"Lea, lo mau makan apa hari ini?" Alvin bertanya sembari memasang dasi. "Mamah bilang pengen masakin buat lo. Katanya mau lo mampir, bisa nggak?"
Lea teringat dengan percakapannya dengan Devina beberapa hari yang lalu. Lea tidak mungkin menolak. Masalahnya, tante Elvira itu udah kayak Mama, bagi Lea.
"Gue bisa date-" Lea tiba-tiba saja menyadari ucapan Alvin. "Tunggu. Jangan bilang tante Elvira tau soal kehamilan gue?" tanya Lea waswas.
Memang sih, anak dalam kandungannya adalah anaknya Alvin, tapi kan Alvin nggak tau. Lalu... Memangnya tante Elvira mau, kalau Alvin nikahin cewek yang bukan ngelahirin anaknya?
Lea jadi takut menghadapi Tante Elvira saat mengingat perkataan Devina. Bukannya dia mempercayai Devina, tapi kalau memang perkataannya bener...
"Mamah nggak tau kok. Gue cuman diskusiin tanggal nikah doang, pas ketemu Mamah."
Lea menghela nafas lega.
"Tapi ya, Lea...."
Ucapan Alvin tiba-tiba saja membuat Lea merinding. Suaranya berubah drastis, dari ramah terdengar kelam. Lea punya firasat yang buruk soal ini.
"Gue nggak mau nyusahin lo. Ya.... Mungkin lo masih trauma soal ini. Gue sebagai teman lo ngerasa nggak guna," ucap Alvin dengan sedih. "Gue rasa... lo bisa cerita sedikit, apa yang lo ingat. Biar gue hancurin hidup cowok brengsek itu"
Lea ingin tertawa.
Itu lo, bego.
"Karena katanya usia janin ini tiga minggu..." Lea menjeda sejenak. "Kejadiannya terjadi pas ulangtahunnya Brydan di pub."
Lea tidak berbohong, kejadiannya memang di sana.
Malam itu.
"Ini gara-gara gue mabuk, gue jadi nggak bisa jagain lo. Maaf."
Sebenarnya, ini gara-gara kamu, Vin.
Lea hanya bisa mendesah dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Night
RomanceKarena satu malam yang tak terlupakan, mereka bisa sejauh ini.