HAI
KEMBALI HADIR
BUTO IJO *eee
MAAF YA UPDATE LAGI xx
KITA LIHAT
YANG KANGEN JOCELYN-NIALL MANA SUARANYA?
YANG KANGEN JOCELYN-HARRY MANA SUARANYA?
gue!
gue!
*ngelap ingus*
*lempar Tissue*
*bacot lo Thor*
CHEKIDOTH.
--
Hembusan angin di musim gugur membuatku beberapa kali merapatkan syal tebal berwarna putih yang beberapa terbang gara-gara angin yang cukup berteriup kencang.Edward di sebelahku hanya tertawa kecil sambil menatapku.
"apakah ada yang lucu Edward?" tanyaku."kenapa kau mentertawakan Mum?"
"ah Mum," Edward menggenggam tanganku sambil memandang sekelilingnya."aku hanya heran melihat syal Mum yang terus bertebangan"
Aku tersenyum menatapnya,Edward sekarang sudah berumur sepuluh tahun.Rambutnya yang brunette di biarkan menjuntai agak panjang,rambut depannya di tata rapi dengan gel oleh Niall tadi,matanya yang hijau selalu menyipit jika tersenyum.
"Mum," Edward menarik ujung bajuku pelan,air wajahnya berubah yang pada awalnya tersenyum-senyum senang sekarang malah menjadi pucat."Mum melihat uncle yang memakai bandana berwarna hijau di sebrang sana?"
Aku mengikuti arah pandangnya dan yang kutemukan hanya sebuah tiang listrik yang berulang kali di tabrak oleh dedaunan yang sedari tadi bertebangan,di sana kosong.Tidak ada siapapun,aku menoleh ke Edward,wajahnya tidak menunjukan kalau dia bercanda.DIa serius.
"tidak ada siapa-siapa Hun," ucapku pelan."memang kau melihat ada siapa di sana?"
"aku melihat seorang uncle berbandana hijau dengan jaket kulit hitam serta celana panjang berwarna hitam," Edward mengelap wajahnya sendiri,tiba-tiba dia menjadi pucat."aku rasa aku pernah melihatnya Mum,dia seperti uncle Harry teman Mum"
Aku menyeringatkan dahiku heran,aku kembali menatap tiang listrik-yang berani sumpah tidak ada siapa-siapanya hanya orang berlalu-lalang dan tidak ada seorangpun yang menyerupai Harry,mungkinkah Edward hanya berhalusinasi?
"Mungkin Edward salah lihat," ucapku sambil mengelus rambutnya pelan."ayo kita kembali ke sana,nanti Dad mencari"
"enggak Mum," Edward menggeleng keras."dia benar-benar uncle Harry Mum,sekarang dia memanggil Edward dan Mum untuk ke sana"
"Edward!" aku agak membentaknya dan membuat Edward memandangku beberapa saat dan memalingkan wajahnya.Aku menghembuskan nafasku pelan dan berjongkok di hadapannya."listen me Edward.Uncle Harry sudah tidak ada,bahkan dia sudah pergi sebelum Edward lahir"
"Edward tidak bohong Mum," ucap Edward bersikeras,dia kembali melihat ke arah belakangku.Matanya yang ber-iriskan hijau seketika membulat kaget."loh kok udah gaada ya Mum?tadi bukannya dia melambaikan tangan memanggilku"
"kan," aku tersenyum sambil menganggandeng pergelangan tangannya."Edward pasti tadi salah lihat,ayo kita pulang"
Sesaat Edward mengangguk-angguk dengan wajah bingung,lalu berjalan mengikuti langkahku.Aku mempercayai Edward,sekilas tadi saat aku menoleh tadi aku melihat bayangan yang di sebutkan oleh Edward.Seakan dia kembali hidup,Tuhan ada apakah ini?
Dengan langkah yang bisa kubilang cukup tergesa-gesa aku meninggalkan jalanan yang sudah mulai sepi dan gelap,fikiranku melayang di mana aku membuang kalung Harry,aku masih memakainya sampai sekarang,hanya beberapa kali kulepaskan.
"I miss you my Tink,"
Hembusan angin yang seperti bisikan menggelitik telingaku,suara berat itu,cara bicaranya kenapa sangat mirip dengan Harry.Aku menoleh,mataku menelusuri setiap jalanan yang ada,tetapi hanya kendaraan berlalu lalang dengan pejalan kaki yang hanya sebagian saja.
"Mum," Edward menarik ujung bajuku."what's wrong with you?"
"ah-uh?" aku menolehnya kaget."I'm fine Ed,nah itu Dad ayo kita lekas ke sana"
"I will comeback to you Tink,wait me"
Kupejamkan mataku berusaha mengacuhkan bisikan-bisikan aneh yang sedari tadi mengganggu pendengaranku,aku tersenyum ke arah Niall yang sedari tadi menatapku dan Edward sambil bersungut-sungut.
Apa kau belum juga ikhlas Harry?
Ada apa denganmu?
Apa semua arti dari tanda tadi?
ANJAY HAHA KENAPA JADI HORROR?NGAKAK
maaf jelek ya,soalnya bingung.Ini tiba-tiba muncul dan langsung aku tulis,jangan salahkan aku ya,aku mencintai kalian semua yang tidak punya pasangan xx.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say 'Goodbye' ; completed
ФанфикAku; peri kecil yang menyedihkan. Dia; pahlawan masa kecil milikku. Aku dan dia memiliki kesamaan, sama-sama tidak ingin tumbuh dewasa. Copyright 2014 I had been inspired by an amazing novel called Goodbye Happiness by Arini Putri.