SERPIHAN INGATAN #3

491 6 2
                                    

El , jani dan sena terbelalak melihat apa yang terjadi , tanpa pikir panjang sena langsung melerai jan yang terus memukul bimo , sena menahan jan sekuat tenaga agar tak menyerang bimo lagi , jani langsung membantu bimo berdiri.

Sedangkah El , ia hanya diam menatap kedua temanya itu dengan pandangan sulit ditebak apalagi setelah mendengar cerita jani dan sena tadi.

" sebegitukah mereka saling membenci ?" tanya El dalam hati.

Jani yang melihat El terdiam lantas berseru.

" El , cepat bantu aku !" mendengar seruan jani El mengangguk lalu berjalan kearah jani tapi baru dua langkah berjalan matanya berkunang kunang ,

" stop ! Jangan berkelahi !" teriak el kecil , kepada dua orang temanya yang tengah berkelahi.

" aku temenya el , kamu gak boleh maen sama dia !" teriak satu anak laki laki itu.

" dia juga teman aku , kamu gak boleh egois !" balas anak laki laki satunya lagi.

" argggh !" teriak el sambil menjambak rambutnya sendiri berusaha mengenyahkan memori yang tiba tiba datang dan membuat kepalanya sakit itu.

Jan yang tadi terus memberontak di dekapan sena kini terdiam dan memandang El , begitu juga sena , jani dan bimo.

" El !!" panggil bimo lemah , tapi el tak bergeming . Ia tetap pada posisinya , kepala tertunduk dan bersimpuh ditanah.

" kalian ini temanku , jangan berkelahi terus dong !" teriak El lagi.

" dia , bukan temanmu ! Ayo pergi dari sini !" kata anak laki laki itu. Dan anak laki laki yang satunya lagi hanya diam dan mengalah.

El melihat memori yang tiba tiba berputar itu , berusaha mengingat kedua anak laki laki itu.

Kini el melihat dirinya saat kecil tengah bermain dengan seekor anjing putih , tiba tiba datang seorang anak laki laki duduk disampingnya tapi wajahnya tak jelas sama sekali.

" argggh , cukup ! " teriak El frustasi sambil menjambak jambak rambutnya . Semua yang ada di situ memandang ngeri El tapi tidak dengan bimo , Bimo melangkah tertatih mendekati El , ia berhenti dan bersimpuh tepat di depan El, diangkatnya wajah el agar mendongak dengan tangan kananya ,

Terkejut , itulah ekspresi Bimo saat melihat wajah El.

Wajah El pucat pasi penuh keringat , nafasnya tersengal sengal.

" El , !" gumam jan dan mulai melangkah mendekati El , " joe. . ! " kata jan lagi sambil memandang El , bimo memandang jan " kau panggil dia apa ?" tanya bimo tapi jan tak menjawab " jan kau panggil dia apa tadi hah !" kini bimo mencengkeram kerah baju jan , sena hendak melerai tapi ditahan jani " biarkan " kata jani , sena hanya mengangguk.

" j. .joe " ulang jan pelan ,

" joe !" ulang bimo , hatinya seperti teriris mendengar nama itu " kau . .kenapa kau tak bil. . . . . " bimo belum menyelesaikan kata katanya tapi pandanganya teralih pada El.

" argggh !" teriak El , darah segar menetes dari hidung El, dan seketika itu El limbrung.

" El , El !" bimo lekas melepas cengkraman di baju jan dan langsung memegang kepala el yang tengah pingsan , dihapusnya darah yang terus keluar dari hidung el dengan sapu tangan yang selalu ia bawa di sakunya.

Tangan bimo bergetar hebat , sena dan jani tak dapat berbuat apapun. Jan . . Jan hanya memandang El dengan pandangan kosong.

Nafas el semaki tersengal darahpun tak berhenti mengalir dari hidungnya , tiba tiba

" bimo , ada apa ini ?" bayu berlari menghampiri bimo disusul jo dan kevin.

" cepat cepat bantu aku , bawa dia kembali ke vila " kata bimo pelan , setelah itu semua gelap di mata bimo.

" jan pov "

Nafasnya terus tersengal , darah juga mengalir dari hidungnya , gue khawatir tapi gue gak bisa apa apa, dan bimo dia pingsan karena gue hajar tadi.

El diangkat bayu dan jo , bimo diangkat kevin dan sena , sementara gue , gue dipapah ma jani dasarnya gue gakpapa.

Gue berjalan paling belakang saat kami berjalan kembali ke vila , beberapa anak yang berpapasan dengan kami hanya menatap heran dan khawatir.

" permainan kamu terlalu jauh " kata jani tiba tiba , gue gak mudeng maksut omonganya , gue aja baru kenal dia malem ini tapi tatapan matanya ngingetin gue dengan seseorang.

" jan pov end "

Friends , Enemies and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang