.
.
.
"Hiks....hiks...hyung maafkan Jungkook, hiks.. aku tau aku sudah merepotkanmu hyung" seorang Jungkook tengah tertunduk menangis didepan namja yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Jungkook bahkan tidak berani mendirikan kepalanya. Di terlalu takut melihat hyung satunya itu terbaring lemah karena ulahnya (menurut Jungkook)
Namja itu mengulas senyumnya lemah melihat dongsaengnya yang berdiri kikuk di depannya. "Tak apa Jungkook, lagipula ini bukan salahmu"
"Tapi hiks...karena aku, Jin hyung harus tidak sadarkan diri selama hiks.. 3 hari"
"Kemarilah" Seokjin menyuruh Jungkook duduk disampingnya. Dan dituruti oleh Jungkook. Tapi kepalanya masih setia melihat lantai, mungkin lantai lebih menarik daripada wajah tampan Seokjin.
"Apa lantai itu lebih baik dari aku?" Tanyanya dengan nada lemah.
"Ak...aku hiks.. takut hiks.. hyung"nafas Jungkook terasa sesak dan kini hatinya mulai sakit.
Seokjin mengangkat pelan muka dongsaengnya itu dan mengusap air mata Jungkook secara perlahan dengan tangannya yang masih terlilit infus "hei, jangan menangis bagaimana jika hatimu sakit lagi ?"
Kemudian Jungkook menghentikan tangisannya dan melihat Seokjin yang tersenyum.
Grepp
Tanpa aba-aba Jungkook langsung memeluk Seokjin dan menangis hingga membasahi baju Seokjin. Sementara hyungnya itu hanya bisa mengelus punggung Jungkook.
"Jangan dipikirkan kata Yoongi itu, dia hanya emosi saat itu sebenarnya Yoongi itu-" lagi-lagi perkataan Seokjin terhenti bersamaan dengan seorang namja tampan bermata sipit masuk.
"Mau apa kau disini ?" Kalimat yang sangat sederhana dan dingin itu mampu membuat Jungkook dan menoleh kearah sumber suara.
Flashback ON
"Hyung..."
"Jungkook ada apa, harusnya kau dikamar saja. Bagaimana jika penyakitmu itu kambuh ?" Dengan cepat Seokjin menuntun Jungkook hingga dia duduk dikursi dapur.
Jungkook tesenyum tipis, sedetik kemudian Jungkook menggerang kesakitan memegang bawah perut sisi kanan. Seketika membuat Seokjin panik dan segera mengambil air dan obat dari Jungkook.
"Hyu....ng to...long a..ku, Hyung sa...kit" Entahlah kenapa Penyakitnya bisa kambuh yang jelas disini Jungkook benar-benar meringis kesakitan.
Dengan segera Seokjin memberikan obat dan segelas air putih pada adiknya itu. "Tenanglah Jungkook, hyung disini ya," sambil mengelus rambut Jungkook, Seokjin berusaha menahan airmatanya.
Selang beberapa lama Jungkook pun mulai tenang. Dan tengah duduk diruang keluarga dengan suara-suara tawa di tv.
"Jin hyung, kenapa hyesoo Ajhuma tidak ada?"
"Dia sedang berlibur selama 1 bulan karena ada kerabatnya yang meninggal"
Kemudian kembali hening, lalu dipecahkan lagi dengan tawa khas Jungkook.
"Hehehe, Hyung lihatlah kenapa mereka bersikap bodoh ?" tiba-tiba saja Jungkook bertanya hal itu.
"Eh bukankah kau sudah tau jawabannya?"
Seokjin terkekeh dengan apa yang adiknya itu tanyakan. Kemudian Seokjin mengacak rambut Jungkook, dia menghindarinya dengan cara mendorong kecil hyungnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Smile From Heart
Fiksi Penggemar[ END ] Hari ini apakah akan terulang lagi, Seperti hari-hari sebelumnya, Mungkin jika aku tidak bersabar senyuman akan hilang dalam bibirku. Yang terganti menjadi isakan air mata. Hati ini sudah tersayat oleh mereka. Jika terus melukai diriku aka...