.
.
.
"Siapa nama suster ?" Jimin berbalik bertanya. Suster tersebut mengulas senyumnya dan mengusap rambut Jimin.
"Nama ku-"
"Eonni Hyun ra, Eonni Hyun ra !!" Seseorang berseru terhadap suster wanita yang sedang berbicara pada Jimin.
Yeoja yang baru saja menghampiri Suster itu datang dengan nafas yang tersengal-sengal. Dan Hyun ra mencoba untuk membantunya."Ya ampun ada apa Anha ?" Tanyanya dengan wajah khawatir. Namun mula-mula dia membantu Anha untuk mengatur nafasnya "Hyun ra Eonni.. ak..ku hah... ingin mem..beri...tahu dokter Choi da..lam masalah.. di UGD" jelasnya yang terbata bata terkadang sampai dia kehabisan nafas. Sebenarnya Jimin ingin tertawa namun disaat seperti ini apakah pantas dia tertawa ?
Kemudian akhirnya Jimin tahu siapa nama suster tersebut walaupun suster itu sudah lari bersama Suster muda ke UGD.
"Hyun ra"
Cklek
Suara pintu yang dibuka Jimin memecah keheningan dikamar Jungkook. Jimin yang tampak terua berpikir karena sepertinya dia pernah mendengar nama Anha. Sambil berfikir dia duduk disamping Taehyung.
"Min Hyun ra, ah bukan..
Oh Hyun ra, bukan juga.. siapa ??" Tanyanya pada diri sendiri sambil mencocokan setiap marga yang dia tahu.Taehyung yang sedari tadi bingung apa yang disebelahnya bicarakan akhirnya memilih bertanya "kenapa Jimin ?" Dan itu membuat Jimin terkejut. Dia hanya tersebyum tidak jelas dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Ti..tidak" namun Taehyung tidak sebodoh itu langsung percaya pada Jimin, pasti ada yang dia sembunyikan kepadanya, lantas diam-diam dia memperhatikan saudaranya itu yang terus memasangkan beberapa Marga.
Tak sangka Hoseok berdiri dan begitu juga Namjoon. "Hyung, aku pergi ke kantin dengan Namjoon ya, ingin membeli makanan." Ucapnya kepada Seokjin, tapi saat Seokjin melirik Jamnya "sudahlah ini sudah jam 21.00 Hoseok lebih baik kau tidur" Kemudian dituruti oleh Hoseok dan Namjoon dia langsung duduk lagi disofa dan bermain ponselnya.
Waktu terus berlarut-larut, Hoseok dan Namjoon sudah tertidur begitu juga Dongsaeng kecilnya Taehyung dan Jimin.
Kemudian Seokjin merasakan pundaknya berat. "Hyung" panggilan itu lirih ditelinga Seokjin. Dan dia tau suara siapa ini."Hmmm" Seokjin hanya bergumam untuk menjawabnya.
Terdengar nafas berat disela sebelum laki-laki itu berbicara. "Aku takut Hyung"
Seokjin dapat merasakan rasa penyasalan yang dongsaengnya perbuat dapat diketahui dari suaranya. "Kau takut apa ?"
"Bagaimana jika... Jungkook aku takut Hyung" tak terasa sebuah cairan hangat jatuh tepat di pundak lebar Seokjin,
"Aku tau hyung bahkan dokter saja sudah tak bisa memastikan kondisinya hyung.. aku hiks.. bodoh hyung hiks.. aku hanya mementingkan diriku sendiri hiks.. kenapa Dongsaengku tak bangun hyung.."
Dia menuturkan seluruh keluh kesahnya pada Seokjin. Kemudian perlahan tangannya bergerak kearah surai Yoongi dan mengusapnya. Dia mencoba menenangkan"Yoongi, hidup matinya seseorang ada ditangan tuhan bukan ditangan Dokter. Kau tidak boleh takut yang terlalu berlebihan" entahlah setiap kata yang Seokjin ucapkan tidak ada sama keyakinan dihati Seokjin.
Kemudian menjadi hening ternyata namja sipit bernama Min Yoongi sudah tertidur dengan nyenyak dilihatnya wajah sang adik. Ada garis air mata di pipinya dan dia mengusapnya perlahan.
Andai saja kita tidak bodoh sedari dulu pasti tidak begini.
◇◆◇◆◇
30 Agustus 20XX
Dua orang suami istri tengah duduk di depan restaurant dengan makanan dimejanya.
Wanita itu selalu mengulas senyumannya ketika sedang makan dan membuat pria itu bingung apa yang membuat istrinya bahagia sampai tak bisa berhenti tersenyum ?
"Ehem.." sang pria mencoba memberi sinyal namun dihiraukan, kedua kalinya juga sama. Merasa lelah di acuhkan akhinya pria itu mencoba membuka topik.
"Hyun ra, apa yang kau pikirkan ?" Tanyanya dengan wajah yang kebingungan.
Sang yang punya nama hanya tersenyum lalu menjawabnya. "Kau tau, sepertinya aku sedang jatuh cinta.."
Entah apa yang dipikirkan Hyun ra sampai berani berbicara seperti itu pada suaminya sendiri, lantas Dia muram mendengar itu dan menghentikan aktifitas makannya.
Melihat itu Hyun ra kembali salah tingkah, dia melambaikan tanganya ke arah suaminya "bu..bulan cinta seperti aku mencintaimu..."
Dia mencoba tenang dan mengingat kembali wajah seseorang 'yang dicintainya' tersebut dengan menutup mata. "Aku merasakan dia dekat denganku"
Pria itu langsung menatap istrinya sendu, dia tau semenjak kelahiran putra pertamanya, Hyun ra divonis tidak dapat hamil lagi. Dan sampai sekarang dia masih mengingat putra pertamanya.
Dia mengusap rambut sang istri dengan perlahan. "Maafkan aku Hyun ra. Siapa nama laki-laki itu ?"
Dia membuka matanya kemudian menatap langit untuk mengingat sesuatu "ehmm.. siapa ya kenapa aku lupa. Ah aku lupa mencatat saat dokter Choi menjelaskan."
Alhasil pria itu hanya menghela nafas. "Baiklah malam nanti kita akan jenguk dia?"
"Terimakasih, Siwon"
Jimin terus tak bergeming sedari tadi walaupun jam makan sudah selesai dan Taehyung benci itu, karena apa ?
Karena Taehyung tau Jimin tak sependiam ini."Jimin ada apa ?" Tanya Taehyung.
"Ah Ti-tidak" Jawab Jimin gugup. Namun Taehyung bosan dengan jawaban itu, dan sekarang mereka sedang berjalan dilorong rumah sakit.
Dia menarik tangan saudaranya itu dan mengomel tidak jelas dengan bahasa yang tidak dimengerti sebagian. Dan membuat Jimin ingin tertawa. Tapi mungkin kali ini Jimin butuh bantuan untuk memecahkan kebingungannya tersebut.
"Taehyung?" Kini nada bicara Jimin menjadi serius.
Begitupun juga Taehyung yang kebingungan.
"Bagaimana jika mereka ditemukan ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Smile From Heart
Fanfiction[ END ] Hari ini apakah akan terulang lagi, Seperti hari-hari sebelumnya, Mungkin jika aku tidak bersabar senyuman akan hilang dalam bibirku. Yang terganti menjadi isakan air mata. Hati ini sudah tersayat oleh mereka. Jika terus melukai diriku aka...