Life Just About to Begins

2.3K 278 10
                                    

"dia cantik tapi aneh,"

"misterius,"

"mungkin dia psikopat,"

"menjijikan,"

Aku menulikan telingaku dan tetap berjalan dengan tatapan lurus ke depan,semua orang menatapku dengan pandangan beragam,ada yang penasaran,ada yang memandangku dengan pandangan tidak suka dan ada juga yang memandangku dengan pandangan kasihan,aku sama sekali tidak butuh pandangan penuh rasa kasihan seperti itu,mereka kira aku ini apa?

"sorry," aku terjatuh tepat sedetik setelah aku selesai melamun,seluruh buku yang kubawa jatuh berserakan di koridor lantai kampus,semua orang mulai berkasak-kusuk lagi dengan gerakan cepat aku membereskan buku-bukuku yang terjatuh.

"aku tidak sengaja," ada yang berjongkok di hadapanku dia membantuku membereskan buku-buku yang bersereka,setelah selesai aku kumpulkan dia berdiri dan tersenyum ke arahku."sekali lagi maaf ya?"

Aku hanya mengangguk dan berlalu dari pemuda tinggi dan tegap tersebut,honestly aku takut sekali melihat wajahnya,seperti ada yang ia sembunyikan dari dunia luar.

"Hey," aku merasakan ada yang menarik tanganku,aku menepis cepat dan menoleh."bisakah kita berkenalan sebentar saja?"

"I do not want to waste my time," sahutku pelan."permisi"

"hey," dia kembali menarik tanganku mundur."jangan sok jual mahal denganku dong"

"lepaskan!" aku berusaha melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan tanganku,tapi apa daya dia lelaki dan tenagaya lebih kuat."lepaskan aku!"

"Ikut aku," dia menarikku menjauh dari kumpulan mahasiswa kampus,he is act like I am his girlfriend oh God,apa yang akan terjadi padaku nanti ini?

"Jadi siapa namamu nona cantik?" tanya lelaki itu,dia membawaku ke semacam tikungan sepi di samping kampus."aku Ryan."

"aku tidak pernah bertanya," sahutku

"oh," dia mendekat ke arahku dan memegang daguku."benar kata-kata mahasiswa di sini ya,kau terlalu jual mahal"

"lepaskan aku!" bentakku sambil melepaskan cekalan tangannya pada daguku."jangan sekali-kali kau kurang ajar denganku ya!"

"hahahaha," dia tertawa licik."jangan terlalu sombong denganku atau kau akan merasakan akibatnya"

dia makin mendekat ke arahku aku berjalan mundur semakin lama dia terus mendekat ke arahku aku sampai pada ujung jalan,hanya tersisa tembok besar yang menjulang tinggi.Dia mendekat ke arahku,tidak ada jarak di antara kami,bisa kurasakan nafasnya yang memburu di dekat wajahku,sial.

"Let's make a some fun baby," bisiknya di telingaku,dia merentangkan kedua tangannya di samping kanan dan kiri,mengunciku agar tidak kemana-mana,Tuhan siapa yang akan menolongku sekarang?

Sebelum bibir itu sempat menyentuh bibirku,jambakan kasar pada bahu lelaki itu membuatku menjerit kaget,dia tertarik mundur dan langsung menjerit ketika satu pukulan itu tepat mengenai wajahnya.

"kau tidak punya Ibu hah?" tanya Niall-yep lagi-lagi Niall yang menolongku-."kenapa kau tidak punya respect sama sekali terhadap perempuan?"

Lelaki bajingan yang semulanya bertampang sangar dan menjijikan mendadak berubah menjadi ketakutan,dia menatap Niall dengan sorot yang sulit di artikan sementara dahinya sudah bercucuran keringat.

"alah," Niall melempar lelaki tadi sampai jatuh tersungkur di tanah."kali ini kau kuampuni,tetapi untuk lain kali kau akan rasakan sendiri akibatnya"

Lelaki itu mengangguk lalu lari terbirit-birit dari hadapanku-dan tentu saja Niall,Niall menoleh ke arahku wajahnya yang semula dingin dan sangar mendadak dihiasi senyum lebar dan tatapan gembira,kenapa dengannya?

Say 'Goodbye' ; completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang