E P I L O G U E (1)

2.1K 243 23
                                    

berhubung ya sumpah gue juga agak gak rela Fan Fiction ini tamat,entah kenapa gue gak rela haha,tapi kalau gue lanjut terus itu malah aneh.So jadi buat lo-lo semua yang kangen sama Jocelyn

*gak ada yang kangen*

*gue mewek*

*lempar sendal*

*bobo unyu*

ini ada extra part untuk Jocelyn hihi :3

--

One Direction - You and I

"Mum!" aku menoleh ke arah suara kecil khas anak umur enam tahunan,yep setahun setelah pernikahanku dan Niall aku mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan,hampir seluruh wajahnya menyerupai Niall kecuali mata dan bibirnya,mirip sekali dengan Harry."aku menemukan sesuatu di ruang bawah tanah"

"menemukan apa?" tanya Niall menyahut."pantas saja kamu terlambat terus,sudah hampir jam delapan ayo kita berangkat sekolah"

"no school on weekend Ni," aku memandang Niall heran lalu tekekeh geli melihat wajahnya yang kebingungan lalu mengangguk sambil terkekeh sendiri."so,apa yang kau temukan Edward?"

Aku menamai anak pertamaku Edwar,Edward Michael Horan.Aku sengaja menamainya Edward,agar dia tumbuh seperti Harry,agar dia mempunyai good personality seperti Harry,tapi sifat tukang makannya tidak bisa hilang hasil turunan dari Niall.

"Sebuah kotak Mum," dia memberiku kotak berukuran sedang,aku tertegun memandangi kotak itu,sekelebat bayangan itu kembali datang menghentakkan hatiku,mengembalikan kembali ingatanku."Mum kenapa diam?boleh aku buka?"

Niall memandangku sebentar lalu terlihat isyarat dia mengangguk,aku menguatkan hati dan mengangguk sambil tersenyum ke arah jagoan kecilku,Edward tersenyum juga dan mulai membuka kotak yang masih rapi itu.

"Its cool Mum!" teriaknya girang,aku tersenyum kecil."kenapa Tinkerbell semua?apa Dad dulu suka peri-perian seperti ini,huh?"

Niall memutar bola matanya,aku terkekeh geli mendengar jawabannya aku berdiri dan beranjak duduk di sampingnya,membelai halus rambut coklatnya yang halus,dia tampan.

"jadi ini punya Mum dong?" tanya Edward lagi,aku mengangguk mata emerald greennya sangat hidup jika sedang tertarik dengan suatu objek,ya Tuhan Jo tahan sedikit tahan,kenapa sampai sekarang aku masih belum ikhlas kau pergi Harry?

"bagus sekali kotak musik ini," Edward memandangi kotak musik yang sudah terbuka,menampilkan Tinkerbell dan Peter Pan yang sedang bergandengan dengan sorot mata bahagia,efek gemerlap bintangnya tidak terlalu terlihat karena ruangan ini terlalu terang."di mana Mum mendapatkannya?"

"ada dari seseorang," aku tersenyum."nanti kapan-kapan kita akan mengunjunginya ya?"

"ah baiklah," Edward mengangguk-angguk."sudah kuduga pasti ini bukan pemberian Dad"

Niall kembali memutar matanya dan menatap Edward sambil terkekeh geli,Edward yang mengetahui ikut tertekekeh geli,mereka berdua sangat cocok haha.

--

"kunjungi saja dia kalau kau rindu Jo," aku menghapus air mataku spontan dan berbalik sambil menyunggingkan senyum lebar ke arah Niall yang sedang bersender di depan pintu."aku tidak pernah keberatan,aku tahu kau sangat merindukannya"

"ini mungkin sudah sepuluh tahun kepergian Harry," dia ikut duduk di sampingku."kau masih belum bisa melupakannya ya?"

Aku terdiam tidak dapat berkata-kata,dia mengetahuinya,dia merasakannya,apakah aku sudah menyakiti perasaanmu jika aku mengangguk Ni?

Say 'Goodbye' ; completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang