"Jadwalnya besok ya, mumpung weekend." Alvin menyerahkan selembar kertas kecil tertera alamat di sana.
Besok adalah hari dimana mereka akan fitting gaun. Sebenarnya Lea sudah bilang pada Alvin agar pesta pernikahan mereka tidak perlu mewah atau megah. Seadanya saja, karena setiap Lea melihat Alvin, akan ada luka baru yang tercipta.
Lea hanya diam, menunggu Alvin keluar dari kamarnya. Tapi cowok itu masih berada di sana, tak kunjung keluar dari kamarnya.
"Kenapa?" tanya Lea.
"Harusnya gue yang tanya, kan? Lo nggak bersemangat, akhir-akhir ini."
Lea tersenyum masam.
"Makannya juga nggak lahap, kasihan dedek bayinya."
Kenapa Alvin harus baik sekali, sih?
"Gue harus ngapain, biar lo semangat lagi?" tanya Alvin.
Lea termenung menatap Alvin, lalu diraihnya tangan kanan cowok itu.
"Kalau ada apa-apa, kasih tau gue, ya."
Alvin tersenyum. "Cuma lo, kok, satu-satunya cewek yang tau semua rahasia gue. Lo nggak perlu khawatir."
Mendengar hal itu, membuat Lea sedikit lega.
"Besok gue jemput ya, pas siang. Lo makan siang dulu, tapi. Entar gue minta Mamah bawain makanan kesukaan lo."
"oke," balas Lea.
"Selamat malam."
Alvin mengecup pipinya, mengelus perutnya dan tersenyum lebar sebelum keluar dari kamar.
"Minggu depan kita cek dedek bayi, ya. Sorry nggak bisa minggu ini, gue sibuk banget."
Lea yang bersemu menjawab dengan kaku. "Oke."
Hei, Alvin.
"Gue nggak yakin bisa lepasin lo, kalau suatu hari lo minta," gumam Lea sambil mengepalkan tangan, menahan tangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Night
RomanceKarena satu malam yang tak terlupakan, mereka bisa sejauh ini.