Eunseo berlari ke arah Sinb dan memeluk Sinb. Tentunya Sinb juga membalas memeluk Eunseo. Benar saja, Sinb sudah lama tidak bertemu Eunseo.
"Lama gak ketemu Bi." Ucap Eunseo
"Ne"
Eunseo adalah teman kecil Sinb. Tapi saat kls 6 sd, Eunseo pindah ke Inggris karena orang tuanya bekerja di sana.
Sinb melepas pelukan Eunseo.
"Jadi, ini lo yang nulis?"
"Nulis apa?"
"Nih surat ginian"
Eunseo melihat dan membaca surat itu.
"Hmm.. bukan kok"
"Yawdh. Lo ngapain ke sini? Lo pindah ke SoPa?"
"Ya elah Bi. Lu kok tambah sombong aja sih? Enggak kok. Gw cuma mau nengokin lu doang. Bentar lagi juga balik."
"Ooh"
Umji masih saja menahan tawanya. Sampai-sampai Sinb menjadi kesal.
"Umji! Kamu kenapa sih?!"
"Huahhahahahahhahahahahaha"Umji malah memperbesar suaranya.
"Bi, temen lo kenapa?" Tanya Eunseo bingung
"Gak tau."
"Hahahahahha... Bi, kamu gak sadar ya? Hahahaha"
"Apaan?"
"Di punggung kamu"
Eunseo melihat ke punggung Sinb. Eunseo juga tertawa saat melihatnya.
"Ckk..." Eunseo menahan tawa
"Lo kok ketawa juga sih?!"
"Gw kasih liat ya"
Eunseo mengambil sesuatu di punggung Sinb dan memperlihatkannya pada Sinb. Sebuah kertas yang bertuliskan 'Sinb Babo!' Dari tulisannya, Sinb sudah tahu siapa yang berbuat iseng. Siapa lagi kalau bukan Umji.
"Umjiii!"
"Hahaha. Kau mau hajar yeoja yang imut ini? Tangkap dulu kalau bisa"
"Yaa!!"
Sinb mengejar Umji. Tetapi Sinb terhenti langkahnya karena Umji melewati puluhan fans Sinb. Lalu Sinb mundur dan menggenggam tangan Eunseo berlajan melewati fansnya
"Kita mau lewat" ucap Sinb
Cara itu berhasil membuat fansnya Sinb menyingkir. Mungkin mereka paham kalau mereka harus patuh di depan Eunseo.
Setelah bebas dari para penggemar, Sinb lanjutkan mengejar Umji. Lagi-lagi Sinb gagal mengejar Umji karena Sinb menabrak Yerin. Sinb menabrak Yerin lumayan keras. Tetapi yang meringis kesakitan bukanlah Yerin, melainkan Sinb.---《lah dia yang nabrak, dia yang sakit?》
"Aakkhh..."
"Sinb? Gwaenchanha?"
"Sakit!"
"Maaf Bi. Sini aku bantu"
Siapa yeoja itu? Sepertinya dekat sama Sinb? --batin Eunseo
~Ruang Kesehatan~
"Sinb, jeongmal mianhae.. aku gak liat kamu lari. Harusnya aku minggir" ucap Yerin
"Ya tak apa"
"Sinb.. aku---"
"Udah Yer, kamu gak salah kok. Yang salah aku. Gak liat kamu jalan"
Yerin mengangguk pelan. Dengan keadaannya yang sedikit lemas, Sinb masih memikirkan Eunha. Penolakan mentah-mentah yang dilakukan Eunha di depan banyak orang, membuat Sinb malu dan sakit hati. Belum lagi dengan rasa dendamnya pada Jessica yang semakin hari semakin meningkat.
"Huufffttt.." Sinb menahan rasa sakit hatinya
"Kenapa Bi?" Tanya Yerin
"Gak papa"
"Bi.. kamu... masih mikirin Eunha?"
Mendengar pertanyaan itu, Sinb menatap Yerin malas.
"Yaah. Kamu tebak saja"
"Masih"
"Memang aku masih sedikit memikirkannya. Tapi aku juga selalu kepikiran hari itu. Memalukan"
"Apa cuma Eunha yang ada dipikirkanmu?"
Kenapa tiba-tiba dia bertanya begitu? --batin Sinb
"Ya. Memang hanya dia"
Yerin mulai merasakan sesak didadanya. Yerin ingin menangis sejadi-jadinya.
"Sinb? Aku ke toilet dulu"
"Tunggu"
Sinb menahan Yerin yang hendak pergi.
"Jangan pergi. Temani aku di sini" pinta Sinb
Yerin terdiam juga membelakangi Sinb.
"Yer, jebaall"
"Menghadap ke aku Yer"Yerin memutar badannya dan menghadap Sinb. Sinb melihat mata Yerin berkaca-kaca.
Kenapa lagi dia? Apa aku salah bicara? --batin Sinb
Sinb menegakkan tubuhnya lalu menarik tangan Yerin hingga Yerin jatuh kepelukan Sinb.
"Yer, kamu kenapa?"
Yerin menangis di pelukan Sinb.
"Yer, jawab. Kamu ingat hal yang sedih lagi? Kenapa pas sama aku saja?"
Yerin masih menangis.
Sinb kesal pertanyaannya di hiraukan. Sinb hadapkan wajah Yerin sedekat mungkin ke wajah Sinb. Lalu Sinb memiringkan kepalanya semakin dekat dengan Yerin. Dan Sinb langsung mencium bibir Yerin.
Yerin kaget. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Merasa tidak membalas ciumannya, Sinb menggigit bibir bawah Yerin. Itu membuat Yerin membalas ciuman Sinb.
Beberapa detik kemudian, Sinb melepas ciumannya. Yerinpun sudah agak tenang.
"Udh tenang? Jangan nangis lagi" ucap Sinb mengelap air mata Yerin
Yerin hanya mengangguk pelan. Tanpa disadari, ada yang melihat Sinb dan Yerin dari jedela. Ya, Eunseo. Eunseo melihat semua kejadian itu. Eunseo langsung menggepalkan tanganny.
"Beraninya dia mendapat perlakuan seperti itu. Lihat saja kau. Tak akan ku biarkan kau mendekatinya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate My Twins [END]
De TodoSekedar ff nya SinRin. I hope you like. FF pertama gua.. kalo jelek maap yak..