Lea tahu kalau ini bukanlah waktu yang tepat untuk menolak. Terlebih lagi, ia sedang berada di jamuan makan malam di kantornya. Para investor kantornya tiba-tiba saja datang berkunjung dan ia diberi kepercayaan untuk menjamu mereka di pub terdekat.
Lea : Gue pulang malam hari ini
Alvin nggak membalas. Lea menghela nafas lelah, ia mengerti bahwa Alvin mungkin sibuk malam ini. Bagaimanapun juga, sahabatnya... Ralat, calon suaminya itu bekerja sebagai CEO di kantornya.
"Nona Lea, ayo diminum."
Lea pucat melihat segelas coktail di meja baretender.
Dia hamil.
Dan dia tidak bisa minum minuman kelas.
"uh, aku nggak bisa minum," ucap Lea sambil tersenyum.
Tampaknya orang itu ingin memaksa Lea. Lea pun mulai antisipasi saat orang itu menyerahkan minuman dalam sebuah gelas.
"Hey, Lea" tegur Vino, cowok yang pernah bekerja satu divisi dengan Lea.
Lea merasa terselamatkan.
"tolongin." gletsur bibirnya berucap demikian.
Vino tersenyum dan melangkah mendekat. Langsung dirangkulnya Lea dengan intens.
"Maaf ya, tapi gadis ini nggak minum"
"p-pak Vino" orang itu menunduk sopan. "baiklah, maafkan aku"
Lea menatap Vino setelah beberapa saat orang itu pergi.
"kok lo di sini? Alvin mana?"
Vino adalah sekretarisnya Alvin. Dan Vino juga memakai kemeja dan ia masih dalam pakaian formalnya. Lea tau bahwa Vino sedang jam kerja.
"Alvin lagi di sana" Vino menunjuk keberadaan cowok yang ada di sudut pub.
Lea menoleh ke arah yang tunjuk.
Alvin sedang di sana, bersama Devina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Night
RomanceKarena satu malam yang tak terlupakan, mereka bisa sejauh ini.