Part 18

1.1K 100 14
                                        

Malam ini masih sama. Sinb masih mengurung dirinya di kamar. Jessica sudah berkali-kali mengetuk pintu kamar Sinb untuk memberi penjelasan, tapi Sinb menolak tidak mengijinkan Jessica masuk.

"Sinb buka dulu pintunya. Kamu salah paham" ucap Jessica

"Gak! Pergi kau Jess!" Teriak Sinb dalam kamar

"Tapi kamu salah. Aku melindungi dia dari motor yang akan menabraknya"

"Gak ada alasan! Pergi!"

Jessicapun menyerah. Jessica masuk ke kamarnya lalu tidur.

~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
~~~~~~~~~

Paginya Sinb buru-buru bersiap dan berangkat ke sekolah. Sinb tidak sedikitpun bicara. Bahkan pertanyaan Jessica tidak di jawab.

"Bi kamu gak makan dulu?"

Sinb masih diam memakai sepatunya.

"Bi makan dulu ya?"

Sinb mempercepat memakai sepatunya lalu segera memasuki mobil dan menuju sekolah

~Di Sekolah~

Sinb memarkirkan mobilnya. Ia keluar dari mobil dan melihat seseorang di tempat lain. Sepertinya orang itu memang menunggu kehadiran Sinb.

Sinb berjalan mendekat. Sudah ada di depan orang itu, Sinb langsung bejalan ke kelasnya. Tapi orang itu menahan tangan Sinb dan di tepis oleh Sinb.

"Bi, denger dulu. Kau salah saham"

"Gak ada yang perlu aku denger Yer. Cuma ngeliat doang aku udah ngerti"

"Enggak Bii. Bukan gitu ceritanya. Aku cuma--"

"Stop. Aku gak butuh"

Sinb kembali berjalan tapi Yerin menahannya lagi. Sinb memberontak tapi Yerin mencengkram tangannya. Sinb memberhentikan langkahnya tidak menatap Yerin.

"Denger dulu. Jadi aku di kirim pesan sama Jessica. Jessica suruh aku datang ke depan mini market tanpa kamu tau. Tapi pas aku tanya sama Jessica, dia bilang dia gak ngirim pesan ke aku. Dia juga dapet pesan dari aku tapi aku gak ngirim pesan. Dan tiba-tiba ada orang yang naik motor ugal-ugalan. Motor itu mau nabrak aku.  Makanya Jessica cepet-cepet nolong aku. Tolong percaya sama aku Bii.."

Yerin meneteskan air matanya. Menangis kecil tapi masih bisa di dengar Sinb. Sinb tau kalau dia masih menyukai Yerin. Bahkan sangat menyukai. Tapi hatinya luka. Mau di beri alasan apapun tetap tidak bisa di obati. Sinb berjalan menuju kelasnya meninggalkan Yerin sendirian.

~Di Kelas~

"Hei hei. Kamu kenapa lagi sih sama Jessica?" Tanya Umji

"Kamu kepo banget ya Ji. Tanya aja sama Jessicanya"

"Dia udah ngasih tau. Aku udh tau semua ceritanya. Kenapa kau tak mau mendengarkannya?? Tadi Yerin sudah berusaha menjelaskan  kenapa kamu cuekin??"

"Kau cctv ku ya? Kau selalu tau tentang aku?"

"Kamu gak tau apa-apa Bi. Aku kan ratu dari segala cerita"

"Bodo amat Ji"
.
.
.
.
~Istirahat~
.
.
.
.
~Di kantin~

"Bi, kamu mau pesan apa??" Tanya Umji

"Samakan dengan punyamu"

"Ok tunggu sebentar ya"

Sinb duduk dengan pikiran kosong. Ia hanya menatap meja. Beberapa menit kemudian, Umji datang dengan membawa makanannya.

"Nih makan Bi."

"Hm.."
.
.
Dari arah lapangan, banyak murid yang berkumpul memenuhi lapangan. Umji penasaran dan mengajak Sinb ke lapangan.

Sesampainya di sana, Umji dan Sinb menyelak untuk melihat yang terjadi. Setelah sampai di depan, Sinb maupun Umji kaget melihat yang terjadi. Mereka melihat Yuju yang membawa bunga dan hendak memberikannya pada Yerin.

"Yerin, sebenarnya sudah lama aku memendam perasaan sama kamu. Aku mau bilang sama kamu, maukah kamu jadi pacarku?"

Yerin sempat terkejut. Bahkan Yerin belum sepenuhnya putus hubungan sama Sinb. Sinb juga Umji kaget mendengarnya. Kedua orang yang mereka sayang ternyata hanya sementara.

Sinb tidak mau mendengar jawaban Yerin. Jadi Sinb berusaha menerobos murid-murid dan pergi dari lapangan. Sebelum Sinb pergi dari lapangan, Yerin sudah berbicara.

"Maaf Yuju. Aku tidak bisa menerimamu. Aku hanya menyayangi Sinb"

Semua terdiam. Termasuk Yuju. Murid-murid mulai menjauhi Sinb dan menatap mereka berdua. Sekarang tatapan seluruh murid tertuju ke arah Sinb dan Yerin.

"Sinb, di hatiku cuma ada kamu. Tolong kamu ngertiin aku." Ucap Yerin

Sinb terdiam membelakangi Yerin.

"Sudahlah Yer. Dia tidak mempedulikan kamu" ucap Yuju

"Asal kau tau Bi, aku gak ngapa-ngapain sama Jessica."

Jessica dan Eunha juga melihat kejadian itu. Jessica membantu Yerin bicara.

"Sinb. Tolong ngerti. Yerin sayang banget sama kamu" ucap Jessica.

"Aku bukan yeoja murah maaf. Hatiku udah terlanjur tergores. Mending kamu terima saja Yuju jadi pacar kamu."

Lalu Sinb berjalan kembali ke kelasnya. Yerin langsung meneteskan air matanya. Murid-murid bubar tersisa Yuju, Yerin, Jessica, dan Eunha. Umji menyusul Sinb ke kelas. Yuju memeluk Yerin tapi Yerin memberontak. Yerin berlari ke atap sekolah sambil menangis.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Maap kl typo..

I Hate My Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang