"Hi.... Sinb"
Joy membawa tongkat baseball. Dia memutar mutarkan tongkatnya dan tatapannya sudah focus pada Sinb.
"Ma.. mau ngapain kamu?!"
"Masih nanya? Ya mau menghajarmu lah"
Sinbpun melepas tasnya melemparnya lalu Sinb menggepal tangannya. Sinb siap menerima serangan dari Joy.
"Wah.. wah.. berani juga kau melawan dengan tangan kosong"
"Jangan banyak bicara! Cepat lakukan!"
"Baiklah"
Joy berlari dan mengarahkan tongkatnya ke arah Sinb. Sinb segera menepis tongkatnya. Tetapi Joy lebih dulu mengalihkan tongkatnya ke kaki Sinb. Tepat di tulang kering Sinb mengeluarkan darah karena pukulan yang lumayan keras.
"Aaaakkkhhh!!" Sinb terjatuh
"Hah! Baru gitu aja udah lemah. Bangun!"
Sinb mencoba berdiri. Meskipun jatuh berkali-kali, Sinb tetap berusaha berdiri. Setelah berhasil berdiri, Joy berlari lagi ke arah Sinb dan mengarahkan tongkatnya ke kaki Sinb.
Menurut Sinb, Joy akan menyerang bagian kepala. Sinb segera mengamankan kepalanya. Tetap saja Sinb salah dugaan. Joy melempar tongkat itu jauh dari Sinb. Lalu Joy merangkul Sinb dan meninju perut Sinb berkali-kali. Hingga mulut Sinb mengeluarkan darah.
"Uhukk... aaakkhh"
"Payah! Gayanya aja selangit. Cuma gini aja udah kesakitan"
Joy menggepal lagi tangannya siap meninju Sinb.
"Mungkin ini akan jadi hari terakhirmu Bi. Dengan begini, tidak ada lagi yang menyakiti Jessica"
Saat Joy mau meninju Sinb, tangan Joy di tahan oleh seseorang. Dia singkirkan tangan Joy dan meninju wajah Joy.
"Si.. siapa kau?! Apa-apaan ini?!"
Orang itu ingin meninju wajah Joy lagi. Joy sudah menahannya. Tetapi tenaga orang itu lebih kuat. Sehingga Joy mendapat satu pukulan lagi.
"PERGI!" Teriak orang itu
Joy segera berdiri dan pergi.
"Kamu bisa berdiri?"
"Eng.. enggak" jawab Sinb dengan suara yang hampir habis
"Ok aku bantu"
Orang itu membantu Sinb berdiri dan membawanya ke dalam mobil.
Sepertinya aku kenal suara orang ini --batin Sinb
"Si.. siapa kamu? Kenapa kau pakai topeng begitu?"
Orang itu tidak menjawab. Dia hanya focus menyetir.
.
.
.
.
.
.
.
.~Kamar Sinb~
Orang itu tetap diam sambil mengobati Sinb. Padahal dari tadi Sinb sudah mengajaknya bicara. Orang itu melapisi kaki Sinb dengan perban.
"Sudah beres. Aku permisi dulu"
"Andwae! Aku belum tau siapa kau"
"Tidak perlu tau"
"Yaa! Aku ingin berterima kasih padamu. Bagaimana caranya kalau aku tidak tau siapa kau"
Orang itu berjalan kembali mendekati Sinb. Lalu dia membuka topengnya.
"Aku Jung Yerin"
"Yer.. Yerin??" Sinb kaget
"Tidak usah terima kasih. Aku senang bisa menolongmu"
"Tapi--"
Yerin berbalik badan dan berjalan keluar. Di depan pintu, Yerin menunduk dan menangis. Yerin tidak tega melihat Sinb terluka. Di tambah lagi Yerin harus menjauhi Sinb.
.
.
.
.
.
.
.
Malamnya, Jessica sudah diperbolehkan pulang. Mereka diantar sama Eunha."Gomawo Eunha" ucap Jessica
"Ne. Saya permisi dulu ya tante"
"Ya."
Eunha pun segera pulang dan Jessica juga masuk ke dalam rumah.
"Jess istirahat ya" ucap eomma
"Ne."
Jessica berjalan ke kamarnya. Sebelum ke kamarny, Jessica ingin ke kamar Sinb. Ingin memberitahu kalau dirinya sudah sembuh.
Tok.. tok.. krek..
"Sinb, aku sudah pul... ang"
Jessica kaget melihat Sinb terluka. Sinb sedang berbaring lemas di kasurnya.
"Omo! Sinb yaa. Kamu kenapa?"
"Gak papa"
"Tapi Bi, lukamu parah. Kamu abis ngapin sih?" Jessica panik
"Bukan urusanmu. Lebih baik kau keluar"
"Tapi Bi---"
"Jess, kau dengar aku? Keluarlah"
"Ge.. geure"
Jessica keluar dari kamar Sinb. Jessica merasa kasihan pada Sinb. Jadi Jessica turun ke dapur dan membawakan makanan untuk Sinb.
"Jess, makanan buat siapa?" Tanya eomma
"Buat Jessica ma."
"Oo"
Jessica berjalan ke atas dan diam diam masuk ke kamar Sinb agar tidak di lihat oleh eommanya.
"Sinb.. ini makan buat kamu. Di makan ya"
Jessica taruh makanan itu di meja. Sinb tidak melihat. Pandangannya focus ke jendela. Setelah Jessica keluar dari kamarnya, Sinb mengambil makanannya lalu tersenyum kecil.
.
.
.
...
.
.
.
Pagi hari ini Sinb masih saja menatap jendela. Sinb ingin sekali bermain keluar. Tapi Sinb tau kalau kakinya tidak bisa di gunakan karena masih sakit.Sementara itu Jessica sedang makan bersama eommanya.
"Eomma, Sinb tidak kita ajak makan?"
"Tidak usah. Kalau lapar dia turun sendiri"
"Baik eomma"
######
10.20 Pagi
"Jess, tolong jaga rumah ya. Eomma mau arisan dulu." 《Cah ilah emak2 arisan😂》
"Ne."
Setelah eommanya pergi, ini kesempatan Jessica untuk mengajak Sinb jalan-jalan.
Tok.. tok..
"Sinb yaa. Kamu udh bangun kan? Jalan-jalan yuk" ajak Jessica
"Gak"
"Ayolaaah. Masa kamu tidak bosen di sini terus."
"Gak"
"Ya sudah. Kalau kamu tidak mau, aku akan bilang sama eomma kalau kamu sakit"
Sinb langsung duduk mendengar Jessica bicara begitu.
"Ya yaa. Aku ikut"
"Nah gitu dong."
Jessica membantu Sinb berjalan ke dalam mobil.
"Kita mau kemana sih?"
"Ikut aja dulu"
Jessica membawa Sinb ke sebuah taman yang agak sepi tapi pemandangannya sangat bagus.
"Bagus kan Bi? Tempat ini lho kalau aku lagi sendiri"
Sinb hanya terdiam. Lalu Jessica mengajak Sinb membeli ice cream dan duduk di bangku taman itu.
"Haah.. enak kan Bi? Pemandangan yang bagus dan ice cream yang sedap?"
Sinb mengangguk pelan. Lama-lama Sinb tersenyum.
"Hei. Kok senyum-senyum sendiri?"
"Ah.. a.. ani"
Akhirnya kamu tersenyum juga Bi---batin Jessica
Makasih Jess --batin Sinb.
.
.
.
.
.
.
《Tamat》.
.
.
.
.
.
Ga deeeeeng. Masih lanjut kok. ㅋㅋㅋ

KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate My Twins [END]
RandomSekedar ff nya SinRin. I hope you like. FF pertama gua.. kalo jelek maap yak..