part 3*

927 51 4
                                    

"Ka devin ... kadevin ..." marsha mencari cari devin "iya kenapa sha" devin yang keluar dari kamarnya langsung menghampiri marsha "kata kabas kaka disuruh .." belum sempat marsha bicara "oh itu udah tau kok,kamu siap siap gih sana mandi,pinjem baju zalfa aja" jelas devin cuek,dan pergi meninggalkan marsha *ka devin kenapa* batin marsha "zalfa ayo siap siap" jelas marsha "kami duluan aja sha aku cariin baju yah handuknya di lemari kamar mandi ambil aja yang paling atas" jawab zalfa "ok deh" akhirnya marsha pun mandi.zalfa menyiapkan baju berwarna hijau untuk marsha dengan celana jeans pendek,tak lama kemudian marsha selesai mandi dan keluar dari kamar mandi "sha ini baju nya dipake ya,gantian aku yang ke kamar mandi" jelas zalfa "iya gantian juga aku yang pilihin baju kamu ya" jawab marsha yang dibalas anggukan oleh zalfa,zalfa pun masuk ke kamar mandi "baju mana ya ???" Tanya marsha pada diri sendiri "nah yang ini aja biar bagus" marsha memilih dres warna pastel untuk zalfa,setelah memilih ia pun mengenakan baju yang disiapkan zalfa "sha kamu pilihin baju aku yang mana ?" Tanya zalfa yang baru keluar dari tandas "itu tuh yang pastel" jelas marsha "ok,oh iya kalo mau nyatok catokannya di laci meja kaca" jelas zalfa,marsha pun segera duduk di meja kaca dan berias diri "mars udah pada siap belum" tanya devin datar "udah kak" jelas marsha  "kak langsung berangkat yuk" ajak zalfa "yok" jawab devin cuek "mah kita berangkat" teriak devin
      Akhirnya mereka berangkat menggunakan mobil devin yang lebih besar.diperjalanan hanya ada keheningan.setelah 1 jam perjalanan  mereka sampai di rumah sakit "ka devin kita keruangan mana ?" Tanya marsha,devin hanya diam dan jalan masuk kerumah sakit,zalfa yang melihat itu tau kenapa devin tiba tiba seperti itu,mereka pergi keruangan VVIP yang didalamnya ada bastian dan ridwan,saay marsha masuk "loh kak ruth ?" Tanya marsha "makasih ya vin" jelas bastian.
         "Kabas kenapa kak ruth disini?" Tanya marsha "jadi ruth mau nyusul kita ke canberra tapi pesawatnya jatoh di pinggir pantai dia selamat tapi belum sadar juga" jelas bastian "oh gitu" jawab marsha "bas,rid ini ade gw zalfa" jelas devin "hay zalfa salam kenal" jelas bastian dan ridwan "iya kak" akhirnya zalfa dan marsha duduk di sofa "dev lu kenapa ?" Tanya ridwan "enggak gw laper" jelas devin "yaudah pesen makanan sana deliver aja" jelas ridwan "eh pada mau makan apa?" Tanya devin "soto lamongan" jawab marsha cuek "mana ada soto lamongan disini sha hahahahah" jelas zalfa "ditanya malah kaya gitu" jelas devin "ngerasain kan gimana rasanya kalo ditanya tapi yang jawab cuek" jelas marsha lalu pergi meninggalkan semua yang ada di ruangan "lah marsha kenapa?" Tanya ridwan "hahh bocah dasar" suntuk devin "lu apain ade gw vin" jelas bastian "lagian ka devin kenapa jutek sama dia rasain di jutekin balik" jelas zalfa.marsha yang kesal berjalan cepat menuju tangga darurat dan pergi ke rooftop.ia duduk disana tanpa menghawatirkan kesehatannya "eh btw marsha pergi kemana dah ?" Tanya ridwan "bentar gw telfon dulu" bastian pun menghubungi marsha tapi nomornya tidak aktif "lah gak aktif" jelas bastian "gw cari dulu" jelas devin "katanya mau pesen makanan" jelas ridwan "udah kok gw pesenin ayam sama soto lamongan semua" jelas devin lalu pergi meninggalkan mereka.
        "BT emangnya dia doang apa yang bisa cuek,aku juga bisa" gumam marsha "dasar cowok" lanjutnya."kemana lagi dia mana gak boleh berisik lagi" gumam devi  yang sedang mencari marsha "mba maaf liat ada cewek pake baju hijau lewat sini gak?" Tanya devin kepada sang perawat /hampir semua perawat disini adalah orang indonesia karna ini adalah rumah sakit cabang dari indonesia/ "kalo lewat sini gak ada mas tapi kalo lewat tangga darurat trus naik ke atap ada" jelas sang perawat "oh iya makasih mba" akhirnya devin menaiki lift yang menuju atap.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
Next ???

tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang