meleleh, pliss jangan patahin hati gua gara-gara cewek yang elo omongin itu.”oh gitu, yaudah gua dukung siapapun itu orangnya. Yang penting sahabat gue bahagia” sesaat melingkarkan lengannya ketubuhnya, rupanya udara dingin malam itu membuatnya tak nyaman.

“nih pake” Nikol melepas jaketnya dan menutupkan ketubuh Adel

“gua suka pake jaket lo”

“Karna wangi kan?”

“iya, dan jaket elo selalu anget. Seperti setiap gua disamping elo yang selalu ngerasa nyaman karna kehangatan hati lo”

“Lebay...”

“iiccchh... Nikol!”

“emang elo tuh lebay” ucapnya sembari menonyor kepala gadis itu

"gue nggak lebay tapi romantis"

Hening sejenak, menikmati dingin masing-masing

"mau janji nggak?" Adel mengacungkan jari kelingkingnya

"janji apa?"

"jangan tinggalin gue lagi" Adel mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Nikol

"iya"

"gue khawatir sama elo"

"nggak usah nangis"






Part 15 sudah direvisi, selamat membaca Fivers :*

.

.

.

.

(BAGI PART YANG BELUM ADA TANDA ATAU TULISAN SEPERTI DIATAS , BERARTI BELUM DIREVISI YA)

FIVER'S (Comoleted)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang