problem3

360 10 0
                                    

Disekolah.


Nikol makan dikantin bersama teman sebangkunya. Dia melihat ada seorang adik kelasnya yang lagi di buly genk cewek yang katanya anak orang-orang kaya, makanya mereka sering buly kalo ada anak yang rese, sok cantik katanya walaupun kenyataanya emang cantik.

Cewek kecil itu lagi makan bakso sendirian dan tiba-tiba genk dubai, mereka sering menyebutnya dubai karena selalu pamer popularitas dan kemewahan yang mereka punya. Salah satu cewek dari genk itu memasukan sampah bekas makananya di mangkok cewek kecil itu. Sontak dia kaget dan geram. Dia melawan tapi kakak kelas itu lebih kuat daripadanya. Gadis kecil yang malang itu menangis, dan genk dubai tertawa puas. Saat Nikol melihat suasana seperti itu dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tiba-tiba ada dua gadis lagi malah mendekati   Nikol. Terlihat senyam-senyum malu. Dia menyapa Nikol

“hai kak, aku sifa. Boleh gabung nggak?” ucapnya pede sekali, sedangkan temanya hanya diam denga sok cantik dibelakang cewek yang bernama Sifa itu.

“Maaf, gua udah punya cewek. Dan orang yang boleh duduk disamping gua hanya cewek gua atau sahabat-sahabat gua” jawab Nikol.

Wajah kedua gadis itu seperti akan mengelupas karena ditolak mentah mentah oleh Nikol dan merasa sangat sebal mendengar jawaban Nikol.

Gila! Sombong banget, batin cewek itu. Tanpa berkata apapun kedua gadis itu pergi meninggalkan Nikol dan temanya. Kemudian leader genk dubai mendekatinya dan menggoda Nikol.

“Hai Nik, nanti elo ada acara nggak?nonton yuk sama gua” ucapnya saat duduk disamping Nikol

Nikol langsung berdiri dari tempat duduknya “pertama, gua nanti malam mau jalan sama cewek  gua, kedua gua nggak suka nonton. Apa lagi sama elo!” jawab Nikol membuat  malu leader genk dubai itu dan akhirnya pergi meninggalkan gadis-gadis yang menurutnya idiot itu .

“Anjay!” teriak gadis yang tadi duduk disebelah Nikol, "siapa sih cewek nya? Palingan juga burik. Masih cantikan gue!" gumamnya tak mau kalah

Seperti biasa, sepulang sekolah Nikol main basket dilapangan bersama tim nya. Banyak murid-murid cewek menyorakinya. Bahkan dengan lantang berteriak nama Nikol berulang kali. Membuat telinganya bosan. Coba kalo Adel yang teriak, tujuh hari tujuh malam pun tak bosan dia. Coba aja dia nggak pindah sekolah, pasti dia nggak bakal digodain cewek-cewek seperti disekolah lamanya. Kalo nggak dikeluarin gara-gara berantem sama Zoy mana mau dia pindah sekolah. Udah dulu Adel pacaran sama Mina. Untung Cuma rekayasa, kalo Mina beneran cinta sama Adel? Wah kacau hidup Nikol.

Jam menunjukan pukul 4 sore, Nikol dan timnya mengakhiri permainan untuk segera bergegas pulang.

Malamnya Nikol datang kerumah Adel untuk belajar bareng. Mamah Adel membawakan dua gelas coklat hangat untuk mereka ke kamar Adel. “Makasih mah” ucap Adel. Lalu mamahnya keluar dari kamar.

“Nik sayangnya gua nggak punya PR, jadi nggak usah belajar ya” ucap Adel

“Kalo elo bego gimana?” tanya Nikol

“Rese lo, bego-bego gini juga lo pacarin”

“Terus mau ngapain lagi kalo nggak belajar, gua kesini udah bawa buku banyak”

“ngapain kek yang penting gausah belajar, bosen tau Nik “ Adel langsung meraih ponsel dan memainkannya tanpa menghiraukan Nikol “yang penting elo disini aja, jangan pulang dulu”

“Dasar cewek aneh, udah bego nyebelin pula” gumam Nikol yang tersamar-samar oleh telinga Adel. Sontak dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Nikol

“ih rese lo! Bodo amat dah Nik. Yang penting elo udah jadi pacar gua. Itu udah paten. Mau menurut elo gua bego lah oon lah aneh lah elo juga suka kan?” ucapnya

“Iyalah,"  Pembicaraan mereka terhenti setelah Nikol mendapat pesan dari ponselnya yang tertulis

Nik, elo sekarang ke pom bensin terdekat. Dimas lagi dalam bahaya, gua nggak bisa bantu karena disana ada Zoy'

“Del gua pergi dulu “ ucap Nikol

“kemana?”

“nanti gua ceritain” Nikol langsung berjalan cepat dan naik motornya menuju pom bensin.

Pom bensin sudah tutup dan tidak terlihat seorangpun disana. Tapi ada dua motor diparkir. Nikol mendekat dan berjalan kebelakang, dilihatnya Dimas dikeroyok oleh empat orang yang salah satunya adalah Zoy. Nikol bsrlari mendekat dan langsung menghajar mereka sekaligus hingga tumbang satu persatu. Sedangkan Dimas sudah babak belur dan menyingkir dari mereka.

Akhirnya teman-teman Zoy udah nyerah karena kalah. Mereka gelimpungan menahan rasa sakit akibat pukulan Nikol

“elo udah nambah dendam gua lagi karena elo ikut campur. Lihat aja ntar!” ucap Zoy pada Nikol dan langsung pergi meninggalkan mereka.  Nikol langsung memapah Dimas pergi dari tempat itu.

Tiba-tiba Vira dan Adel datang menghampiri mereka. Vira langsung mendekati pacarnya dan mengurusnya.

“nik elo nggak apa-apa?” tanya Adel khawatir

“Dim kita harus bawa lo kerumah sakit ” ucap Vira

“Enggak usah, gua mau pulang aja” jawab Dimas sembari memegangi lenganya yang kesakitan

“Thanks ya Nik elo udah nyelamatin gua” ucap Dimas, lalu Vira memapahnya naik taksi yang tadi dia tumpangi bersama Adel. “Nik elo sama Adel ya, gua mau anter Dimas pulang dan segera mengobati lukanya” ucap Vira

“Iya elo langsung istirahat ya Dim, hati hati kalian“ jawab Nikol.

“Nik ada apa lagi sih?” tanya Adel

“Nggak tau, gua belum nanya ke Dimas masalahnya”

“elo beneran nggak kenapa-napa? Nggak ada yang sakit?” tanya Adel dia meraba seluruh wajah Nikol memastikan nggak ada yang lebam atau pun lecet.

“enggak” jawab Nikol

“yaudah kita pulang” lanjutnya

Didalam kamar, setelah Nikol pulang Adel masih melamun memikirkan apa yang barusan terjadi. Teringat tatapan Zoy padanya saat dipom bensin itu. Penuh dengan kebencian. Zoy memang tidak terlalu jago berantem. Tapi teman-temanya preman semua. Dia peralat preman itu dengan uangnya. Lalu apa masalah Dimas dengan Zoy? Nikol harus melindungi dirinya sendiri dari Zoy, dan sekarang dia ngelindungin Dimas dari Zoy. Jago berantem juga nggak ngejamin keselamatan.

Nikol bukan penjahat yang selalu bawa senjata. Dia berantem dengan tangan kosong sampe salah satu tumbang. Begitu terus. Dia nggak bakal peduli kalo nanti kena tonjok kena tendangan atau tanganya patah kakinya pun. Dia terus fokus dengan lawanya. Dia nggak punya guru buat ngelatihnya, tapi semua mengalir begitu saja bila dia berantem.

Didunia ini semua yang kita milikin pasti ada batas waktunya.
Kadang yang kita miliki lah yang harus menghilang atau kita sendiri yang harus menghilang.
Pada dasarnya, tidak semua orang akan bersama selamanya.
Kita tidak bisa lari dari takdir.
Berlian yang dia miliki bisa jadi bukan miliknya, atau hanya sekedar pernah menjadi miliknya.
Sabar, adalah cara kita dalam menghadapi sesuatu. Menghadapi sesuatu yang tak pernah ingin kita hadapi. Merasakan yang tak pernah ingin kita tau rasanya.









*ini sudah direvisi...

FIVER'S (Comoleted)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang