part 2**

1.1K 53 0
                                    

"Mam devin langsung berangkat ya" jelas devin setelah menghabiskan sarapannya "iya udah" sahut bu dena yang tak lain adalah ibu dari devin "kak hati hati ya jangan lupa makan siang nanti ya" jelas zalfa yang tak lain adalah adik dari devin "iya sayangku" sahut devin "aku berangkat mah" lanjut devin sembari meninggalkan mereka "heh jangan sok baik didepan devin kamu,dasar anak pembawa sial" kata kata dena langsung menusuk hati zalfa "iya ma,maaf" jelas zalfa "maaf kamu tuh gak ada gunanya tau,udah sana masuk kamar jangan kemana mana" jelas dena dengan nada yang sedikit membentak "iya ma" akhirnya zalfa langsung masuk kekamarnya.
.
DIKAMAR
       Zalfa hanya menangis dan menangis "pah kenapa,papa harus pergi karena aku pa?" Tangis zalfa
FLASHBACK
"Zalfa ayo  keluar dari mobil sayang    jangan liat kebawah" jelas pa ikhsan sambil mendorong zalfa "aku takut pa" jelas zalfa "enggak sayang kamu jangan takut" tolak pak ikhsan "dek ayo pegang tangan gw" jelas devin "sayang kamu kuat nak ayo mamah disini" jelas dena "mah papa akan dorong dia dan kamu pegang dia "pah papa jangan bergerak pa" jelas dena "kalo kamu gerak mobil akan jatoh" jelas dena.tapi ikhsan tidak menghiraukannya ia mendorong zalfa keluar dari mobil dan melepas rem kaki hingga mobil yang ia tumpangi jatuh ke laut "PAPAAAAAHH" teriak zalfa dan devin.dena yang tak percaya hanya jatuh tak berdaya "INI SEMUA GARA GARA KAMU ZALFA,KALO KAMU GAK MIKIRIN RASA TAKUT KAMU PAPAH KAMU GAK AKAN JATOH" teriak dena dan mencekik zalfa "mah udah mah kasian zalfa" jelas devin yang mencegah dena.
.
FLASHBACK OFF
"Hmmm hmmm yatuhan aku gak boleh nangis aku harus kuat" jelas zalfa sembari menghapus airmatanya

       "Wan sekarang yang harus lo lakuin adalah lo pancing dia biar dia gugup" jelas bastian "kumpulin semua kepala staf sekarang and let the show begin" lanjut bastian,ridwan pun segera keluar ruangan dan menginfokan bahwa 20 menit lagi semua kepala staf harus sudah ada di ruang rapat,dan ia pun bergegas keruangannya untuk menyiapkan bukti dan berkasnya.
"Dek kamu disini yah sekalian nunggu pizzanya nih uangnya nanti tinggal dibayar aja" jelas bastian dan memberikan beberapa uang dollar kepada marsha "iya kak,nanti kembalinya buat amang yang nganter aja ya kak" sahut marsha "oke" sahut bastian,bastian pun pergi meninggalkan marsha diruangan itu,tak lama kemudian "excusme ms.marsha apa anda yang memesan pizza ?" ucap sang recepsionist "oh iya biarkan dia masuk" jelas marsha,akhirnya sang pengantar pizza pun masuk keruangan marsha "this is your pizza" jelas si pengantar "kamu orang indonesia ya?" Tanya marsha "iya,kamu juga?" Tanya si pengantar "waaah disini banyak juga ya orang indo,nama aku marsha" jelas marsha "oh aku angga,eh aku harus pergi dulu ada pesanan lagi" jelas angga "eh ini uangnya" sahut marsha "oh iya trimakasih" jelas angga "iya sama sama" setelah angga pergi marsha pun membuka kotak pizza tersebut dan duduk di kursi bastian layaknya sang pemilik perusahaan.
.
Tiba tiba telfon ruangan bastian berbunyi kringg kringgg
"Pasti ayah nih" marsha langsung mengankat telfonnya "hallo ayah" sahut marsha "maaf ini MD corporation kan?" Tanya laki laki disana "ehh iya iya maaf saya kira ayah saya.ada apa ya ?" Tanya marsha "saya rend devino sanjaya,saya ingin bicara dengan bastian gerland bisa?" Tanya devin "ka...eee maksud saya bastiannya sedang rapat mungkin anda bisa telfon lagi setelah jam makan siang?" Tanya marsha "setelah makan siang adalah jadwal saya bertemu dengan dia" jelas devin "ohh ok silahkan atur pertemuan seperti jadwal karena belum ada perubahan apa apa dari bastian" jelas marsha "ooh ok ok trimakasih,maaf ini dengan siapa ya?" Tanya devin yang mulai mengenali suara itu "saya marsha,adik dari bastian" jelas marsha "ok marsh" kata kata devin terhenti saat ia menyadari sesuatu "iya sama sama" sahut marsha dan langsung menutup telfonnya,marsha pun melanjutkan aksi makan pizzanya.
.
"Kamu marsha?" Tanya devin yang berbicara sendiri "yatuhan kenapa dunia ini sangat sempit" jelas devin sambil senyum senyum sendiri.
.
.
Akhirnya rapat pun selesai dan bima resmi dipecat dari kantor dengan potongan 35% pesangon "huft cap.. lah dia tidur" jelas bastian yang melihat marsha tertidur di sofa ruangannya "akhirnya ,,,mmmmhh" kata kata ridwan terhenti karna tangan bastian menutup mulutnya "liat noh marsha lagi tidur,kasian dia nunggu kita kelamaan" kata kata bastian di sambut anggukan dari ridwan,bastian pun melepaskan bekapannya "bas jangan lupa ada pertemuan di resto bublle abis makan siang" jelas ridwan "ok tapi princess gimana?" Tanya bastian "gampang,lu tunggu sini ya" ridwan keluar sebentar lalu kembali masuk lagi. "Lu ngapain wan?" Tanya bastian "tunggu 15 menit lagi,tar juga lu tau" jelas ridwan.setelah 15 menit beberapa karyawati masuk sambil membawa beberapa dress untuk marsha "nah ini nih,lu tinggal pilih mau yang mana" sahut ridwan "akuuhh mau yangg biru aja kabass" jelas marsha yang ternyata sudah bangun "astaga dek gw kaget tau" sahut bastian "udah lu ganti baju gih udah mau jam makan siang nih,lu nanti ikut bastian soalnya" jelas alif yang disambut anggukan kecil dari marsha.setelah beberapa menit marsha pun selesai ganti baju "kabas udah nih yok berangkat" marsha sudah mengganti bajunya meski dengan warna yang sama "yaudah wan gw pergi dulu ya,tar malem kita nongkrong ditempat gw ya" jelas bastian.akhirnya bastian dan marsha pergi ke salahsatu resto 5S di canberra.setelah sampai mereka turun dan masuk ke dalam resto "reservation mr.bastian?" Tanya bastian pada si penjaga resto "yes sir follow me" ia pun pergi ke ruangan yang didalamnya sudah ada rekan kerjanya "selamat siang mr.bastian and ms.marsha" sambut sang rekan kerja "oh iya mr.sanjaya" sahut bastia  dan langsung ketawa "bass apa kabar bro" tanya devin "baik kok lu sendiri gimana ?" Tanya bastian "tunggu...kamu yang kemarin di garden kan ?" Tanya marsha yang sedari tadi memperhatikan devin "hehehe iya,kemarin aku kesana sama adik aku tapi mencar" jelas devin "ohh aku marsha" jelas marsha "saya devin" jelas devin sembari salaman dengan marsha "jadi marsha dia ini temen kabas waktu SMP" jelas bastian "kok aku gak kenal ?" Tanya marsha "karna kita gak pernah main bareng kita komunikasi lewat telfon doang" jelas bastian "makanya aku gak tau kalo bastian punya adek secantik kamu" lanjut devin yang hanya di sambut senyuman dari marsha "yaudah kita mau ada kesepakatan apa nih vin ?" Tanya bastian.mereka pun membuat perjanjian bisnis yang tak mau marsha dengar,marsha hanya fokus ke handphone dan headset nya,ia menghidupkan lagu dan mengatur volumenya sangat kencang.

TIBA TIBA
       "Mars ayo pesen makanan.kamu mau makan apa?" Tanya bastian yang menggoyangkan pundak marsha,ia pun mengecilkan volume musiknya "mau ayam geprek ada gak ?" Tanya marsha sembari menahan tawa "ada kok sha" jelas devin "tapi kamu harus ke jogja dulu hahahahahah" tawa devin "kalian udah selesai belum kerja samanya ?" Tanya marsha "udah sha ayo makan gw laper nih" jelas bastian.akhirnya mereka pun memesan makanan dan makan dengan tenang

*bersambung
.
.
.
Next ?

tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang