Vira dan Dimas

338 10 0
                                    

Jam 9 malam tepatnya, Papa dan Nikol Malam ini sekitar jam 9 papa dan Nikol lagi main catur bareng diruang keluarga,sedangkan mamah udah tidur di kamar. Adel membawa dua cangkir kopi susu untuk mereka. Dia lalu duduk disofa nonton tv sambil nyemilin kacang atom. Nggak fokus sama acara tv tapi fokus sama acara mereka berdua yang lagi main catur. Udah biasa Nikol sama papa akur kek gini karena hobi mereka yang hampir sama jadi klop deh kalo berdua gini. Adel jadi seneng liatnya. Gimana hal ini jadi momen yang sangat berharga. Papa yang kadang dua bulan sekali pulang dari luar negeri dan sibuk dengan pekerjaannya. Tapi kalo udah dirumah papa buat komitmen untuk matiin semua hubungan dengan pekerjaan. Dia jadi fokus sama keluarga. Itu yang ngebuat Adel jadi betah dirumah.

   Oh ya Vira malam ini nglembur ditoko . Dia sama karyawan lain ngerjain rangkaian bunga buat acara  pernikahan pelangganya yang ngotot minta bunga macem-macem dan dibentuk sebagus mungkin dan sebanyak mungkin. Udah jadi makanan Vira kalo urusan bunga-bungaan gini. Kedua lelaki itu terlihat seru banget sesekali lelucon keluar mulut mereka. Tak pandang usia tapi memang sangat akrab. Nggak sadar Adel udah terlelap tidur disofa itu.

“Nik, tolong angkat Adel ke kamarnya ya. Om juga mau tidur. Kamu tidur diruang tamu. Jangan sampe tidur ikut Adel” ucap papa , lalu dia beranjak pergi

“siap om”

   Huft , dasar . untung badan lo kecil tinggal ditenteng aja, kalo gendut pasti gua … nggak deh mana tega gua. Batinnya. Nikol langsung mengangkat gadis itu dan membawanya kedalam kamar.
Nikol sekedar duduk dikursi sembari memandangi gadis itu. Tak sengaja melihat selembar kertas kecil berwarna biru dimeja

‘ini semua bukan sekedar cinta antara gua dan Nikol. Tapi keluarga kita dan sahabat kita yang bersatu karena cinta, emang hanya kata doang tapi maknanya dari mata, hati,pikiran and all my life's'
Dia terpejap kaget Adel tiba-tiba bangun dan melihatnya, dia langsung menaruh kembali kertas yang dipegangnya ke meja.
“Nikol, ngapain lo dikamar gua? Elo nggak tidur?” ucap gadis sembari mengucek matanya

Nikol mendekat dan duduk disampingnya membenarkan selimutnya

“Menurut lo siapa yang mau gotong cewek mangap kek elo dari bawah sampe kamar lo,?”

“ih rese, elo ternyata gitu ya Nik” wajahnya berubah kusut

“Gua bercanda, “ diucapkan dengan lembut sembari mengelus kepala gadis itu, gadisnya. Diam-diam tersenyum dibalik selimut pipinya memerah, ingin rasanya loncat keatas dan teriak girang.

   Dilakukanya setelah Nikol menghilang dibalik pintu. Dengan kaget, Nikol kembali membuka pintunya dan melihat gadis itu salah tingkah lalu dengan cepat berbaring kembali dan sembunyi dalam selimutnya. Cowok itu hanya tertawa heran, sehat nggak ceweknya?.

   Pagi serasa segar banget buat Adel, jam lima pagi dia langsung kedapur bantuin bibi buat sarapan. Merasa aneh dengan sikap Adel yang berubah .  Walaupun nggak jago masak , tapi paling jago kalo bikin mie rebus. Akibat tadi malem dia jadi semangat buat ngebuktiin ke Nikol kalo dia sekarang udah nggak ngeboan. Di dapur dia mencari kesibukan membantu bibi, tapi malah ngacauin. Dia melihat Nikol dan papa yang serasi banget pake baju olahraga dan sepatu. “kalian mau kemana?” tanyanya

“udah bangun?”tanya Nikol keheranan
Memasang wajah kusut lagi

“mau beli sayurnya mpok kidun ,sayang” lelaki setengah tua itu menimpali , lalu mereka berlari lecil keluar rumah meninggalkan Adel ,

“papa!” teriak gadis itu.

    Seusai mereka sarapan , Vira datang dengan hanya mengatakan “pagi” kepada mereka yang masih duduk di meja makan. Berlari kecil menuju kamarnya sambil menutupi tangisnya. Adel yang melihat mata Vira sedikit lebam dan merah serta sedikit mengeluarkan air mengira cewek itu habis menangis. Tapi apa penyebabnya?. Apa karena dia terlalu capek bekerja. Setahu dia Vira itu anak yang pekerja keras, bukan anak manja. Adel langsung menyusul cewek itu ke kamarnya.

   Ditemuinya dia duduk menghadap jendela kamarnya. Menangis dan badanya terlihat lemas. Adel langsung merangkul sahabatnya itu berharap kesedihanya sedikit berkurang. Kemudian Nikol juga datang ke kamar.

“Kenapa Vir?” tanya Adel pelan

Cewek itu hanya menyanggah menggelengkan kepalanya, sedangkan Nikol berdiri terpaku melihat mereka

“Kalo elo capek kerja, elo berhenti aja. Nggak usah terlalu mikirin duit. Elo kan sekarang udah jadi saudara gua anaknya papa dan mama juga” Adel mencoba menenangkan , menepuk-nepuk pundak sahabatnya.

“bukan itu Del” jawabnya terbata-bata lalu kembali memeluk Adel untuk mendapatkan ketenangan

“Cerita sama kita, masalah lo juga masalah kita. Jadi kita selesaiin bareng-bareng” melirik kearah Nikol “iyakan Nik”
Cowok itu mengangguk setuju. Vira melepas pelukannya menarik nafas untuk menyeimbangkan pikiranya. “Dimas Del , Dimas” cewek itu kembali menangis

“kenapa dia?” tanya Adel
Dengan sisa tenaga Vira menceritakan semuanya “ternyata pelanggan yang udah pesen bunga kemarin buat pernikahannya itu…” tak sanggup meneruskan “adalah acara tunangan Dimas” cewek itu kembali menangis dengan berat

   Adel dan Nikol kaget minta ampun, hal yang didengarnya sungguh berbeda dengan kenyataan yang dilihatnya selama ini. Dimas yang sangat mencintai Vira tega bertunangan dengan wanita lain. Apa dia sudah gila. Lalu buat apa hubungan nya selama ini dengan Vira?.

“Elo tau pasti darimana?” tanya Nikol

“Gua kemarin malam ikut dateng kerumah pelanggan itu, dan gua nemuin undangan diatas meja rumahnya. Jelas disitu nama Dimas Putra dan calon tunanganya, jelas juga foto mereka “

   Adel kembali mendekap Vira. mendengar penjelasan Vira , Nikol langsung cepat pergi keluar dan mengendarai motornya. Belum sempat Adel bertanya dia sudah bisa menebak bahwa cowok itu akan mencari Dimas. Dia sangat peduli dengan Vira.

“Vir, elo sabar ya. Gua tau pasti sakit banget. Takdir setiap orang emang nggak selalu sama, kadang kita dipertemukan dengan seseorang itu hanya untuk dipertemukan aja tapi tidak untuk menjadi milik kita. Dan walaupun sudah milik kita juga nggak selamanya jadi milik kita. Jadi Tuhan ngelatih kita buat jadi orang yang iklas , sabar , dan lebih dewasa” ucap Adel untuk menenangkan Vira agar pikirannya tidak terlalu berat

“Tapi kenapa Tuhan selalu ambil orang yang gua sayang, semua diambil!”

“enggak gitu, Tuhan ngambil sesuatu dan kasih gantinya lebih baik lagi. Tuhan ngajarin elo buat jadi orang yang kuat”

FIVER'S (Comoleted)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang