▧ Chapter 4 ▨

7.7K 637 20
                                    

  "Apa yang kau in-" pertanyaan Seokjin tiba-tiba terhenti mendengar langkah seseorang mendekati kamar Appa dan Eommanya

Dan yang membuat Jungkook membulatkan matanya.

"Jin hyung aku ingin pergi, tolong buatkan sarapan." Pria yang sudah memakai setelan berwarna hitam itu berbicara di ambang pintu tanpa masuk ke dalamnya.

   Seokjin hanya bisa mengehela nafas melihat kelakuan salah satu Dongsaengnya. Taehyung yang mungkin juga lapar langsung keluar mengikuti Seokjin dan meninggalkan Jungkook.

Bau masakan yang dibuat Seokjin memang benar mampu membuat semua orang merasa lapar. Bahkan Hoseok yang baru bangun langsung pergi kedapur dan duduk menunggu makanan seperti yang lain.

   Makanan pun tersaji setelah beberapa menit menunggu. Tak berpikir panjang Taehyung dan Jimin mengambil makanan dan menaruhnya dipiring. Berbeda dengan Seokjin yang malah mengambil makanan yang berisi sayuran dan berniat untuk memberikannya pada Jungkook.

"Hyung apa yang kau lakukan ?" Pertanyaan dari suara datar Yoongi mampu membuat Seokjin mengurungkan niatnya.

"Hah, ti..tidak aku hanya ingin duduk disampingmu saja, ya Namjoon pindahlah" titah Seokjin yang menatap Namjoon dengan salah tingkah. Namjoon menatap aneh Seokjin dengan mulutnya yang dipenuhi makanan.

   Dengan susah Namjoon menelannya dan menjawab Seokjin yang masih setia berdiri pada tempatnya "Baiklah hyung, sinilah" dia berdiri dan pindah ditempat Seokjin tepatnya disamping Taehyung.

    Awalnya Seokjin agak sedikit canggung dengan posisinya saat ini, ditambah lagi keinginan dia untuk menyampaikan sesuatu pada laki-laki bermata sipit dan putih itu.

"Ehm...Yoongi" akhirnya Seokjin memberanikan dirinya.

"Hmm" yang gumamnya Yoongi yang menjawab tanpa melihat sedikitpun kearah Yang memanggil.

   "Aku...aku..-"

Prangggg!!

     Suara pecahan kaca mengagetkan semuanya yang ada disitu. "Ya Namjoon hyung jangan lagi" ucap Taehyung dengan meledek. Ya lagi-lagi satu piring berhasil dipecahkan oleh Namjoon dan semuanya hanya menghela nafas.

"Maaf"

"Baiklah tak apa biar ku bersihkan lebih baik kau dan Yoongi Hyung pergi ke studio"ucap Hoseok menyudahi acara sarapannya dan bergegas mengambil sapu.

"Untunglah Hoseok hyung baik padamu, Namjoon hyung"ejek Jimin yang berada tepat di samping Taehyung.

   Tapi kata-kata itu sama sekali tidak Namjoon hiraukan. Yoongi dengan malasnya berdiri dan,

"Jin hyung, aku dan Namjoon pergi dulu. Jika kau ingin bicarakan hal itu nanti saja setelahku kembali" ucapnya berpamitan dengan Seokjin dan pergi berjalan diikuti oleh Namjoon.

"Sudahlah Jimin, Ayo kita berangkat" ajak Taehyung dengan saudaranya itu. Ya semua memang sudah selesai dengan acara sarapannya. Dan Jimin pun berdiri.

"Jin hyung, aku dan Taehyung berangkat dulu ya" kemudian Jimin berpamitan dengan Seokjin. Dan jawaban yang Jimin dapatkan adalah sebuah anggukan.

     Tak lama setelah itu Hoseok keluar dan berpamitan dengan Seokjin. "Hyung aku berangkat dulu ya,"

"Tapi katanya kau ingin membersihkan ini?"   Tanyanya bingung pada Hoseok. Dan Hoseok hanya tertawa tanpa alasan. "Sudahlah hyung, kau hari ini kan ingin menjaga Jungkook" dengan mengakhiri pembicaranya, Hoseok pergi keluar dari rumah.

"Hyung..."

◇◆◇◆◇

BUGH !!

 
"Sudah Yoongi hyung, tenanglah" Taehyung, Hoseok dan Namjoon bergerak cepat menghentikan Yoongi yang sudah kalap dan barusaja meluncurkan pukulannya tepat kearah Jungkook hingga ia tersungkur.

     Tapi, tenaga Yoongi cukup besar sehingga mampu memberontak dan membangunkan Jungkook dengan cara menarik kerah bajunya.

"apa yang kau inginkan hah jawab !!?" Kata-kata dari Yoongi sangatlah dingin dan tajam sehingga menghasilkan kesan ganas.

     Taehyung, Namjoon dan Hoseok hanya bisa memperhatikan tanpa memisahkannya dan sudah bersiap jika ada kejadian tak diinginkan terjadi.

"...." tidak ada jawaban dari Jungkook sama sekali, namun matanya masih menatap bulat manik mata Yoongi.

"Jawab" peringatan pertama.

"Kenapa, apa kau bisu hah?"

   Kini Yoongi sudah kehabisan kesabaran dengan kebisuan salah satu dongsaengnya itu, dia mendorongnya hingga Jatuh dan..

"Yoongi Hyung !!"

BUGH

   Tendangan cukup keras dan Seorang Yoongi. Tapi anehnya Jungkook sama sekali tidak merasakan apa-apa, hingga akhirnya dia menyadari sesuatu seseorang telah memeluknya.

"Jim..Jimin hyung ?" Mata Jungkook terbelalak kaget melihat Jimin, salah satu hyungnya meringis kesakitan merasakan punggungnya yang tertendang oleh Yoongi. Ya, Jimin yang baru saja keluar dari kamar Seokjin melihat Jungkook ingin ditendang dengan segera ia memeluk Dongsaengnya itu.

  Taehyung yang melihat bukan Jungkook tapi Jimin yang ditendang dengan segera menghampiri Jimin.

    Kemudian Taehyung membantu Jimin untuk berdiri. Ya, kejadian itu mengundang beberapa pasang mata untuk melihatnya.
Jimin terus saja mengusap punggungnya yang amat sakit.

    Namjoon dan Hoseok memegangi Yoongi yang mulai lemas dan mendudukannya di kursi tunggu, sementara Jungkook sudah pergi meninggalkan tempat itu untuk menenangkan dirinya.

   Mereka tengah dirumah sakit, tepatnya didepan kamar Seokjin dirawat sekarang.

Flashback  ON
       Seorang namja kecil bergigi kelinci tengah bermain diantara padang rumput yang sangat luas ditemani seorang wanita cantik tengah duduk bersimpuh. Kemudian namja kecil yang diketahui namanya Jungkook menghampiri wanita itu dan memberikan setangkai bunga tulip biru.

"Wah terimakasih ya sayang" wanita itu memegang dan mencubit gemas pipi Jungkook.

"Saat Eomma pergi nanti, bawa bunga itu ya, Jungkook susah mencarinya" peringatan lucu dari Jungkook mampu membuat wanita itu terkekeh. Lalu seketika Senyumnya mengandung kesedihan.

    Kemudian wajah wanita itu merasakan usapan hangat di pipinya, "Eomma jangan pikirkan Jungkook ya... kan sudah ada pasukan hyung menjagaku" dengan mengulas senyum manisnya.

     Tangan wanita itu lalu menindih tangan kecil Jungkook. "Baiklah, Eomma percaya pada hyung-hyungmu, dan suatu saat nanti kau harus menjaga mereka ya. Tidak ada lagi pertengkaran dan tetaplah menyayangi. Suatu hari nanti Eomma akan menemuimu lagi."

"Baiklah Eomma"

      Kemudian mereka saling berpelukan menumpahkan seluruh kasih sayangnya. Tak terasa setetes air mata jatuh dari pelupuk mata sang Eomma.

Flashback OFF


♔ To Be Continued

Last Smile From HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang