Disappointed

2.6K 303 28
                                    

Request dari penggemar gue yang paling blak-blakkan katanya musti pake lagu jadi dianya menghayati,oke gue oke aja.

Jadi siapin lagu Moments(again),Right now sama uhm over again deh ahah JK,gue gatau pokoknya dengerin aja dan baca,here we go.

Hari kedua di London.

Sudah dua hari aku berada di London tetapi yang kukerjakan hanyalan menonton televisi,membersihkan apartement,pergi berbelanja dan makan,tidak ada yang lain.

Syukurlah wanita asia yang bernama Rachel-umurnya satu tahun lebih tua dariku mau menjadi temanku,dia sangat-sangat baik,dan sangat mengertiku,ugh aku benar-benar beryukur bisa mendapatkan teman seperti dia.

Aku mendengar suara ketukan pintu pada apartementku,dengan langkah malas aku bangkit dari tempat tidurku,cuaca malam ini sangat dingin membuatku malas bergerak,ia deh aku memang pemalas.

"HEY," Rachel berteriak ketika aku membuka pintunya,otomatis membuatku hampir terjengkang kebelakang."kau sangat berantakan Jo"

aku melengos lalu mempersilahkannya masuk,ugh tidak biasanya dia terlihat rapi,haha sotau kau Jo padahal baru mengenalnya kemarin sore.

"mau kemana kau?" tanyaku heran."ingin pergi berkencan ya?"

Rachel menggeleng sambil melepas beani biru mudanya yang berbentuk kelinci,how cute is she."aku ingin menganjakmu ke festival musim semi di London Eye,kau mau kan?"

aku menggeleng,malas sekali.Pasti begitu-begitu saja lebih baik aku kembali tidur atau menonton film yang di siarkan.

"oh ayolah," ucapnya sambil menarik-narik tanganku."rugi sekali kau tidak menonton,lagipula kita tidak hanya berdua kok,aku mempunyai satu teman untuk kita"

apalagi ada teman,aku tambah malas.

"Jo," astaga anak ini benar-benar membuatku lelah."ayolah kalau kau tidak betah kita bisa pulang"

"walaupun baru sampai sana?"

"Yep," dia mengangguk semangat,wajahnya yang sudah merah tambah merah saja gara-gara kesenangan aku heran dengan anak ini."lekas mandi dan kita pergi ke sana,temanku sebentar lagi akan datang"

dengan setengah menggerutu aku melangkahkan kakiku pergi ke kamar mandi,sumpah tidak biasanya aku bersikap benar-benar terbuka dengan manusia,aku merasa diriku uhm yah menjadi lebih normal saja.

--

Sial! Rachel benar-benar menjebakku,aku jadi betah sekali di sini,selain seru di sini juga sangat ramai,banyak penjual yang menjual berbagai barang-barang unik,kalau tidak lupa diri aku akan membeli semua pernah-pernik yang di jual di sini.

Oh ya tentang teman Rachel ternyata dia sangat baik,namanya Virlie dia asian sama seperti Rachel bedanya Virlie lebih cuek ketimbang Rachel,tapi yah intinya mereka berdua baik,dan dalam sekejap aku bisa akrab dengan mereka berdua.

"Kalungmu banyak sekali," tegur Virlie di tengah kebisingan manusia-manusia yang menumpuk di festival ini."kau suka aksesoris?"

aku memegang kalung Harry dan Kalungku,entah kenapa setelah tindakan kasarnya aku malah menyimpan kalung ini dan tidak membuangnya,mungkin sometimes aku akan membuangnya ke laut,huahah.

"Ah tidak apa-apa," aku menggeleng."hanya suka saja"

Tiba-tiba semua pengunjung berteriak histeris disertai suara berisik sirine mobil polisi,mendadak semuanya menepi dan membuatku hampir terjengkang kebelakang,sial! ada apa sih?

"Boyband itu lagi," kudengar Virlie menggerutu sebal,sedangkan tatapan memuja dari mata Rachel,boyband apa?kok sampai bisa membuat anak-anak gadis ini berteriak histeris ya?

Say 'Goodbye' ; completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang