El turun dari motor sport hitamnya itu , ia memarkirkan motornya agak dipojok , motor baru itu adalah hadian dari ayahnya pak yan yang tadi pagi memberitahunya.
El berjalan menuju gedung didepanya dengan santai , ia agak tidak nyaman dengan seragam barunya namun terlihat sangat pas di tubuh El.
" El " seseorang menepuk bahu El saat El sampai didepan pintu kelasnya. El berhenti berjalan dan menengok keorang yang menepuk bahunya.
" revo ! Elo dah baekan ?" tanya El pada orang yang menepuk bahunya, Revo.
" dah kok , eh jan titip salam ama elo , katanya terimakasih dan dia titip ni buat lo !" Revo memberikan sebuah bungkusan ke El , el berfikir sejenak lalu menerimanya.
" apa ni ?" tanya El penasaran tapi hanya dijawab kedikan bahu oleh revo.
" jiahaha coklat , tapi thanks ye !" El tersenyum setelah mengetahui isi bungkusan itu.
" coklat , mana mana !" celetuk sebuah suara dari belakang El dan Revo.
" ah elo malu maluin " kata sebuah suara lain.
Revo dan El menengok.
" jiah alvin , angget lo dari mana baru berangkat aja udah keringetan !" tanya revo ke ke2 orang didepanya , alvin dan angget.
" aish, ini gara gara si ketua murid sialan it. .mmph " angget belum selesai berkata tapi mulutnya sudah dibekap oleh alvin.
" lihat !" alvin memberi kode ketiga temannya ke arah utara koridor.
" lebih baik kita masuk kelas , jangan menampakan diri !" kata revo , alvin dan angget mengangguk lalu masuk ke kelas tapi el malah hendak melihat apa yang terjadi , el baru hendak melangkah keluar kelas tapi terlebih dulu ditarik oleh revo kedalam kelas.
" hey . .hey . .hey !" El sedikit memberontak tapi revo tak bergeming dan tetap menarik El , ia baru melepaskan El saat el sudah duduk di bangkunya.
" ada apa sih , aneh banget sekolah ini , anak anaknya juga !" batin El.
Seseorang yang tidak dikenal El masuk kekelasnya , kelas yang tadinya gaduh kini menjadi sunyi semua menundukan kepala termasuk ke3 teman El itu (revo,alvin,angget), El yang tidak tau apa apa cuma celingak celinguk melihat temanya.
" ada apa sih ?" tanya El pelan ke revo, revo tetap menunduk " dia bayu wakil ketua murid , cepat lo tundukin kepala lo , ntar lo dikira nantang !" mendengar kata kata revo yang pelan itu tanpa ba bi bu el menundukan kepalanya.
" kelas 12 B , kalian tau kenapa saya datang kemari !" kata bayu lantang didepan kelas.
" tidak " jawab semua murid yang ada dikelas itu serempak.
" nanti siang saat istirahat ke2 , semua murid kelas 12 berkumpul di aula , sekian . Kalian paham !" lanjut bayu dengan angkuh.
"paham " jawab semua serempak , El hanya diam.
" hey kau , murid baru " seruan bayu membuat El mendongak karna ia merasa murid baru.
Ya benar saja bayu tengah memandangnya
" hmm apa ?" tanya El singkat agak tidak sopan sih, dan itu dapat menyebabkan masalah memingat siapa lawan bicara El.
" aish, el kau membuat masalah " batin revo kwatir , tapi ternyata revo salah besar.
" siapa namamu ?" tanya bayu , yang sontak membuat revo agak kaget.
" El " jawab el singkat lagi.
Mendengar nama itu bayu kaget tapi ia dengan cepat dapat mengontrol raut wajahnya.
" oh yasudah !" jawab bayu singkat dari kelas itu.
Kelas yang tadinya hening berubah jadi gaduh, revo , angget dan alvin memandang kearah El ,
" apa ?" tanya El bingung melihat temanya.
" aneh " kata revo.
" mengejutkan " lanjut alvin.
" tidak biasanya " tambah angget.
" apanya ?" tanya El bingung.
" nanti kami jelaskan , noh si killer udah datang !" kata revo sambil menunjuk seorang pria botak yang baru saja masuk ke dalam ruang kelas , pak santoso si guru sejarah yang terkenal killer.
" ok !' jawab El singkat, El semakin bingung dengan sekolah barunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friends , Enemies and Love
Teen FictionKehidupan El perlahan berubah , da ia mulai terjebak diantara masalah di sekolah barunya namun El juga menemukan cinta barunya disana ? Let's read