.
.
.
Dan ketika Jungkook baru membuka pintu rumahnya..
Dia sudah disunguhkan pemandangan tak biasa yang membuat perasaannya teriris.
Seorang namja tengah terduduk dengan mata tertutup tapi tangannya masih setia menggenggam sebotol minuman yang berwarna kuning keemasan.
Jungkook tak percaya bahwa salah satu hyungnya tengah mabuk dan mungkin bisa melakukan apa saja. Bahkan Jungkook memukuk dirinya sendiri dan berharap semua ini mimpi.
"Hah Jungkook kau rupanya." Yoongi yang menatap Jungkook dengan mata yang setengah tertutup berjalan sempoyongan kearah dongsaengnya tersebut.
Jantungnya terus berdetak kencang kala Yoongi yang kini sudah berada didepannya dengan senyuman manis tapi tangannya berada di bahu Jungkook. "Ayo masuk." Jungkook disambut oleh nafas berbau Wine dan tak salah lagi bahwa hyungnya ini mabuk.
Yoongi menarik paksa Jungkook hingga mendorongnya kearah sofa sementara Yoongi berdiri dan menatap Jungkook.
"Bagaimana harimu hah, baik ?" Yoongi menolakkan pinggangnya. Menyunggingkan bibirnya walau berdiri saja masih tidak benar, Dan jawaban Jungkook hanyalah anggukan kepala.
Dengan botol yang masih digenggam olehnya, Yoongi meneguk Winenya sekali lagi. Jungkook yang tidak terima dengan kelakuan hyungnya berdiri dan menarik paksa botol Wine itu sehingga wajah Yoongi terpalingkan.
"Hentikan Yoongi hyung, kau kenapa ?" Jungkook bertanya dengan nada khawatir dan menaruh botol wine di meja terletak disebelahnya.
Dengan seenaknya, Yoongi menarik kerah baju Jungkook. "Kau pikir, kau siapa bisa bertanya seperti itu kepadaku ?!" Dia kembali tersenyum, dan sekarang dia menampakan senyum kesedihan, "kau tau bahwa kau ini bencana ?"
Wajah Jungkook kini menjadi kebingungan dengan apa yang dimaksud Hyungnya tersebut.
Flashback ON
Sepasang suami istri Min Jieun dan Min Yeon Woo tengah bersiap-siap pergi kesebuah acara. "EOMMA MANA SEPATU JUNGKOOK ?!" tiba-tiba seorang anak kecil dengan memegang sebelah sepatunya sedang marah tepat didepan pintu kamar orang tuanya.Jieun mengulas senyumnya dan menghampiri Anak tersebut yang diketahui bernama Jungkook. "Tanyakan pada hyungmu, sudah ?" mengusap surai halus Jungkook. "Sudah Eomma tapi mereka tidak tau." Kini Jungkook menggembungkan pipinya dan membuatnya semakin lucu.
"Baiklah ayo masuk kedalam, Eomma punya hadiah untukmu." Jieun menariknya kedalam, dan memberikan sebuah hadiah pada Jungkook "selamat ulangtahun yang ketiga Kookie" Mulanya mata Jungkook berbinar-binar. Dan saat dia membuka kado tersebut. "Wah sepatu, terima kasih Eomma Appa. Jungkook sayang kalian." Kini dia mulai mengenakan sepatu pemberian Jieun.
Disamping dari kejadian itu semua, ada seorang anak lain tengah melihat itu dengan menangis, bahkan disaat ulang tahunku Eomma dan Appa tidak mengingatnya, pikirnya.
------
13.00
"Eomma janji ya, tidak akan lama perginya." Janji Jieun tak mampu untuk meyakinkan semua anaknya."Kenapa kita tidak boleh ikut?" Tanya salah seorang anak bernama Namjoon. Jieun mengelus rambut Namjoon yang kini bermuka masam. "Nanti jika Appa libur kita akan jalan jalan ya?" Jieun mencoba mencari alasan agar anak-anaknya kembali tersenyum. Jungkook yang sudah berada dimobil bersama Yeon woo terus memanggil Jieun.
Dengan segera Jieun masuk kedalam mobil dan membuka kacanya "oh iya, nanti Hye soo ajjuma akan tiba. Jadilah anak yang baik ya" sementara semua anaknya hanya mengangguk lemah. Kemudian mobil Yeon woo melesat kearah Jalanan yang lebih ramai.
5 bersaudara itu hanya bisa menghela nafas dan beberapa menit setelahnya Seorang Anak kecil yang imut menampakan barisan gigi putihnya ternyata dia membawa teman ah tidak lebih tepatnya sepupunya, Taehyung dan Jimin.
"Halo semua hyung ! Dimana Kookie ?" Tanya Taehyung yang ternyata dia habis pulang dari sekolahnya. "Sudahlah lebih baik kita jalan-jalan saja." Ucap Yoongi malas dan ternyata kata-kata itu membuat semua mata saudaranya berbinar-binar.
"Benarkah Yoongi hyung, ya sudah ayo." Hoseok sekarang mulai menarik-narik tangan Yoongi. "Baiklah ayo, Seokjin hyung tolong tutup pintu dan kunci. Dan yang lain ayo."
Mereka berjalan disepanjang jalanan kota, mereka bercanda dan itu tidak masalah bagi mereka sampai akhirnya mereka sampai pada taman dengan sebuah pohon rindang dan ayunan. Mereka semua berlarian dan berpencar mulai dari Yoongi dan Namjoon yang hanya bersantai pada bawah pohon, Seokjin dan Hoseok bermain ayunan dan Jimin Taehyung berlarian.
Ya walaupun hanya ke taman setidaknya mereka tidak bosan hanya terus dirumah.
Karena sudah lama sejak mereka selaly ditinggal oleh Jieun dan Yeon woo.Flashback OFF
"Dan aku tau itulah yang membuatku BENCI terhadapmu" dengan menekankan kata Benci, Yoongi berhasil mengoyak hati Jungkook.
"Apa salahku hyung? Kenapa kau membenciku ?" Tanya Jungkook yang kecewa dengan penuturan Hyungnya bahkan air mata Jungkook sudah tak bisa lagi terbendung.
Yoongi yang masih mabuk menunjuk-nunjuk kearah Jungkook "kau telah merenggut kasih sayang dari orang tua kandungku, dan kau hanyalah anak angkat Jeon Jungkook!!"
Degh..
Seketika jantung Jungkook terasa terhenti saat Yoongi berkata bahwa dia hanyalah anak angkat, dan seketika pula seperti sudah tidak punya kekuatan untuk mendengarnya hingga dia terduduk dengan wajah kelelahan dan tatapan kosong.
Dia mencoba memilah kata-kata yang Yoongi ucapkan tapi hasilnya akan sama bahwa 'dia hanyalah anak angkat'
Kini Jungkook mencoba mengedipkan matanya dan kembali berdiri berhadapan dengan hyungnya.
"KAU BOHONG HYUNG !" Kini Jungkook mencoba melawan semua kata Hyungnya, walau dia tau Yoongi tidak suka berbohong.
Yoongi terkekeh, "apa harus aku bongkar semua rahasia keluarga ini Jungkook ?" Kini nada bicara Yoongi seperti orang yang meledek namun menantang. Jungkook terkejut ternyata banyak rahasia pada keluarganya.
Dan tidak ada satupun yang mau memberitahunya termasuk Seokjin, dengan menyela air matanya Jungkook meminta pada Yoongi
"Hyung beritahu aku semuanya."
♔ To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Smile From Heart
Fanfiction[ END ] Hari ini apakah akan terulang lagi, Seperti hari-hari sebelumnya, Mungkin jika aku tidak bersabar senyuman akan hilang dalam bibirku. Yang terganti menjadi isakan air mata. Hati ini sudah tersayat oleh mereka. Jika terus melukai diriku aka...