▨ Chapter 12 ▨

6.2K 476 25
                                    

.

.

.

    31 Agustus 20XX

    Rasanya kini berbeda bagi Min Yoongi. Namja bermata sipit dan berkulit putih itu kini tengah duduk di cafe Rumah sakit. Dia sedang memutar jarinya dibibir Cangkir kopi berasap.

     Dia masih memikirkan mimpinya yang dia dapat setelah kembali dari berbicara oleh suster itu. Namun...

Mimpi itu seperti nyata

     Sesekali dia mengehembuskan nafas beratnya, Lalu memegang keningnya. dia sangat pusing memikirkan mimpinya itu. Sesekali dia menyesap Kopinya dan tiba-tiba dia merasakan bahunya hangat.

"Hyung..."

     Namjoon, itulah namanya seseorang yang memanggil Yoongi. Dia membawa segelas es teh dan duduk dihadapan Yoongi.

"Hyung, nanti malam kau harus pergi ke acara White Music Award. Tempatmu memenangkan lomba piano itu" ujar Namjoon seraya matanya terus melihat kearah ponsel. Yoongi sedikit tersentak karena sebenarnya dia tak ingin pergi kemana-mana takut sesuatu terjadi pada Jungkook.

      Ia menghembuskan nafasnya kasar. "Hah... kau ikutkan Namjoon?" Tanya Yoongi. Sayang nya jawaban yang Yoongi inginkan tidak terjadi, Namjoon menggeleng. Dan saat Yoongi ingin tanya alasannya Namjoon sudah dulu menjelaskan "kau tau undangan itu hanya untuk dua orang, dan kau akan datang bersama Suran Noona."

     Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka berdua. "Hai Yoongi dan Hai Namjoon kan ?" Sapa wanita paruh baya itu dan yang tak lain dan tak bukan adalah Hyun ra.

    Yoongi hanya membalasnya dengan senyuman sedangkan Namjoon mempersilahkan Hyun ra duduk namun menolaknya.

"tidak usah Namjoon, aku disini ingin makan siang dengan suamiku disana" dengan jari telunjuk yang mengarah pada seorang pria paruh baya mengenakan jas dan sedang menelpon, dan mata Namjoon fokus dengannya. "Kalau begitu aku pergi dulu ya" kemudian dia melenggang pergi dan tak lama sosok lain muncul.

"Siapa dia Hyung ?" Tanya Namja yang baru saja datang dengan wajah yang kebingungan.

"Yak.. bukankah kau mengenalnya ? Dia itu Jeon Hyun ra Noona." Jelas Yoongi dengan nada kesal pada dongsaengnya yang satu ini dan juga tinggi mereka hampir sama, Jimin.

"Maaf hyung, kan aku lupa. kalau lupa Ya tidak ingat" omel Jimin yang sembari duduk itu.

     Namjoon yang lelah dengan semua ini memilih menghentikannya sebelum semua ini menjadi rumit. "Sudahlah hentikan. Lagipula kenapa kau kesini Jimin ?"

    Karena kesal dengan Yoongi, Jimin jadi mengabaikan tugasnya "ah maaf hyung,... sebenarnya aku kesini ingin memberikan kabar untuk kalian" Nada bicara Jimin juga menjadi serius dan membuat Yoongi dan Namjoon menatapnya penuh tanya

"Ada apa ?"
    

Flashback ON

      Saat Jimin baru membuka matanya dengan malas dia mendengar suara orang bicara dan sepertinya itu Seokjin dan dokter Choi, dan benar saja setelah Jimin membuka sedikit matanya dia melihat mereka berdua tengah berbicata didepan ranjang Jungkook.

"Kenapa kondisi Jungkook bisa menurun drastis dokter Choi ?" Tanya Seokjin yang masih belum menyadari bahwa Jimin tengah memperhatikannya karena memang Jimin masih berpura-pura tidur.

"Entahlah, semua imun dan obat yang kami berikan sudah tak dapat diterima lagi dengan tubuh Jungkook." Dokter Choi menjelaskan dengan hati-hati. Seokjin hanya bisa tertunduk dengan pasrah mendengar keadaan dongsaengya tersebut.

Last Smile From HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang