Birthday

430 13 0
                                    

Jam 10 malam tepat, semua sudah selesai dengan pekerjaan mereka masing-masing dan telah istirahat dan hanya tinggal menunggu Rici pulang ke rumah.

Semua sudah siap, semua lampu dimatikan dan tante Maya juga sudah membawa kue untuk Rici.

Suara pintu sudah diketuk. Tapi sengaja tidak satupun dari mereka ngejawab ataupun membukakan pintu, akhirnya pintu itu terbuka dan diam-diam Stev sudah kabur pergi yang dari tadi dibelakang Rici sekarang sudah bergabung dengan mereka di dalam rumah.

Baru ngerasa Rici kalo Stev sudah tidak dibelakangnya lagi. Dia masuk rumah yang keadaanya gelap banget, dia meraba-raba tembok untuk mencari saklar. Belum ketemu saklar lampu tiba-tiba nyala, dan yak!!!

“Happy birthday !!” teriak semua orang diruangan itu. Rici langsung terkejut. Dia juga terkejut tiba-tiba saja Stev ikut dalam gerombolan mereka. Semua menyanyikan lagu selamat ulang tahun, seusainya Rici langsung meniup lilin dari kue mamanya dan Nikol. Dia langsung memeluk mamanya, papanya, kemudian Nikol “makasih ya elo udah mau jadi adek gue” ucapnya sembari merangkul bahu Nikol

“makasih mama papa ” dia memeluk dan menciumi kedua orang tuanya itu

"thanks semuanya" ucapnya kemudian

“Sayang, kamu harus kejar cita-cita kamu. Mama sama papa akan selalu dukung kamu dan selalu nyempatin waktu buat kalian” ucap Maya

“Iya Ci, kamu jagoan papa, harus jadi abang yang baik biar bisa dicontoh adikmu. Kalo sudah sukses jangan sombong “ ucap papanya.

Semua memeluk Rici. Dan tamu undangan semua menikmati makanan yang disediakan.

Sedangkan Rici sibuk berkumpul bersama teman-temanya. Vira ,Dimas, Adel,Nikol, Mina juga berkumpul menjadi satu. Nikol merangkul pundak Adel, membuat Mina curiga dengan mereka

“kalian kaya orang pacaran lama-lama” ucap Mina

“emang kita pacaran” jawab Nikol, Adel langsung melepaskan rangkulan tangan Nikol dari pundaknya

“bener Del? Sejak kapan? Kok nggak cerita ke gue?” tanya Mina

"lupa" jawab Adel, "gue aja lupa kalo sekarang kita udah jadian"

“Waaahhh Nikol Adel hebatt! Selamat ya, gua seneng akhirnya kalian bisa jadian juga. Semoga kalian langgeng ya sama kaya persahabatan kita” ujar Vira menyalami Adel dan Nikol.

Adel kikuk nih, dia malu+bingung. Masa iya sekarang Nikol pacarnya.

“Selamat ya broo” ucap Dimas.

“ Besok gua traktir kalian semua makan sepuasnya” ucap Nikol

“Hah, yeyyyy” teriak Mina Vira Dimas

“kok kita bisa pacaran sih Nik? Bukanya elo bilang siapapun yang jadi pacar gue harus dari persetujuan elo dulu” ucap Adel mengada-ngada

“selama gue belum nemuin orang yang tepat buat elo, elo jadi pacar gue dulu. Sembari gue belajar jadi orang yang tepat buat elo” sahut Nikol

“gitu? Gue pengen ngedate Nik” ucap Adel

“Kita diajak kan?” ujar Mina, sahut yang lain “bener nih kita harus diajak”

“ya itung-itung buat jadi bodyguard, nggak apa deh”

“Mina, elo besok ikut gua ngrental aja” ucap Vira

“hah? Ngrental apa?” tanya Mina heran

“Ngrental cewek buat elo ,hehehehe”

 Jadi buli-bulian gara-gara hanya Mina yang jomblo diantara mereka berlima. Malam ini jadi malam yang paling istimewa buat Rici, sekaligus buat Adel dan Nikol. Kedua orang tua mereka juga ikut setuju kalo mereka pacaran, ya harapan mereka bisa sampe ke jenjang pernikahan nanti.

Nikol sengaja menyisih dari teman-teman dan duduk sendirian di kursi taman belakang rumah. Adel yang sedari tadi menyadari hilangnya keberadaan Nikol mencarinya hingga ke kamarnya namun tak ketemu. Hingga dia melihat cowok yang duduk sendirian lewat jendela kamar Nikol. Adel turun dan menghampiri cowok itu. Dan berniat duduk disebelahnya. Tentu saat sendirian mungkin Nikol lagi merasakan suatu masalah. Adel mencoba menanya “kenapa Nik?”

Cowok itu masih diam sejenak hingga matanya mulai berkaca-kaca, baru kali ini Adel melihat sesosok pria yang dikenalnya sangat kuat itu menangis dihapannya

“kenapa Nik?” tanya nya lagi

Cowok itu menyandarkan kepalanya pada bahu Adel karena tak ingin air matanya terlihat berlinang dihadapan ceweknya

“ gua inget nyokap bokap gue” jawab Nikol

Sejenak Adel mengingat cerita dari Vira tentang keluarga Nikol. Adel mencoba menyusun kata-kata untuk membuat Nikol sedikit tenang

“Oh, Gausah sedih. Nyokap Bokap elo udah bahagia di atas sana. Karena elo disini di kelilingi oleh orang-orang yang sangat sayang sama elo “

"elo tau apa?"

"gue tau cerita dari Vira"

"gue pinjem bahunya " ucap Nikol

"ya, lain kali kalo sedih jangan bersandar di bahu jalan lagi ya. Kan sekarang bahu gue milik elo"

"bisa aja lo"

"udah Nik jangan sedih, lo nggak malu sama gue"

"hm"

kesedihannya sedikit hilang setelah kedatangan Adel karena celetukan dan nasehat darinya

"elo pendek, gue susah nyendernya"









Part 23 sudah direvisi, selamat membaca Fivers :*

.

.

.

.

(BAGI PART YANG BELUM ADA TANDA ATAU TULISAN SEPERTI DIATAS , BERARTI BELUM DIREVISI YA)






FIVER'S (Comoleted)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang