dua puluh enam

6.2K 169 25
                                    

"Sebenarnya, bayi dalam kandungan--"

TRRT. HP Alvin yang berada di atas meja tiba-tiba bergetar. Hal itu membuat kata-kata Lea terhenti. Alvin juga langsung menoleh ke layar HPnya.

Nomor tidak dikenal menelepon.

"......"

Hening.

"Kenapa ga diangkat?" tanya Lea.

"Nggakpapa. Paling juga salah sambung." Alvin meremas tangan Lea dengan lembut. "Tadi lo mau bilang apa?"

Getaran dari HP Alvin yang tidak kunjung berhenti membuat Lea sedikit geram juga. Alvin yang menyadari itu langung mengangkatnya.

"Halo?"

"...halo, Vin?"

Lea bisa mendengar dengan jelas bahwa itu adalah suara Devina, mantannya Alvin. Lea dulu sering menghadapi situasi seperti ini, sedang bersama Alvin dan tiba-tiba ditelepon Devina. Suaranya jelas akan terus diingat oleh Lea.

"Sorry, lo pasti salah sambung."

Alvin langsung menutup telepon.

"Tadi lo mau ngomong apa?"

Lea terdiam, lalu melirik layar HP Alvin lagi ketika suara pesan masuk terdengar.

Unknown number:

Vin,

I deeply apologize.

Please forgive me.

I had my reason, as you said that night.

Aku punya alasan kenapa aku putusin kamu.

Mama kamu nggak suka aku.

Lea memejamkan matanya, saat dia melihat Alvin meraih HPnya saat nomor itu memanggil lagi.

"Halo, Vin. Plis, percaya sama aku." kata Devina menangis tersedu dari seberang telepon.

"Kalaupun gitu, kita udah putus. I will marry Lea soon. Jangan ganggu gue lagi."

"But I need You, Vin ..." desah Devina, masih terdengar parau.

"you don't."

"aku butuh kamu" ada jeda selama beberapa saat. "Aku hamil, Vin."

Unforgettable NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang