1***

1.1K 55 0
                                    

.
"Loh emangnya ngaruh ya mau di canberra atau jakarta ?" Tanya bastian "ya ngaruh lah" jelas marsha.mereka makan dengan santai "gw udah selesai nih" jelas alif "gw juga" sahut bastian "aku udah dari tadi wlee" jelas marsha "mana piringnya sini aku cuci" lanjut marsha "gak usah dek,gw aja" cegah bastian "iya sha biar dia aja.kamu siap siap aja" tawar alif "oke deh aku siap siap ya" marsha berjalan dikamar "EEH PAKE ALISNYA JANGAN LAMA LAMA" teriak bastian "IYA BAWEL" teriak marsha tak mau kalah "lif lu mandi gih di kamar mandi gw.tar gw mandi di kamar mandi dapur aja,bajunya pilih di lemari yak" jelas bastian "yoi" akhirnya alif meninggalkan bastian yang sedang mencuci piring.setelah bastian mencuci piring ia langsung masuk ke kamar mandi..
.
.
"Kak bas.ka alif ayo dong buruan" ajak marsha yang telah siap "iya bawel kita udah siap nih" jelas bastian "eh kok baju kak alif sama kabas sama sih warna biru hahahahah couple cieee" tawa marsha "tau nih dia ngikutin aja" jelas bastian "wkwkwkwk kaga tau gw.udah yok kita cabut.pake mobil gw aja bas" ajak alif "ok" akhirnya mereka pergi ke sebuah tempat wisata yang bertajuk bunga dan sungai di canberra "kak kok kita kesini.kan aku ngajaknya ke danau" jelas marsha kecewa "kalo ke danau itu malem sha bukan siang.kalo disini wisata danau itu bukanya malem" jelas alif "oohh yaudah kapan kapan aja ke danaunya.disini juga enak kok ada dermaganya lagi" jelas marsha "kak kita jalan sendiri sendiri yah nanti ketemu disini lagi" lanjut marsha "iyaudah tapi kamu jaga diri.pokoknya kalo udah bosen kamu langsung WA kabas ya" jelas bastian "iya kak" akhirnya mereka berpisa menjadi 2 kelompok bastian dengan alif dan marsha sendiri.
       Marsha memutuskahn untuk pergi ke tepian dermaga dan menarik nafas sedalam dalamnya serta menghembuskanya perlahan*terimakasih tuhan atas apa yang engkau berikan padaku selama ini* batin marhsa di ujung dermaga marhsa melihat sosok lelaki berbaju rapih dan berambut biru sedang memfoto kearahnya (GR) lalu laki laki itu tersenyum,tapi marsha tidak menghiraukannya karna marsha kira laki laki itu tersenyum untuk wanita lain.marsha pun melanjutkan perjalanannya untuk melihat bunga bunga disana.tanpa ia sadari laki laki itu terus mengikutinya dan masih terus memotretnya.setelah hampir 2 jam marsha berkeliling kakinya terasa pegal iya pun duduk di salah satu bangku taman dan menelfon bastian
"Hallo kak.kabar dimana?"
"Kaka di parkiran kenapa dek?"
"Oohh yaudah deh gapapa"
"Seriusan ? Kamu mau pulang kapan ?"
"Nanti aja kak aku masih nyaman disini"
"Oh ya udah kalo kamu butuh apa apa kamu telfon kaka yah"
"Ok.aku matiin ya bye"
        "Yah gimana nih ?" Tiba tiba "eemm may i sit here?" Tanya seorang laki laki berambut biru "oohh ya no prob" jawab marsha,akhirnya mereka duduk bersamaan tanpa ada suara "duuuh pegel" sahut marsha "mana gak ada orang indonesia lagi,mau ngomong sama pria ini takutnya dia gak jago bahasa inggris lagi" jelas marsha "ngomong aja kalli" sahut laki laki itu "woh kamu orang indonesia?" Tanya marsha kaget "iya..emang aku keliatan pribumi sini apa ?" Tanya sang lelaki "enggak juga sih" jawab marsha "kaki kamu kenapa? Coba aku liat" tanya sang lelaki "engga apa apa kok cuma pegel aja" jelas marsha "serius ?" Tanya lelaki itu "iya" jawab marsha.
"MARSHAA" teriak bastian "itu siapa ?" Tanya lelaki itu "oh itu kaka aku.yaudah aku pergi dulu yah makasih udah mau nemenin" akhirnya marsha berlari menuju bastian dan meninggalkan lelaki itu."marsha kamu kemana aja?" Tanya bastian "aku jalan jalan trus cape.akhirnya aku duduk disitu" jelas marsa "oh yaudah yu pulang udah siang,kamu harus istirahat" jawab bastian "kabas gendoong" pinta marsha manja.akhirnya bastian membungkuk dan menggendong marsha sampai mobil."lah sha lu kenapa ?" Tanya alif "gapapa kak cuma cape doang,kabas turunin aku sekarang" pinta marsha "iya" akhirnya bastian menurunkan marsha "untung enteng" jelas bastian "yaudah yuk pulang"lanjut bastian.akhirnya mereka pulang ke apartemen.alif hanya bisa mengantar mereka sampai depan saja.karna ada oprasi mendadak
.
.
.
"Nama gw devin..." sahut seorang lelaki yang sekarang berada di balkon rumahnya,sejak bertemu wanita itu devin tak henti memikirkan wanita itu.ia pun berjalan ke kamarnya dan menidurkan badannya di kasur "namanya sacantik parasnya MARSHA,nama yang sangat cantik...semoga itu adalah awal pertemuan kita" sahut devin
        Hari menjelang malam mereka semua pun tertidur kecuali bastian.
*vie telfon*
"Hallo pah ada apa tiba tiba minta bastian nelfon"
"Gimana kabar anak papa yang cantik ?"
"Pah ini bastian.bukan marsha"
"Papa nelfon mars gak di angkat.makanya papa nelfon kamu bas"
"Oohh cuma itu ? Marsha udah tidur pah"
"Iya cuma itu.yaudah besok papa telfon lagi deh dia,kamu jangan lupa besok ke kantor dan rumah sakit,papa udah bilang sama ridwan buat mempersiapkan ruangan kamu"
"Iya pa"
"Yaudah kamu istirahat sana,jangan lupa jagain princess papa"
"Iya iya" bastian pun menutup telfonya
*duh bakalan ada reuni akbar nih besok* batin bastian sambil tersenyum
         Dikamar marsha
"Dek papa nitip salam sama kamu,katanya aku suruh jagain kamu,aku seneng banget bisa dapet adek kaya kamu,kamu itu pengobat sedih aku" bisik bastian sembari mengelus rambut marsha.
.

Bersambung ***

tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang