SERPIHAN INGATAN #2

426 4 0
                                    

El keluar dari kamarnya saat hendak jam makan malam , sudah beberapa kali ia coba menghubungi adiknya jun tapi gagal karena disana sama sekali tak ada sinyal.

" hya , nyesel gue ikut kesini !" umpat El disepanjang koridor menuju ruang teman temanya berkumpul.

" ramai , males banget gue !" gumam el saat sampai di tempat berkumpul semua teman temanya.

El hendak berbalik kekamarnya tapi ada yang memanggilnya sehingga ia batal berbalik.

" el , kesini !" teriak alvin dari sudut ruangan , El melangkah kearah alvin , disana juga ada revo , angget dan satu lagi Jan.

" hai !" sapa el agak canggung karena sedari berangkat ia tak berbicara dengan mereka terlebih disitu ada Jan.

" ah, duduk El !" kata revo sambil menepuk kursi disampingnya , el tersenyum dan langsung duduk di samping revo.

Mereka ber4 larut dalam pembicaraan , kenapa berempat ? Karena sedari tadi jan hanya diam dan memandangi El , tersirat rasa rindu dan kasih sayang dari tatapan jan pada El.

El yang sadar sedari tadi jan tengan memandangnya membuatnya risih.

" ada yang salah ma muka gue ?" tanya El pada jan agak bergurau.

" e. .eng gak kok !" jawab jan gapap lalu memalingkan wajahnya memandang kearah lain namun sial pandanganya malah bertemu pandang dengan mata bimo yang tengah memandangnya tajam.

Hanya sepuluh detik mereka bertemu pandang , Bimo lalu pergi ketengah tengah ruangan itu.

Dan jan hanya tersenyum melihat bimo yang melangkah pergi.

" teman teman minta perhatianya , Ok !" kata bimo kepada teman temanya , sedetik kemudian semua pandangan tertuju pada bimo , termasuk El .

" pukul 7 malam nanti kita aka memulai jelajah di hutan , satu kelompok akan terdiri dari tiga orang dan kita atur kelompok menggunakan undian , mengerti !" jelas bimo yang dijawab anggukan oleh teman temanya.

+++

semua telah mengambil nomer undian termasuk Bimo dan jan juga El ,

" hey , tersisa satu nomor . Ada yang belum mengambil ! " teriak bayu yang kebetulan membawa kotak tempat nomer undi.

" jeje tidak berangkat karena sakit , jadi sisa satu !" teriak salah satu murid perempuan.

" oh , baiklah mari buka gulungan kertas kalian dan cari teman dengan nomer sama ! Dan ingat berarti disini ada satu kelompok dengan anggota 2 orang !" kata bimo. Sedetik kemudian semua sudah mulai mencari anggota grupnya.

Revo , angget , alvin dalam satu kelompok , bayu satu kelompok dengan jo dan kevin . El satu kelompok dengan seorang teman sekelasnya Sena , dan seorang gadis bernama jani dari kelas 12A.

" nomer undi 15 , dengan siapa ya ? Yang satu masih di box jadi kelompok 15 , 2 orang. Siapa ya ?" tanya Bimo pada dirinya sendiri.

" gue !" jawab , sebuah suara tiba tiba . Bimo mengenal suara ini ,

" jan !" gumam Bimo sambil memandang cowo didepanya itu.

Jan menyeringan memandang remeh kearah ketua murid yang tengah berdiri di depanya itu.

+++

Semua kelompok satu per satu sudah mulai memasuki hutan , setiap kelompok membawa peta rute perjalanan yang telah ditentukan.

" kamu dekat sama mereka ya ?" tanya sena pada El , sena berjalan tepat disamping El dan jani agak didepan.

" mereka siapa ?" tanya El tak mengerti.

" mereka , kubu ketua murid dan kubu jan !"

" maksutmu dengan kubu !"

" jani kembalilah kesini , ada yang perlu penjelasan sepertinya !" teriak sena pada jani , jani pun berbali berjalan kearah El dan sena.

" ada apa ?" tanya gadis itu ,

" teman baru kita ini sepertinya belum paham tentang masalah sekolah kita !" kata sena sambil tersenyum ramah.

" oh begitu , baiklah akan aku ceritakan , tapi lebih baik ceritanya sambil jalan saja !" kata jani yang dijawab anggukan oleh El dan Sena.

Jani mulai bercerita dan El sudah siap mendengarnya.

Sementara itu jan dan Bimo terus berjalan dalam diam sampai salah satu dari mereka ahkirnya membuka percakapan.

" gue minta lo jauhin dia !" kata jan dingin. Bimo menghela nafas berat.

" maaf , aku tidak bisa !" tolak bimo halus lalu berjalan lebih dulu tapi baru dua langkah ia berjalan .

"bugh" jan menendang punggung bimo didalam kegelapan hutan, bimo terhuyun tapi segera bangu , bimo tidak membalas tapi malah tersenyum dan terus berjalan.

" brengsek " teriak jan sambil menerjang bimo dan mulai memukul wajah bimo , bimo tak sedikitpun membalas.

" kalian dengar , seperti ada yang berteriak di depan !" kata El pada teman satu kelompoknya , sena dan jani mengangguk.

' ayo kita lihat !" kata jani , mereka berdua lalu berlari kearah sumber suara.

Friends , Enemies and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang