..
.
Flashback ON
Terlihat sebuah mobil terhenti di pekarangan rumah putih nan megah. mobil sedan berwarna silver itu mengeluarkan sepasang suami istri dan seorang anak berumur 7 tahun yang digendong oleh pria tersebut memasuki rumah itu.
Disambut hangat oleh seorang anak laki-laki berumur sekitar 7 tahun. memeluk tubuh wanita itu.
"Bibi Min Ah, paman Je hoon.. Jimin. Taehyung rindu." ucap anak kecil dengan senyum kotaknya pada wanita yang disebut Min ah tersebut.
Senyuman jelas terukir diwajah mereka. Jimin yang digendong oleh Je hoon memberontak ingin turun dari Appanya.
Tap
Tap
Tap
"Ah... Min ah rupanya kau sudah datang" suara sapaan itu tak lain dan tak bukan adalah ibu dari keluarga Min, yaitu Jieun.
Entah apa yang merasuki Min ah, dia langsung memeluk kakaknya dengan air mata yang langsung tumpah dibaju Jieun. Taehyung dan Jimin sangat bingung dengan kelakuan Eomma dan Bibinya.
"Ehm... Jimin dan Taehyung lebih baik bermain bersama Yoongi, Jin, Namjoon, Hoseok ataupun Kookie ?" Je hoon meminta Kedua anak itu untuk bermain.
Mulanya Taehyung memegang kepalanya mencoba untuk berfikir "Tadi Eomma dari masuk kekamar Yoongi hyung dan Seokjin Hyung dan ketika tak lama aku mendengar Yoongi Hyung berteriak sangat keras dan diikuti suara tangisan Eomma."
Penjelasan Taehyung membuat hati Je hoon miris. Keluarga di ujung tanduk dengan kehancuran yang sedikit lagi mencapai puncaknya.
Kemudian Tehyung menarik Jimin menjauh dari kejadian itu, tepatnya didepan pintu rumah.
"Hiks...hiks... apa eonni benar ingin melakukan ini" Min ah meminta penjelasan dengan apa yang Jieun sampaikan di telepon beberapa Jam yang lalu.
"Iya Min ah hiks... hiks.. kau tenang saja ya.. tugasmu hanya menjaga Jungkook dari hiks.. mereka" Kini tekat Jieun sudah bulat dan tak ada yang bisa menggangu gugatnya.
Kemudian datanglah seorang pria bernama Yeon woo dengan menggendong anak kecil yang diketahui bernama Jungkook. Anak kecil itu kebingungan dengan melihat Eomma dan bibinya menangis. Dia menarik baju Appanya, "Appa, turunkan aku."
Yeon woo tersenyum dan menurunkan salah satu anak laki-lakinya. Jungkook berlari kecil kearah Eommanya. Dia mendongkak kepalanya dan menarik pinggir baju Eommanya, kemudian Jieun dan Min ah melepaskan pelukannya.
Jieun berlutut menyamakan posisinya dengan sang anak dengan muka polosnya yang kebingungan. Tangan Jungkook kini bermain ia mengusap halus pipi Eommanya yang masih ada airmata.
Dan itu justru membuat Jieun semakin menjadi-jadi. Mereka yang berada disana hanya merasakan haru antara ikatan anak dan ibu. Jungkook mengangkat satu kakinya dan menarik telinganya tepat didepan Jieun, dan itu membuat mereka semua kebingungan.
"Hiks...hiks... Eomma maafkan Jungkook, hiks.. Jungkook tau, Jungkook salah bikin roti Hyung-hyung gosong."
Jieun tersenyum dengan kelakuan anak bungsunya itu.Jieun menurunkan tangan Jungkook dan memeluknya dibalas dengan pelukan dari tubuh kecil Jungkook dan isakan tangis Jungkook. Mereka benar benar terpuruk dengan ikatan janji yang sudah dibuat sebelum Jungkook lahir.
------
"HIKS... HIKSS.. EEEEE..EOMMAAA TOLONG JUNGKOOK !!" Teriakan tangisan Jungkook sangat kencang hingga siapa saja dapat mendengarnya. Jungkook yang kini berada diambang pintu kamar Yoongi dan Seokjin tengah menangis menutupi matanya dengan lengan tangannya.
"PERGI JUNGKOOK, AKU TIDAK MAU MELIHAT ADIK SEPERTI MU HIKS... HIKS.. KAU MEMBUAT EOMMAKU REPOT... HIKS... MEMANGNYA KAU SIAPA !!" Kali ini teriakan tak kalah keras dari anak bermata sipit yang juga tengah menangis. Melemparkan semua barang kearah Jungkook.
Jieun dan Yeon woo yang baru sampai terkejut melihat barang yang berserakan didekat Jungkook, dengan cepat Yeon woo melindungi Jungkook sementara Jieun memeluk Yoongi.
"Lepaskan aku, hiks.. aku ingin memberikan Hiks.. Jungkook pelajaran Eomma dia.. dia.. hiks..," Yoongi memberontak pada pelukan Eommanya. Kemudian luluh Juga dan malah menenggelamkan kepalanya ke bahu Jieun.
Sementara Yeon woo membawa Jungkook kelantai dasar bersama hyung yang lainnya dan paman bibinya untuk makan cemilan dan juga menonton telivisi.
"Hahhahaha lihatlah Seokjin hyung, dia melemparkan semua kuenya ke muka temannya." Hoseok tetawa dengan lepasnya dengan menunjuk kearah televisi yang menayangkan acara komedi itu. Tapi yang dipanggil malah melamun memikirkan semua yang Eommanya bilang.
"maafkan Eomma hiks... Jin, Yoongi hiks... Eomma akan pergi hiks.. untuk Jungkook, jaga dongsaeng-dongsaengmu ya"
Kemudian datanglah Yeon woo membawa Jungkook dipelukannya dengan nafas yang sesak dengan airmata berlinang. Dan membuat semua orang menatap Jungkook dengan bingung.
Jimin dengan segera menghampiri Jungkook yang masih setia menenggelamkan kepalanya di bahu sang Appa. "Jungkook kenapa menangis ?" Dengan polosnya satu pertanyaan Jimin lolos dari mulutnya.
"Dia tak apa-apa Jimin, hanya terjatuh." Dengan senyuman, Yeon woo menjawab pertanyaan Namja manis dan mungil itu.
Di waktu yang sama,
"Hiks... hiks.. Eomma hentikan semua ini hiks... Yoongi nggak mau kehilangan Eomma"Jieun menyeka airmata yang terdapat pada mata Yoongi sedangkan matanya sendiri mengeluarkan airmata. "Kau tau Yoongi, Eomma melakukan semua ini demi keutuhan keluarga kita, supaya Jungkook tidak pergi dari kita"
Wajah Yoongi mulai murung dan panas mendengar kata Jungkook "Eomma, Jungkook itu bukan anak Eomma. Dia hanya anak angkat dari pekerja Appa" Itulah kebenaran Jungkook.
"Shttt... Yoongi kenapa kau mengatakan itu, kau bukanlah anak nakal kan ?"
"Aku ini anak nakal Eomma hiks... Yoongi ini anak-"
Bruk
"YOONGI !!"
Kini tubuh kecil Yoongi tak sanggup untuk menahan semua beban hidupnya. Karena sebentar lagi Ia akan kehilangan Eomma dan Appanya.
Flashback OFF
Beberapa hari setelah kepulangan Seokjin dari rumah sakit, Yoongi selalu berada disamping Seokjin. Dan juga kondisi Seokjin yang masih lemah menambah perjagaan ketat oleh Yoongi.
Ketika mereka sedang duduk di depan kolam renang rumah, Yoongi yang sedang mendengarkan musik sedangkan Seokjin mencoba memotong apel,
Grepp
Tangan Seokjin tertahan oleh Yoongi, dan dia mengambil alih pisau dan apelnya lalu memulai memotong.
"Terima kasih" Ucap Seokjin dengan lirih.
"Hmmm, oh iya hyung. Waktu itu kau bilang ingin berbicara sesuatu. Apa itu ?" Kini Yoongi kembali mengungkit pertanyaan dulu.
Kini muka Seokjin tegang, bahkan savilanya susah diteguk karena dia sangat cangung dalam hal ini apalagi menyangkut tentang adik terkecilnya.
"Itu....itu...."
♔ To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Smile From Heart
Fanfiction[ END ] Hari ini apakah akan terulang lagi, Seperti hari-hari sebelumnya, Mungkin jika aku tidak bersabar senyuman akan hilang dalam bibirku. Yang terganti menjadi isakan air mata. Hati ini sudah tersayat oleh mereka. Jika terus melukai diriku aka...